31.Sky and earth

878 112 14
                                    




Paman Lee dan Bibi Jessie langsung bergegas menyambut sang tuan yang datang dengan gontai. Pantas saja jalannya lemas seperti itu, sekarang sudah jam satu dini hari. Beruntung Paman Lee dan isterinya Bibi Jessie belum tidur.

 Sebenarnya mereka sudah sangat mengantuk, tapi mau bagaimana lagi? Tuan mudanya memang susah ditebak.

"Tuan apa anda ingin minum atau makan sesuatu?" Tanya Bibi Jessie setelah meraih jasnya.

"Tidak Bibi, lebih baik Bibi dan Paman langsung tidur saja"

"Baiklah tuan" jawab Bibi Jessie dengan pasrah, namun tidak dengan suaminya. Karena Paman Lee tetap mengikuti tuannya yang masih berjalan gontai menuju kamarnya.

"Tuan, kau tidak apa-apa?"

Pertanyaan Paman Lee berhasil membuat Taehyung berhenti sejenak, kemudian berbalik menghadap Paman Lee yang berada tak jauh dibelakangnya.

"Aku baik-baik saja Paman" jawabnya dengan datar, kemudian kembali berjalan menuju kamarnya. 

Namun kini, ia Taehyung sedikit mempercepat langkahnya, sehingga Paman Lee pun berlari-lari kecil untuk mengejarnya.

"Kau yakin tidak apa-apa tuan?" Teriak Paman Lee di sela-sela larian kecilnya.

"Tinggalkan aku sendiri paman"

Kemudian tidak ada suara lagi, selain suara pintu yang berdebam keras.

Paman Lee masih terdiam, seraya mengeluarkan napasnya  pasrah.

Dia pun mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor seseorang disana. Paman Lee akan setia menunggu panggilan tersebut sampai tersambung. Walau ia harus menunggu hari esok atau nanti.

"Tiba-tiba saja semuanya kacau."








***









02:11

Taehyung benar-benar tidak bisa tidur malam ini, padahal dia benar-benar lelah. Namun, dia juga tidak mengantuk. Entahlah...biarkan Tuhan saja yang mengerti dirinya.

Taehyung beranjak dari kasurnya. Membuka pintu dengan pelan. Kakinya masih berdiam sejenak di depan pintu tersebut. Entah mengapa Taehyung baru menyadari jika rumah besarnya ini terlalu sunyi untuk dihuni dirinya, Paman Lee, Bibi Jessie, pak kebun, dan juga satpam.

Namun... sekejap pun Taehyung berjalan memecah kesunyian yang ia ciptakan sendiri. Langkah kakinya sangat terdengar keras ditelinganya. Karena yang dia fokuskan sekarang hanyalah langkah kaki dan penglihatannya sendiri. Tidak ada yang lain.

 Taehyung langsung membuka kaosnya saat masuk kedalam ruang Gym nya. Benda pertama yang ditangkap penglihatannya adalah Box Tinju.

"Sialan!"

Geram Taehyung yang langsung memukul box tersebut dengan keras tanpa sebab. Dia marah, dan juga frustasi, kepada siapa lagi dia menyalurkan emosinya ini? Sudah cukup memalukan semua tingkah yang telah dia lakukan hari ini. 

Taehyung sungguh baru menyadarinya...

Beberapa saat kemudian, muncul rasa sedikit nyeri dibagian punggung tangannya. Taehyung melihat bekas lukanya yang kembali mengeluarkan darah. 

Luka ini adalah akibat dari kegilaannya saat dirumah Grandma, dan bodohnya dia mengharap sedikit sesuatu dari perhatian asistennya itu.

Akal sehatnya mengatakan berhenti! 

Taehyung and JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang