Chapter 3 °☆ Innocent Villain ☆°

59K 6.1K 695
                                    

☆ Happy Reading ☆

Ketika Bella membuka mata dia kaget karena melihat tubuhnya yang sangat kecil.

' Lho kok badan Bel jadi menciut '

Saat sedang sibuk dengan menerka-nerka apa yang terjadi. Pintu tiba-tiba terbuka.

" Tuan Putri sudah bangun ya.. " Ujar seorang wanita muda yang mengenakan pakaian seperti pengasuh bayi.

Saat Bella ingin bicara, mulutnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Yang keluar hanya suara bayi berceloteh.

" Tuan Putri Isabella hari ini senang ya " Ujar Wanita itu lagi.

' Tunggu! Isabella? Jangan-jangan Bel berurbanisasi kedalam novelnya Bel? '

' Berarti Bel bakal mati dong.. '

Bel pun menangis meratapi nasibnya.

Oek.. Oek..

" Aduh.. Tuan putri sayang.. jangan nangis ya.. " Anna yang merupakan pengasuh bayi Bela mencoba menenangkan Bella yang menangis sambil menepuk pelan pantatnya.

Bella pun tertawa karena merasa geli saat pantatnya ditepuk.

" Tuan putri tidur lagi ya "

Anna memberikan Bella botol susu dan langsung diminum Bella dengan antusias. Anna terpekik gemas saat melihat putri majikannya meminum botol susu dengan mulutnya yang kecil menghisapnya kuat serta menatap Anna polos.

Anna pun berjalan menjauh dari kasur dan duduk dikursi untuk mengawasi Bella.

Bella pun membuat rencana dengan otak kecilnya, dia akan menjauhi Malaikat pencabut nyawanya. Lalu dia akan hidup bahagia bersama Anna.

Seperti itulah pikiran bocah polos seperti Bella. Kepintaran Bella akan keluar disaat waktu yang tepat.

☆°°☆°°☆

Sekarang Bella sudah berumur 4 tahun dan tidak pernah keluar dari kamarnya. Tidak tahu mengapa, Bella ingin bermain boneka ditaman istana.

Anna sudah melarang Bella, karena taman istana merupakan batas antara istana ini dan istana dimana ayah serta kakaknya Bella tinggal.

" Pwease.. Bel ingin main di citu ya.. " Bel berusaha membujuk Anna agar memperbolehkannya. Dia sudah bosan main dikamar terus.

" Yaudah. Tapi jangan jauh-jauh ya mainnya. Soalnya Kak Anna nggak bisa menemani Bel hari ini "

Saat Bella berumur 1 tahun dan bisa berbicara. Bella ingin memanggil Anna dengan panggilan Kakak. Karena Bella ingin mempunyai kakak perempuan. Bella juga menyuruh Anna memanggilnya Bel, tanpa embel-embel 'tuan putri'.

" Makacih Kakak " Bella sangat antusias dan langsung mengecup pipi Anna. Anna masih tetap saja kaget, padahal itu bukan yang pertama kalinya.

☆°°☆°°☆

Sekarang Bel sedang berada di taman dan bermain Tea Party dengan sahabatnya. Ya itu menurut Bella.

Sahabatnya itu kucing yang diberi nama William.

" Will mau minum apa? "

Tangan Bella menggapai kepala Will lalu digerakkan pelan sambil berkata " Will mau cucu " seakan-akan kucing itu yang berbicara.

Innocent Villain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang