☆ Happy Reading ☆
Sekarang waktunya makan siang. Bella berada dipangkuan Charles dan disuapin Henry.
Daritadi Bella merengek jika perutnya kenyang tapi ingin es krim. Jelas saja mereka menolak karena Bella sedang demam.
" Satu sendok lagi " Ujar Henry membujuk Bella agar mau makan.
" hiks.. ndak mau.. Bel mau ec clim.. " Bella mulai menangis. Bella akan sedikit sensitif jika sedang sakit.
David yang melihatnya pun mengambil alih Bella kepangkuaannya. Bella langsung memeluk David dan menyenderkan kepalanya didada bidang David karena badannya masih lemas.
" Kalau mau es krim, makan dulu sampai habis terus minum obat " Ujar David.
Chris, Henry, dan Charles yang mendengarnya ingin marah. Tapi David memberi tatapan seakan menyuruh mereka diam.
" Ndak mau.. obatnya pahit.. Bel ndak like.. " Bella menggelengkan kepalanya didada David.
" Yaudah. Berarti nggak ada es krim " Ujarnya santai.
Bella yang mendengar ucapan David pun cemberut dan memgembungkan pipinya. David yang melihatnya tertawa pelan dan mencium gemas pipi adiknya.
" Tapi benelkan? ndak tipu-tipu? " Tanya Bella sambil mendongakkan wajahnya menatap wajah David.
David mengangguk dan mencium kening dan hidung Bella.
Henry yang melihatnya pun menyuapi Bella hingga habis. Lalu meminumkannya obat.
Setelah meminum obatnya, David memberikan Bella dotnya. Gadis itu langsung menghisap kuat dotnya dan tertidur karena merasa ngantuk ketika David menepuk pelan pantatnya.
David langsung membawa adiknya kekamar milik Bella. Meletakkan perlahan tubuh Bella lalu menyelimutinya dengan selimut agar tidak kedinginan. Sebelum meninggalkan kamar, David menyempatkan untuk mencium kening Bella.
Obat yang diberi Mike memang ada obat tidurnya. Sehingga Bella akan istirahat dengan cukup.
David juga tidak perlu menepati janji untuk memberikannya es krim. Langgar janji asalkan demi kebaikan tidak papa kan?
☆°°☆°°☆
Ketika malam hari tiba, ada seseorang yang mengendap ngendap masuk kedalam kamar Bella melalui jendela.
Pria itu menghampiri Bella yang sedang tertidur.
" Aku akan membalaskan dendam putriku " Baru saja pria itu akan menancapkan pisau didada Bella.
Bugh!!
Ada yang menangkas tangannya dan mengambil alih pisau itu. Ditancapkannya pisau tersebut tepat didada pria tadi.
" Jangan pernah menyentuh calon permaisuriku "
☆°°☆°°☆
Berita ditemukannya mayat didepan istana pun membuat semua orang heboh.
Jika diperhatikan, mayat itu diseret dari suatu tempat hingga ke sini. Mayat itu adalah tahanan yang sempat kabur.
Chris merasa lega ketika melihat putrinya baik-baik saja. Karena ketika beberapa hari yang lalu Felix memberitahu berita tentang tahanan yang kabur, dan tahanan itu merupakan mantan pengawal yang pernah bekerja disini.
Dia ditahan karena berusaha membunuh David saat mengetahui putrinya bunuh diri karena cintanya ditolak oleh putra pertamanya. Jadi dia berasumsi jika pria itu akan balas dendam dengan mencelakai putrinya.
Tapi yang menjadi pertanyaan, siapa yang membunuhnya.
" Papa... " Chris langsung tersenyum ketika melihat putri kecilnya berlari kearahnya dengan gembira.
" Sudah sembuh? " Tanyanya sambil mengangkat Bella kepangkuannya dan meletakkan tangan besarnya didahi putrinya.
" Cudah.. Bel cudah ndak cakit-cakit lagi.. Bel bica makan ec clim lagi deh.. " Bella begitu gembira ketika kepala dan hidungnya tidak sakit lagi.
Bella hanya lah satu-satunya orang diistana yang tidak mengetahui berita ini. Karena Chris yang menyuruh semua orang untuk menutup mulut. Takut jika membuat Bella ketakutan.
" Yaudah, sana minta Felix es krim. Papa masih ada pekerjaan bentar ya " Ujar Chris sambil mencium kedua pipi Bella.
" Ciap.. Dada.. Papa.. " Bella ganti mencium pipi Chris lalu melambaikan tangannya dan pergi mencari Felix.
Baru saja keluar dari pintu ruang kerja Chris, Bella melihat Felix sedang berjalan dengan pedang ditangannya.
" Kak Pelix... " Mendengar ada yang memanggil namanya, Felix langsung menghadap belakang dan melihat Bella berlari kearahnya.
" Tuan putri jangan lari.. aduh.. nanti kalau jatuh bagaimana? Tuan putri juga baru sembuh lho " Cerocos Felix khawatir lalu membawa Bella kegendongannya.
" Hehe.. maap Kak Pelix.. Bel pingin ec clim " Pinta Bella sambil menyenderkan kepalanya didada Felix.
" Yaudah, kita kedapur sekarang " Felix langsung berjalan menuju dapur. Mengambil es krim dimangkuk lalu memberikan es krim itu ke Bella.
" Enak? "
" Heem " Jawab Bella dengan bergumam dan tetap fokusnya pada es krimnya.
Felix hanya terkekeh mendengar jawaban Bella dan membersihkan es krim yang blepotan disekitar mulut dan pipi Bella.
Disaat Bella asik memakan es krimnya. Ada sesuatu yang menarik perhatian gadis itu. Karena ada seperti pancaran cahaya yang disebabkan oleh pantulan matahari.
" Kak Pelix.. yang ada dicitu apa? " Tanya Bella sambil menunjuk sesuatu dengan sendoknya.
" Oh.. itu rumah kaca " Jawab Felix.
" Lumah kaca? Lumah yang telbuat dali gelac atau plactik yang akan menjadi panac kalena ladiaci elektlomagnetik yang datang dali matahali dan dapat memanackan tumbuhan, tanah, dan balang lainnya di dalamnya kan? "
" Ehm.. sepertinya begitu " Felix jadi bingung. Tuan putrinya lugu tapi pintar juga ya.
" Bel juga mau punya lumah kaca ditaman Bel "
☆°°☆°°☆
TBC
☞ ☆ [ VOTE ]23 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Villain [TERBIT]
FantasyTERBIT [Pre Order Ke 2] [Link Shopee dibio] No Plagiat sebagian maupun seluruh [ Follow terlebih dahulu ] •☆ MY ORIGINAL STORY ☆• • Start : 7 April 2021 • Finish : 26 Mei 2021 [ End ] Total Comment : More than 70K Beberapa part telah dihapus °☆~~~~...