Part 16

331 51 8
                                    

Masa liburan yang diharapkan Aulia untuk melepas penat otak terkabul. The Berkhshires, kawasan yang memiliki jalur hiking tertinggi di dunia Appalacian Trail dan air terjun tertinggi di Massachussets Bash Bish Fall, kini ia jajaki. Bersama dengan dua sahabat terbaiknya, Faul dan Selfi. Juga Helen dan Loly, sahabat Selfi di sekolahnya, yang akan menyusul saat mereka tiba dari guesthouse.

Mereka menggunakan mobil terbaru Faul, pemberian dari sang Papi yang sebenarnya sudah berkali - kali ditolaknya. Namun karena mobilnya rusak akibat kecelakaan beberapa hari lalu, ditambah dua gadis kesayangannya yang ingin berlibur, jadilah dia menerimanya.

"Gila, keren banget ini," seru Aulia.

"Banget," timpal Faul.

"Iya, banget Aul, aku tinggal di sini berapa taon, tapi belum sempat ke sini, ternyata beneran keren banget, Maasyaa Allah," ucap Selfi tak mau kalah.

"Sayang cuma bentar doang di sini, huhu," Aulia memasang wajah sedih beberapa detik lalu segera berlari meninggalkan dua sahabatnya. Mereka sekarang menempati guesthouse milik Papi Faul. Jadi dengan segala kepercayaan dirinya, Aulia ingin memilih lebih dahulu kamar untuknya.

"Ini yang ada dua kamar aja Aulia, jadi kalian berdua aja ya, atau nggak Selfi sama aku juga gak papa kok," canda Faul.

PLAKK.

"Auccch," ringis Faul ketika lengan putihnya diserang tangan lembut Selfi.

"Mending aku bobo sendirian di sofa daripada sama kakak," ketus gadis kalem itu dengan wajah mode sangar.

Faul menyengir kuda, "ya, latihan kalau ntar dihalalin biar gak kagok malam pertama," goda Faul sambil mencubit pipi Selfi lalu berlari setelah membuatnya memerah.

"KAK FAUL.."

Terjadilah adegan kejar - mengejar antara Faul dan Selfi, sedang Aulia hanya menjadi penonton sambil memakan camilan. Otaknya tengah berpikir keras. Matanya memicing memperhatikan interaksi mereka.

"Huufh, huffhh, ampun Ceppy." Faul bernapas tersengal - sengal karena terus menghindari Selfi. Gadis itu sudah berubah rupanya, dulu ia tak kuat berlama - lama mengejar seseorang, namun kali ini justru Faul yang dibuat kelelahan olehnya.

"Awas aja ya," Selfi berusaha membalas cubitan Faul, namun dapat dihindari yang justru membuatnya jatuh ke dalam pelukan pemuda itu.

Keduanya terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya Faul mengusap punggung Selfi sambil berceletuk, "kalau mau peluk ngomong dong, aku siap sedia kok."

"IIIH." Selfi mendorong Faul dan memasang muka jijik. Sepertinya otak pemuda itu hanya dipenuhi persoalan nikah dan nikah.

"Udah leh, kita mau halan - halan. Rehat dulu satu jam, beresin tu muka." Aulia melengos pergi ke dalam kamar.

Selfi dan Faul saling menatap, dengan wajah baby face Faul yang membuat Selfi melotot.

"Udah aku ke kamar juga, satu jam lagi yak," ujar Selfi.

"Okay sayang." sahut Faul. Selfi menghadiahinya tangan mengepal ke udara, tetapi lagi - lagi Faul menggodanya dengan bibir dimanyunkan dalam mode tersenyum.

"HIIH."

***

Helen dan Loly sudah tiba di air terjun Bush Bash Fall, sesuai janji mereka akan menunggu ketiga sahabat itu di sana. Namun bukannya mendapat wajah semringah bahagia, mereka malah menemukan ketiga orang itu dalam keadaan saling mengambek dan cemberut.

"Hei, ada apa?," tanya Helen.

Faul mendengus sambil memutar - mutar jam tangan mahalnya. Namun hanya sesaat, karena ia takjub pada Helen yang pandai berbahasa Indonesia. Sebelum Selfi berbicara, dia sudah mendekati gadis cantik berambut pirang yang berkulit putih sama dengannya.

Ijinkan Aku MenyayangimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang