Part 1

455 47 6
                                    

Faul tidak menyerah untuk mendapatkan hati sang gadis idamannya. Setiap ada kesempatan, ia berulah untuk membuat Selfi sekadar melihat dirinya.

"CEPPY AWAS."

Faul menahan kayu balok yang tak sengaja jatuh saat Selfi melewati bangunan sekolah yang direnovasi. Ia mendorong Selfi sehingga dirinya sendiri yang terkena kayu itu.

"KAK FAUL," Teriak Selfi. Seluruh warga sekolah pun heboh karena pangeran sekolah mereka mengalami kecelakaan. Banyak yang berteriak histeris terutama dari kaum hawa karena ketakutan Faul terluka

"Kak, Kak faul. Kakak bangun Kak," seru Selfi.

Faul tak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?," tanya Ny. Tala, Mama Faul.

"Dia baik -baik saja. Hanya ada cedera akibat benturan balok yang mengenai punggung dan lengannya. Beruntung tidak fatal," terang dokter.

Semua orang yang berada di rumah sakit untuk Faul pun bernapas lega, terkhusus, Selfi, orang yang telah diselamatkan oleh si Pangeran Berkulit Bayi.

Merekapun bergantian memasuki ruangan Faul. Dimana dia masih tertidur karena efek anastesi.

"Kamu Selfi ya?," tanya Ny. Tala melihat gadis berhijab di belakang Ridwan. Pemuda yang dijuluki brown sugar jika bersama Faul itu menarik Selfi agar mendekat ke Ny. Tala.

"Maju kau," titah Ridwan.

"I..iya Tante. Saya mohon maaf, karena mau nyelamatin saya, Kak Faul jadi kayak gini," Ucap Selfi.

Ny. Tala tersenyum lebar menatap Selfi. Gadis yang tampak shalihah, ramah, dan sopan. Itulah first impression Ny. Tala terhadapnya.

"Pantas saja Faul rela sakit kayak gitu. Yang diselamatin berlian, mahal," pujinya yang membuat Selfi tertunduk malu. "Panggil Mami aja, Mami Tala."

Selfi sedikit bingung, tetapi demi menghargai Ny. Tala, iapun menurutinya, "iya Tante, Eh, Mami Tala."

Kembali senyum menghiasi wajah wanita Filipina itu, "Pangeran Gula Pasirku ini sering cerita sama Mami, katanya dia ketemu gadis shalihah di sekolah, dia cantik, baik, putih, ramah, pokoknya type Faul banget deh," ucap Ny. Tala yang kini menarik Selfi untuk duduk di kursi sebelahnya di dekat brankar Faul.

"Katanya, kamu itu gadis idamannya. Hemm, tolong maafkan dia ya. Dia tu anak sholeh yang kebanyakan maen sama orang - orang dewasa. Jadi pola pikir dan pengetahuannya juga dewasa banget. Walaupun konyol juga sih, kayak Mami, hahahaha."

Selfi tersenyum miris melihat Ny. Tala yang bersikap sebelas dua belas dengan Faul saat mode gesreknya kambuh. Ternyata bibitnya kelakuan Faul memang dari salah satu orang terdekatnya ini.

"Eh, iya Mami. Tapi Kak Faul itu baik kok," ucap Selfi dengan jujur. Pasalnya, meskipun lebih selalu bersikap konyol, namun Selfi dapat merasakan bahwa Faul itu orang yang baik dan tulus.

"Tentu saja Nak. Dia rela berkorban apa saja demi orang - orang yang dia sayang. Sampai dia mau tinggal di sini dan jauh dari kami demi adik kesayangannya, si Hari. Padahal hanya adik sepupu. Tapi ya itu, dia sayang banget."

Selfi ber oh ria. Pasalnya ia memang sering mendengar Faul mengoceh tentang adik sepupunya itu, meski Selfi tak menanyakannya.

"Ehem, keknya nama pangeran Day disebut - sebut nih."

Seorang pemuda tampan berkulit putih, mata kecil dan alis tebalnya berjalan gagah mendekati brankar Faul. Dengan sopannya ia mencium punggung tangan Ny. Tala lalu mencium pipinya.

Ijinkan Aku MenyayangimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang