Chapter 21 °☆ Innocent Villain ☆°

39.8K 4.9K 188
                                    

☆ Happy Reading ☆

Ketika Bella sedang asik bermain dengan Leo dan Will. Ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok

" Permisi tuan putri. Saya Felix ijin masuk " Bella yang mendengarnya panik dan segera menyuruh Leo kembali kekamarnya.

" Iyaa Bental kak Pelix.. "

" Ayo Leo macuk dulu ya.. Ndak baguc kalau kak Pelix tahu Leo ada dicini " Leo hanya mengangguk dan kembali kekamarnya. Tapi sebelum itu dia menjilat wajah Bella.

Bella segera membuka pintunya dan mempersilakan Felix masuk.

" Kak Pelix mau ngapain dicini? "

" Tuan putri tidak main didekat pohon yang ada di barat sanakan? " Tanya Felix ke Bella sambil menunjuk taman yang ada disebelah kamarnya.

" Ndak kok " Bella memang pintar berbohong.

" Baiklah. Tuan putri janji ya, jangan pernah main kesana. Disana sangat bahaya. Saya diperintahkan Ayah Tuan Putri untuk menebang pohonnya " Ujar Felix.

Bella hanya menganggukkan kepala lucu. Lalu empat pengawal masuk dengan kapak digenggamannya dan menuju kepintu yang ada dipojok kamar Bella dimana taman pribadi miliknya berada.

Bella mengintip sedikit dan melihat jika pohon itu benar-benar ditebang.

" Untung caja Leo cudah kelual "

☆°°☆°°☆

Hujan turun deras diwilayah Kekaisaran Foster. Bella yang melihat hujan turun pun terpekik senang.

Bella pun mengajak Leo dan Will bermain hujan. Leo terlihat senang dan memutari seluruh taman. Sedangkan Will hanya rebahan dibawah pohon.

Bella melompati setiap genangan air yang ada. Membayangkan jika tanah adalah lava dan genangan air adalah batu.

Setelah 15 menit bermain. Bella menggendong Will dan mengajak Leo kembali kedalam karena dia merasa kedinginan.

Sebelum itu Leo mengeringkan tubuhnya dengan menggoyangkan tubuhnya sehingga air yang ada dibulunya terciprat kesegala arah.

Bella mengambil handuk kecil dan mengeringkan bulu Will dan meletakkan kucing putih itu ditempat tidurnya. Lalu gantian mengajak Leo kembali kekamarnya dan menyelimuti badan Leo dengan selimut yang besar agar Leo tetap hangat.

Sekarang gantian dirinya mengambil handuk. Baru saja akan menyelimutinya dengan selimut.

Hachu..

Bella bersin. Hidungnya memerah, matanya berkaca-kaca, dan badannya kedinginan. Bella pun menangis karena rasanya badan dan kepalanya sakit.

Bella pun keluar dari kamarnya dan menuju keruang kerja Chris.

☆°°☆°°☆

Chris sedang menyelesaikan dokumen yang ada diatas meja kerjanya. Disaat sedang fokus terhadap pekerjaannya. Pria itu mendengar ada yang membuka pintunya dan masuk.

Baru saja akan memarahi orang yang berani masuk tanpa mengetuk pintu. Ketika melihat putri kecilnya dengan rambut serta dress yang basah. Jangan lupakan wajahnya yang pucat sambil menangis dan berlari kearahnya.

Chris segera berjalan menuju Bella.

" Hiks.. Papa.. dingin.. hidung cama kepala Bel cakit.. hiks " Mendengar keluhan putrinya, Chris segera membawanya kegendongannya.

Ketika tangannya tidak sengaja menyentuh pipi Bella. Chris terkejut ketika merasakan panas pada pipi putrinya.

Chris menuju kamar miliknya dan menidurkan putrinya disana. Chris memerintahkan pelayan membawakan piyama milik putrinya. Setelah pelayan itu menyerahkan piyama Bella. Chris langsung mengganti dress Bella yang basah dengan piyama itu agar putrinya tidak masuk angin.

" Panggilkan Mike cepat.. " Teriak Chris kepada pengawal yang ada diluar.

" Baik Yang Mulia "

" Papa.. Bel dingin... hiks.. " Chris menidurkan dirinya disamping putrinya dan memeluknya.

" Cucu Bel.. Papa.. " Chris pun memerintahkan pelayan itu lagi untuk mengambilkan susu Bella.

Setelah beberapa menit, pelayan itu kembali dan memberikan dot milik Bella.

Bella meminum dotnya sambil tangannya bermain didada Chris. Walaupun masih ada sesenggukan sehabis menangis.

" Saya disini Yang Mulia " Ujar Mike ketika sudah sampai dikamar Chris. Yang datang tidak hanya Mike. Tapi juga David, Henry, serta Charles. Ketika dia mendengar adik kecilnya sakit, mereka pun segera mengikuti Mike.

" Periksa putriku " Chris melepaskan perlahan pelukan putrinya dan berdiri disamping kasur.

Mike pun segera mendekati Bella. Baru saja akan mendekati. Bella sudah menangis kembali.

" Bel.. ndak mau... hiks.. " Dikehidupan sebelumnya, Bella memang paling takut dengan dokter. Karena trauma dengan jarum suntik.

David yang melihatnya pun mendekati Bella dan memeluknya.

" Kakak.. Bel ndak mau..hiks.. huaaa.. " David hanya diam dan menepuk pelan pantat Bella agar tenang.

" Biar sembuh.. Bel mau sakit terus? " Tanya Henry ketika melihat adiknya mulai tenang dipelukan kakak pertamanya.

" Ndak mau.. hiks.. cakit itu ndak enak.. hikss.. " Jawab Bella.

" Kalau gitu diperiksa dulu ya.. " Kini giliran Charles yang berbicara.

Bella pun mengangguk tapi malah mengeratkan pelukan dileher David.

Mike mendekatkan tangannya kedahi Bella dan mengecek tubuh Bella dengan alat kedokteran lainnya.

" Yang Mulia. Tuan Putri hanya terkena demam. Mungkin karena sehabis bermain hujan " Ujar Mike memikirkan kata yang menurutnya tepat.

" Hanya katamu? Tidak bisakah kau lihat wajah adikku memerah seperti ini? " Mike pun jadi panik.

" Tidak bu-bukan seperti Pangeran "

" Sudah.. jangan membuat keributan " Ujar Chris menyuruh Charles untuk diam.

" Ini obat penurun demam Yang Mulia. Pastikan Tuan Putri meminum obatnya dua kali sehari sampai demamnya benar-benar hilang " Ujar Mike gugup ketika suasana tiba-tiba senyap dan hanya terdengar isakan Bella.

Chris pun menerima obat itu dan langsung memerintahkan Mike untuk segera keluar.

David meletakkan Bella kembali kekasur dan memberikan dotnya.

Bella langsung menghisap kuat dotnya sambil menghentakkan kaki berkali-kali dan menatap polos mereka bertiga.

Chris tidur disamping putrinya dan mencium pipi gembulnya. David juga ikut tidur disamping adik kecilnya.

Henry dan Charles yang melihatnya pun menghembuskan nafas pasrah dan kembali tidur dikamar mereka masing-masing. Padahalkan mereka juga ingin tidur sambil memeluk adiknya.

☆°°☆°°☆

TBC
☞ ☆ [ VOTE ]

• Bella : Kangen ndak cama Bel? Coalnya Bel kangen banyak-banyak. Jangan lupa vote celitanya Bel ya..

21 April 2021

Innocent Villain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang