Part 28

397 46 33
                                    

"K-kakak ada di sini?."

"Iya, aku balik Selfi."

*****

Selfi terus menunduk sepanjang pertemuannya dengan Fildan hari ini. Pria itu sedang bersama dengannya di Cafe milik Irwan, sahabat Faul di Boston. Beberapa menit berlalu setelah memesan minuman, keduanya berhadapan tanpa ada satupun yang membuka suara. Sampai suara Fildan memecah keheningan.

"Selfi apa kabar? Lama gak bertemu."

"Alhamdulillah, baik kak."

Suasana semakin canggung apalagi saat Selfi merasakan sentuhan di tangannya yang menggantung di meja.

"Lihat saya dong, Dek."

Pandangan mereka bertemu. Senyum manis tersungging di wajah tampan Fildan. Semakin manis dengan bulu - bulu tipis yang sepertinya sengaja tidak dicukur. Buru - buru Selfi menundukkan pandangannya. Tidak, dia tidak boleh terpengaruh pesona Fildan Rahardi lagi. Hatinya sudah milik Faul. Selfi terus merapalkan itu di dalam hatinya.

"Maaf, Kak."

Selfi menarik tangan dan menyembunyikannya di bawah meja. Keringat tanpa sebab membanjiri kulit kuning langsatnya.

"Santai dek. Saya memang belum mengingat semuanya. Selain tentang perasaan saya sama kamu. Yang saya ingat saya sangat mencintai kamu. Tapi..."

Fildan menegakkan punggungnya sembari mengaitkan kedua tangannya di atas meja.

"Saya sudah berkomitmen dengan Lesti. Dia tunangan saya. Calon pendamping hidup saya. Orang yang selama bertahun - tahun setia menunggu saya. Dan saya hanya akan membuka hati untuk dia seorang."

Ucapan Fildan membuat Selfi menghembuskan napas lega. Dengan senyum terukir di wajahnya, ia menatap dua bola mata indah yang dulu selalu dikaguminya itu.

"Alhamdulillah kalau kakak sudah bisa membuka hati untuk Lesti. Hanya dia yang pantas untuk kakak," ujar Selfi sungguh - sungguh.

Fildan terpana. Senyum itu masih saja mendebarkan hatinya. Bagaimana dia bisa lupa?.

"K-kakak akan berusaha Selfi."

Kali ini Fildan yang tertunduk. Menyadari itu Selfi menjadi gelagapan dan menoleh ke kanan kiri. Pandangannya teralihkan kepada Irwan yang mendekati meja mereka.

"Selamat datang, Nona Selfi. Long time no see."

"Yah, Eh Bang Irwan. Maaf, aku jarang ke sini jika sendirian."

"I see. Where is Faul?."

"Ah.. He returned to Indonesia. I will follow him after my lecture is over."

"Thats great. I hope your marriage will come true soon."

Selfi tersenyum canggung sambil melirik Fildan. Kembali ia bernapas lega melihat sikap tenang pria itu. Meski sorot matanya nampak berkata lain. Fildan tetap tersenyum.

"How about you Mr. Fildan?. Where is Lesti?."

"Insyaa Allah, we will get married after I managed to persuade Putri."

Irwan nampak semringah sambil menjabat kuat tangan Fildan. Dia memang sahabat Faul, tetapi seringkali bertemu dengan Fildan, dan berbicara banyak hal. Termasuk tentang Lesti yang saat itu masih menjadi adik Fildan. Namun Fildan memendam perasaan padanya.

"Congrats, Sir. Will you happy with her."

"Aamiin, thank you, Irwan."

"Your welcome. Okay, i wanna go. So enjoy your time, guys."

Ijinkan Aku MenyayangimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang