Part 14

259 40 1
                                    

Jikalau kau cinta
Benar-benar cinta
Jangan katakan
Kamu tidak cinta

Jikalau kau sayang
Benar-benar sayang
Tak hanya kata atau rasa
Kau harus tunjukkan

Jangan sampai hingga waktu perpisahan tiba
Dan semua yang tersisa hanyalah air mata
Hanya air mata

Mungkin saja cinta 'kan menghilang selamanya
Dan semua yang tersisa hanyalah air mata
Hanya air mata, cinta

Alunan lagu "Jikalah Kau Cinta" yang dibawakan Judika mengiringi perjalanan pulang Faul menuju apartemennya. Beradu dengan debaran jantung yang masih begitu kuat karena kemesraan dengan gadis impiannya tadi.

Namun sayang, saat kebahagiaan itu menerpa, Faul justru kehilangan keseimbangannya.

Brukk..

***
"Kan sudah Ceppy bilang, nginep aja. Sekarang gimana?. Mobil rusak, kepala kebentur, nginep rumah sakit, Mami Papi gak ada di sini pulak."

Omelan berkecepatan pesawat super sonic itu terus mencelos dari bibir Selfi. Bagaimana tidak?, selepas acara pertunangan Ranna dan Defri. Faul yang sedang berbunga - bunga setelah dansa romantis menjadi tak fokus mengendarai mobil dalam perjalanan pulang ke apartmentnya.

Nyaris menabrak seseorang, Faul membanting stir hingga melewati pembatas jalan. Berakhir dengan dirawat di rumah sakit karena pingsan di tempat.

Pihak rumah sakit pun menghubungi nomor terakhir yang ada di daftar panggilan handphone Faul. Dan di sinilah sekarang, sang gadis kalem yang sempat terengah - engah karena berlari dalam keadaan khawatir, mendengar sahabatnya tengah dilarikan ke rumah sakit.

"Kak Faul bisa gak sih gak usah bikin ulah terus?."

Faul tercengang melihat wajah Selfi yang memerah, air mata terburai dan mata kecil yang tak berhenti memelototinya. Perlahan kepalanya merunduk menyesali kesalahannya.

"Maaf."

"Maaf, maaf, maaf terus. Kak Faul ke sini tu buat kuliah. Buat masa depan kak Faul. Sekarang kalau kayak gini gimana?."

"Ya libur dek, hehe," canda Faul yang membuatnya mendapat hadiah.

Bugh bugh bugh.

"Aucch...."

Faul menahan tangan Selfi di dadanya. Mendekap erat agar berhenti memukulinya. Pukulan itu memang tak begitu kuat, tetapi karena disertai tangisan gadis itu membuat hatinya serasa teriris.

Selfi merunduk, membenamkan kepala di dada yang tadi ia pukuli sekuat tenaga. Namun tak ada perlawanan dari empunya. Perlahan tangan Faul pun melingkari, dengan tangan kanan mengusap kepala gadisnya.

"Kalau kak Faul kenapa - napa gimana?," tanya Selfi dengan terisak.

"Kan gak papa ini Ceppy. Masih hidup loh aku."

Selfi tidak membalas sedikitpun. Pikiran apalagi jantungnya masih tak karuan. Entah karena terkejut, takut, atau karena khawatir pada keadaan Faul.

"Maaf, sayang."

Faul terus mengusap belakang kepala Selfi. Membiarkan gadisnya menenangkan diri dalam dekapannya.

"Eh tunggu" menegakkan punggungnya, dan menatap tajam, "Bisa gak sih, gak usah sayang - sayang,"

Pemuda itu hanya memamerkan gigi putih bersih rapinya.

"Maaf."

"Ntar kuliahnya gimana kalau sakit gini?," tanya Selfi, mengabaikan ucapan maaf Faul.

Ijinkan Aku MenyayangimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang