40. She make me crazy

723 68 1
                                    


  Pikiran Jennie langsung merancang sebuah ekspetasi yang benar-benar telah membuatnya terdiam beberapa detik, sebelum akhirnya ia mencoba untuk membuka pintu itu dan mendobrak dengan kekuatan kecil dari tubuhnya. Namun seketika, Jennie menjadi frustasi karena pintu di kamar Tuannya itu susah sekali untuk di dobrak, entah mengapa tidak seperti di kos annya.

"Kenapa kau mengunciku di kamarmu Pak?!" tegas Jennie yang masih memilih menempel ke pintu walau lawan bicaranya itu sedang berada jauh darinya, dan sepertinya pria itu sibuk mengambil sesuatu.

Jennie masih terdiam ketakutan seraya menunggu Taehyung menjawabnya , sebelum akhirnya dia melihat sebuah Dress hitam yang baru saja dilemparkan oleh pria yang entah sejak kapan sudah berada di hadapannya.

"Pakailah sekarang" ucap Taehyung yang langsung membuat Jennie menggelengkan kepala dan menutup dadanya dengan tangan gemetar.

"Pakailah, aku tidak punya banyak waktu" tegas Taehyung sekali lagi yang tak kunjung membuat jennie menuruti perintahnya.

"Untuk apa aku memakainya Pak? Lagipula aku sudah mengganti bajuku walau tidak semahal dress itu" bantah Jennie yang mempertahankan keyakinannya. Sedangkan Taehyung masih melihat jam di alrojinya sebelum kembali membuat Jennie ketakutan dengan wajahnya yang semakin mendekat ke wajah asistennya itu.

"Lakukan saja perintahku Jennie" tekan Taehyung yang semakin mendekati wajah Jennie, jangan bertanya seberapa terintemidasinya wanita itu oleh tatapan tajam miliknya. Namun, kali ini Jennie tidak akan terpedaya lagi dengan Pria di hadapannya.

"Aku tidak akan memakainya sebelum aku mengetahui alasannya!" tegas Jennie sedikit berteriak seraya mendorong Tuan semata wayangnya itu dengan keras.

Terlihat sekali wajah Tuannya seketika mengerang karena menahan amarahnya, namun syukurnya tatapan mautnya kepada Jennie bisa teralihkan dengan suara deringan ponsel dari dalam saku celananya. Siapapun penelpon nya Jennie benar-benar mengucapkan terimakasih.

"Iya Grandma?" ucap Taehyung setelah mengangkat panggilan di ponselnya.

"Ah, tidak ada apa-apa" jawab Taehyung yang mencoba berbicara tenang, walau nafasnya memang terdengar sedikit kasar. Sedang Jennie masih setia memperhatikan hal itu dari daun pintu dengan ketakutan.

"Baiklah hati-hati diperjalanan, ku tunggu kedatanganmu disini Grandma" ucap Taehyung sebelum mengakhiri panggilannya dan kembali melihat jennie. Beruntungnya, kali ini tatapannya tidak seseram tadi.

"Dengar?" ucap Taehyung dengan melihat kearah Jennie seraya mengangkat ponselnya. "Aku hanya ingin kau melakukan tugas mu lagi kali ini" tambahnya dan kembali menaruh ponsel tersebut ke dalam saku celananya.

"Bagaimana jika aku tidak mau Pak?"

"Tidak ada penolakan"

"Tapi aku juga berhak menolaknya bukan?" mendengar itu, Taehyung langsung menatap Jennie dengan tajam. Namun, dengan tenang dia mencoba duduk dulu di sofanya kemudian melihat wanita yang masih menempel di daun pintu itu dari atas hingga bawah.

"Baiklah, tapi berikan aku alasannya terlebih dahulu" ucap Taehyung dengan tenang.

"Alasannya karena... menurutku.. tidak ada gunanya membohongi seseorang, lagi pula orang itu adalah nenek Tuan sendiri. Suatu saat dia pasti akan tahu. Dan akan lebih baik lagi jika pernikahan palsu ini dihentikan saja Tuan" jawab Jennie yang mencoba meyakinkan Tuannya. Namun sayangnya, dia salah sasaran.

"Hanya itu?" remeh Taehyung dengan nada tak percaya. Melihat itu, Jennie hanya bisa menyerngit keheranan dan kemudian mengangguk mengiyakan saja.

"Baiklah" ucap Taehyung dengan anggukan kecil melangkah mendekati Jennie yang sudah semakin terpuruk di pintu kamarnya itu. "Kuputuskan kebohongan ini untuk tetap berjalan, dan sekarang pakailah dress itu" ingin rasanya Jennie menendang selangkangan Tuannya, tapi sebentar dia akan mencoba menawar lagi.

Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang