☆ Happy Reading ☆
Bella sekarang sedang berjalan-jalan dengan Felix dipasar. Ketika sedang melihat-lihat, Will loncat dari gendongan Bella menuju kedalam hutan yang ada diseberang pasar.
Bella pun lari mengikuti Will. Ketika sudah memasuki hutan, Bella mencoba memanggil Will.
" Will... Will dimana? "
Tapi tidak ada suara apa-apa. Bella terus berteriak sambil berjalan maju.
Tak terasa sudah 15 menit Bella masih belum menemukan Will.
Saat melihat sekitar, Bella merasa mendengar suara Will. Gadis itu langsung lari menuju suara tersebut.
Bella terkejut saat melihat Will yang sedang menggigit kaki rusa dan rusa itu yang merasa kesakitan saat kakinya digigit.
" Will... "
Bella segera menuju Will dan melepaskan Will dari rusa itu. Setelah lepas, rusa itu melarikan diri.
Bella menatap Will yang memandangnya polos dengan mulut penuh darah. Yang bisa dipastikan itu darah dari kaki rusa tadi.
" Will mah aneh... halucnya Will ngejal tikuc bukan luca. Ayo pulang.. "
Membawa Will kegendongnya. Tapi sebelum itu, Bella membersihkan mulut Will dengan tisu yang ada di saku dressnya.
Bella berjalan untuk keluar dari hutan. Waktu sudah berjalan 20 menit tapi Bella tidak menemukan jalan keluar. Malahan dia merasa sudah melewati tempat ini.
" Aduh.. kok ndak ketemu jalan kelualnya ya? langitnya juga cudah mau gelap " Bella berjalan sambil mencari tempat untuk duduk karena kelelahan berjalan.
" Will, kita duduk dulu ya. Bel cudah capek.. ndak kuat " Ujar Bel sambil duduk di batang pohon besar yang tumbang sambil memangku Will.
Bella mulai ketakutan saat mendengar suara khas malam hari. Suara jangkrik dan katak.
Gadis itu juga merasa kedinginan. Karena Bella takut Will kedinginan, jadi kucing itu dia selimuti dengan gaun penjangnya dan dielus kepala Will agar cepat tidur.
Krit!!
Suara ranting patah terdengar. Bella semakin ketakutan. Tiba-tiba ada jubah yang menyelimuti tubuh mungilnya.
Bella memberanikan menghadap pemilik jubah itu. Seorang pemuda kira-kira seumuran David dengan topeng yang menutupi wajahnya.
Tanpa aba-aba dia langsung menggendong Bella ala bridal style. Bella secara reflek mengalungkan salah satu tangannya dileher pemuda itu. Sedangkan tangan satunya lagi untuk menahan Will agar tidak jatuh digendongannya.
Setelah menempuh waktu 15 menit, akhirnya mereka sudah keluar dari hutan itu. Disana ada kegaduhan yang menarik perhatian Bella.
Bella bisa melihat jika salah satu pria yang ada digrombolan itu adalah Chris. Dia menebak pasti Chris tahu dirinya yang hilang.
Bella menghadap ke pahlawan yang menolongnya tadi.
" Telimakacih udah tolong Bel.. kalau kamu ndak ada, pacti Bel cudah dimakan monctel.. "
Pemuda itu hanya tersenyum tipis. Sangat tipis.
" Dada helonya Bel.. Bel haluc pulang.. nanti papa khawatil "
Cup
Bel kebiasaan pasti setiap ada yang menolongnya atau setiap akan berpamitan harus mencium pipi orang.
Bella langsung lari menuju Chris.
Sedangkan orang yang dikecup pipinya, tubuhnya langsung berubah kaku. Senyuman merekah muncul dibalik topengnya.
☆°°☆°°☆
" Papa... Bel dicini.. "
Chris yang mendengar suara putrinya segera menghampirinya.
Dipeluknya Bella dengan erat. Chris hampir aja membunuh semua orang karena tidak bisa mencari putri kecilnya.
" Dari mana? " Tanya Chris datar setelah melepaskan pelukannya.
" Ehm.. tadi Bel kecacal dihutan.. ini bukan calahnya kak Pelix.. tapi ini calahnya Bel. Bel minta maap.. " Bel mulai menangis ketika mendengar nada datar Chris.
Chris yang mendengarnya putrinya menangis pun tidak tega. Chris membawa Bella ke gendongannya dan berjalan menuju kuda hitam miliknya. Mengangkat Bella keatas kuda lalu ganti dirinya yang naik dibelakang Bella. Mereka menuju istana diikuti beberapa pengawal dan Felix.
☆°°☆°°☆
Setelah tiba di Istana, wajah khawatir ketiga kakaknya menyambut kedatangan Bella.
David menghampiri Kuda Chris dan mengambil adiknya dari kuda itu lalu menggendongnya masuk kedalam kamar Bella.
" Mandi dulu " Ujar David lalu meninggalkan Bella.
Bella menganggukkan kepala dan melihat kepergian David yang sepertinya khawatir karena dirinya hilang.
Anna yang melihat Bella sudah pulang pun memeriksa keadaannya. Lalu memandikan Bella.
☆°°☆°°☆
Sekarang waktunya makan malam. Bella sedang duduk dipangkuan Chris. Chris menyuapi Bella dengan steak.
Tapi Bella tidak merasa senang, karena melihat ketiga kakaknya yang tidak mau menatapnya.
Bella pun menangis. Semua orang yang awalnya tidak menanggapi Bella pun panik. Maksudnya tidak menanggapi Bella itu hanyalah sebagai hukuman karena membuat mereka khawatir.
Dan sepertinya Bella bebas dari hukumannya hari ini.
David mengambil Bella dari Chris dan memangkunya.
" Kenapa nangis? hm? " David menghapus air mata yang jatuh kepipi Bella dengan jarinya dan mengecup kedua mata Bella.
" Kak Dapid, Kak Henly, cama Kak Challec malah sama Bel " Bella kembali menangis membuat mereka semua bertambah panik.
" Siapa yang bilang kita marah. Kita nggak marah kok " Ujar Charles berusaha membuat tangisan Bella berhenti.
" Benel? " Mereka semua mengangguk.
" Bel mau tidul dikamalnya Bel ditemenin Papa, Kak Dapid, Kak Henly, cama Kak Challec ya.. " Pinta Bella sambil mengucek matanya karena mengantuk.
David segera menahan tangan Bella agar berhenti. Takut kalau matanya sakit.
Mereka semua pun tertidur dikamar Bella dengan Bella tidur diantara David dan Chris. Sedangkan Henry dan Charles tidur disofa yang memang bisa dibuat untuk tidur karena ukurannya yang sangat besar.
Ayah dan kakak tertua memang tidak mau mengalah dengan anak dan adiknya.
☆°°☆°°☆
TBC
☞ ☆ [ VOTE ]
15 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Villain [TERBIT]
FantasiTERBIT [Pre Order Ke 2] [Link Shopee dibio] No Plagiat sebagian maupun seluruh [ Follow terlebih dahulu ] •☆ MY ORIGINAL STORY ☆• • Start : 7 April 2021 • Finish : 26 Mei 2021 [ End ] Total Comment : More than 70K Beberapa part telah dihapus °☆~~~~...