Chapter 13 °☆ Innocent Villain ☆°

46.2K 5.3K 332
                                    

☆ Happy Reading ☆

Felix berjalan dengan Bella digendongannya menuju tempat yang menjual barang antik yang ditunjuk Bella.

Ting..

Suara Bell berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk.

Melihat pelanggannya, membuat kakek tua pemilik toko itu membungkukkan badannya.

" Apakah ada yang ingin anda beli tuan putri? " Tanyanya.

Bella turun dari gendongan Felix.

" Kakek jangan bungkuk, Bel ndak mau " Bella memerintahkan kakek itu dengan tegas. Tapi yang dia lihat bukan nada yang tegas melainkan nada yang sangat imut.

" Bel mau beli hadiah buat kakaknya Bel "

" Kalau begitu, silakan lihat-lihat dulu. Maaf jika tempatnya agak berdebu "

" Iya ndak papa Kakek "

Ketika Bella berjalan sambil melihat-lihat barang yang ada disekelilingnya, ada barang yang menarik matanya.

Sebuah pedang dengan pegangan yang berwarna merah dengan ukiran hewan naga serta permata biru ditengahnya.

Bella mengambilnya lalu meletakkan di tangan Felix

" Kak Pelix, pegangkan dulu ya. Bel mau lihat-lihat lagi " Felix menganggukkan kepalanya.

Bella melihat ada manik-manik dan tali yang sepertinya digunakan untuk membuat gelang. Diambilnya lalu diletakkan ditangan Felix.

Melihat-lihat lagi, dan Bel melihat ada set alat lukis beserta kanvasnya. Diambilnya lagi lalu diletakkan ditangan Felix.

" Ayo kak, ke kacil. Bel pingin beli itu caja "

Mereka pun berjalan menuju kasir untuk membayar barang yang dibeli Bella.

" Belapa halganya Kek "

" Bentar, kakek hitung dulu ya... Pedangnya 10 keping emas, manik gelangnya 2 perak, dan set alat lukisnya 5 perak. Jadi totalnya? " Ucap Kakek itu dan bertanya diakhir kalimat.

" Totalnya 10 keping 7 perak " Jawab Bella dengan semangat.

Felix dan kakek tua itu yang melihatnya terkekeh gemas.

" Ini Kakek " Bella memberikan uang sebanyak 17 keping emas.

" Tapi ini kebanyakan nak " Ujar Kakek itu.

" Ndak papa. Menulut Bel, cemua balang ini cangat belhalga. Jadi pacti halganya mahal " Sang Kakek pun hanya pasrah dan berterimakasih.

" Dada Kakek, Bel cama Kak Pelix pelgi dulu ya "

☆°°☆°°☆

" Telimakacih cudah temenin dan jaga Bel Kak Pelix " Ucap Bella dengan tersenyum manis.

" Itu adalah tugas saya tuan putri " Jawab Felix sambil meletakkan tangannya didadanya.

" Bel ke kamar dulu ya.. Dada Kak Pelix " Bella melambaikan tangannya dan..

Cup

Bella mengecup pipi Felix lalu berlari memasuki kamarnya. Sedangkan Felix menyentuh pipinya dan wajahnya memerah.

☆°°☆°°☆

Bella memulai kegiatannya dengan mengambil beberapa bunga yang ada ditamannya dengan warna yang berbeda-beda.

• Red Rose [Merah]
• Yellow Tulip [Kuning]
• Delphinium [Biru]
• White Lily [Putih]

Empat warna itu sudah cukup untuk membuat lukisan. Karena warna ungu bisa mencampurkan biru dan merah, warna oranye bisa mencampurkan merah dan kuning, warna hijau bisa mencampurkan warna biru dan kuning, warna pink bisa mencampurkan merah dan putih.

Jika membutuhkan warna gelap, tinggal menambahkan tinta hitam sedikit. Dan warna terang, tinggal menambahkan warna putih.

Bella asik menumbuk bunga-bunga tersebut dengan sedikit air. Dan sekarang semua warna sudah siap digunakan.

Bella mulai melukis. Setelah menghabiskan waktu 3 jam, akhirnya lukisannya sudah selesai.

Sekarang Bella mengambil manik-manik yang tadi dibelinya lalu dirakit menjadi hiasan yang akan digantungkan dipegangan pedang.

Mengambil kertas yang ada dimeja lalu kedua hadiah itu dibungkus menjadi satu. Terakhir menambahkan pita berwarna biru diluar bungkusan kadonya.

Kado tersebut diletakkan Bella dibawah kasurnya, agar tidak ada yang tahu. Bella harap kakaknya menyukai hadiah yang dia buat.

☆°°☆°°☆

Sekarang sudah malam hari, Bella sedang makan malam bersama Ayah dan kakaknya.

Gadis itu sedang disuapi David dengan duduk dipangkuannya. Chris dan kedua anaknya menatap tajam David karena memonopoli Bella untuk dirinya sendiri.

Sedangkan Bella sedang melahap makanannya dengan semangat sambil menatap David polos. David sesekali mengecup pipi tembem Bella.

Suapan terakhir dimasukan kedalam mulut mungil Bella. Pemuda itu mengelap mulut Bella yang blepotan setelah makan.

" Kak Dapid.. cucu Bel.. " Pinta Bella.

David meraih dot Bella yang ada dimeja dan memberikan dot tersebut kepada pemiliknya.

Bella langsung menghisap dotnya dengan menatap Ayah dan kedua kakaknya dengan muka lugunya sambil sesekali tangan mungilnya memainkan jari-jari tangan David.

Chris yang melihatnya langsung mengambil alih tubuh Bella kepangkuannya. David hanya menatap tajam Chris. Begitu juga Henry dan Charles yang tadi menatap David sekarang menatap tajam Chris.

Chris mengubah posisi Bella yang tadi duduk menjadi posisi tidur dengan menghadap kearahnya. Sambil menepuk pelan pantat Bella agar cepat tidur.

Ketika sudah mendengar suara dengkuran halus yang keluar dari mulut mungil Bella dan dot yang sudah lepas dari mulutnya. Pria itu berjalan meninggalkan ketiga putranya menuju kamar sang putri.

David serta kedua adiknya, yang melihat princess kecilnya dibawa pergi pun menyusul Ayahnya.

Meletakkan Bella dengan perlahan kekasurnya, lalu melepas flat shoes kecil Bella. Chris juga melepas jubah dan sepatunya lalu memberikan kecupan sayang dipipi dan kening Bella. Setelah itu ikut merebahkan tubuhnya disisi kiri putrinya.

David juga melepas jubah dan sepatunya lalu menidurkan tubuhnya disisi kanan Bella. Tapi sebelum itu dia juga ikut memberikan kecupan sayang dikening dan pipi Bella.

Sedangkan Henry dan Charles hanya memberikan kecupan singkat dipipi Bella dan tidur dikamar masing-masing.

☆°°☆°°☆

TBC
☞ ☆ [ VOTE ]

• Bella akan menemani puasa kalian.. Jadi tetap semangat ya puasanya... Yang shalatnya belum sempurna, disempurnakan ya.. Kita sama-sama belajar.. Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal buruk dan selalu didekatkan dengan Allah.. Aamin. Buat yang non muslim tetap rajin berdoa yaa..
Thank you semua.. sayang kalian ♡♡

13 April 2021

Innocent Villain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang