Part 20

349 46 19
                                    

Di sudut rooftop mansion mewah Radika, sang putri bungsu tengah berbaring sambil menatap langit pagi yang tembus pandang dari atap kaca di atasnya.

"Hai tampan. Kok kamu bisa suka sama aku sih? Aku kan cewek yang B aja," gumam Selfi mendekap foto sang calon imam bersamanya.

"Hei. Kata orang jodoh itu mirip, aku sama kamu mirip ya?."

"Hei, kata Kak Ranna, kamu tu kalau sama aku bisa kalem banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei, kata Kak Ranna, kamu tu kalau sama aku bisa kalem banget. Masa sih? Beneran deh emang kamu gitu kah?."

"Hei Baby Boy, kamu tu nyebelin, banget, banget nyebelin."

"Kok gak mau ngomong sih? Jawab dong."

Selfi tak menyadari jika sang kakak terus memperhatikan gerak - geriknya dari balik tembok. Gadis itu tampak tersenyum miris, bagaimana bisa adik kesayangannya itu menjadi budak cinta. Apalagi kepada pemuda yang paling ia hindari di dunia.

"Ul, buruan dah ke sini, ade gua kek orang gila ngomong sama foto lo," tulis Ranna melalui chat whatsapp.

Di seberang sana, Faul yang tengah sibuk dengan tugas penelitian dan juga berkas - berkas kantor di atas mejanya tersenyum kegirangan.

"Iya Kak. Sabar ya. Penelitiannya masih tiga bulan, tugas juga banyak. Sabar ya, tolong jagain Ceppy," balasnya cepat.

Ting.

Ranna mendengus membaca balasan Faul. "Paling gak lo chat kek, voice call, videocall, zoom meeting, atau apakek gitu. Basa basi buat komunikasi sama dia. Jang di ghosting ade gue."

Ting

"Gak lah kak. Udah ijin pergi 3 bulanan kok sama Ceppy. Kan sekalian nyicil mahar ini ey."

"Ah lu mah. Padahal bokap lo pengusaha tajir. Punya cabang perusahaan di berbagai negara. Masa 3M doang lo ribet sih? Asset bokap lo aja triliyunan, Paijo."

Ranna melirik ke arah Selfi yang masih tersenyum sendirian. Menatap foto lalu mendongak lagi menatap langit sambil terus bermonolog.

"Bukan soal uang juga sih, kan kita mesti sama - sama nyiapin diri. Gak ada ya putus sekolah gegara nikah. Faul mau kita sama - sama siap dengan usaha kita sendiri," balas Faul lagi.

"Ya, ya, ya,. Yang penting lo jangan ghosting ade gue. Titik."

Setelah balasan terakhir itu, tidak ada lagi chat dari keduanya. Ranna memilih turun dari rooftop, membiarkan sang adik menikmati pagi indahnya sendirian.

Di seberang sana, Faul tertegun. Sepertinya Ranna kesal padanya. Padahal ia sudah berkata jujur. Ia tidak ingin memiliki gadisnya sebelum saatnya tiba. Dan tentang tidak ada komunikasi, Faul memang sudah mengatakannya pada Selfi. Mereka ingin sama - sama memperbaiki diri. Menahan diri dari aktifitas bersama dulu beberapa saat.

Ijinkan Aku MenyayangimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang