Chapter 11 °☆ Innocent Villain ☆°

50.3K 5K 165
                                    

☆ Happy Reading ☆

Chris yang dipeluk putrinya pun membawa Bella kepangkuannya dan membalas memeluk tubuh mungil Bella.

Bella mencium pipi Chris sambil tersenyum. Chris pun balik mencium seluruh wajah Bella.

" Hihi.. Papa.. Bel geli " Melihat putrinya yang tertawa membuatnya berhenti menciumnya.

Putrinya baru saja sadar. Dia tidak ingin membuatnya lelah.

Bella yang melihat ada Henry dan Charles pun melepas pelukan Chris.

" Papa.. Bel mau ke kak Henly sama kak Challec " Ucapnya saat melihat Chris menaikkan salah satu alisnya seakan bertanya.

Chris menatap kedua putranya tajam, ketika melihat wajah mereka yang seakan-akan meledeknya karena putri kecilnya lebih memilih mereka.

Bella langsung berjalan dengan merangkak, karena kalau berjalan dikasur takutnya jatuh.

Henry langsung memeluk Bella dan mendudukkan Bella dipangkuannya.

" Kak Henly.. Bel kangen "

Cup

Mencium pipi Henry yang dibalas gantian oleh Henry mencium kening Bella lama.

Charles yang melihatnya menahan cemburu. Direbutnya Bella yang ada didekapan Henry. Bella hanya menatap lugu kakaknya.

" Nggak kangen sama kakak? " Tanya Charles dengan muka yang dicemberutkan.

Sedangkan Chris dan Henry membuat ekspresi jijik ketila melihat ekspresinya.

Charles tidak menanggapinya. Menurutnya perhatiannya hanya pada adik kecilnya.

Sedangkan Bella yang percaya jika Charles sedih pun langsung memeluk erat Charles dan mencium kedua pipinya.

" Bel juga kangen Kak Challec. Jangan cedih, kalau kak Challec cedih, nanti Bel juga cedih. Bel cayang kecemuanya kok " Ujarnya panik sambil menggerakkan tangan nya seperti membentuk pelangi saat menjelaskannya.

Charles hanya tertawa pelan melihat adiknya dan mencium pipi Bella yang gembul.

Mata Bella tidak sengaja menatap mata David yang duduk dikursi agak jauh dari kasurnya yang juga menatapnya.

" Kak Challec, Bel mau tulun "

Charles hanya menurut dan menurunkan Bel dari kasur. Bella langsung lari menuju David.

Karena kurang hati-hati kaki Bella tersandung karpet dan hampir jatuh, untung David secara reflek menengadah tangannya dan menahan Bella yang akan jatuh lalu menaikkan kepangkuannya.

Chris, Henry, dan Charles yang melihatnya hampir jantungan. Sepertinya Chris akan memerintahkan pelayan untuk mengganti karpetnya menjadi lebih besar sampai merapat kedinding-dinding.

Sedangkan David langsung menggendong Bella dan meninggalkan mereka bertiga. Bella hanya pasrah, memeluk leher David dan menyenderkan kepalanya dibahunya.

David masuk kedalam ruangan, yang ternyata adalah kamar miliknya. Mendudukkan dirinya dipinggir kasur dan menatap Bella yang juga menatapnya.

" Kakak ndak papa kan? Kakak ndak cakit kan? "

David tak habis pikir. Bisa-bisanya dia memikirkan orang lain padahal dirinya lebih parah. Orang yang dipikirkan pun orang yang pernah berbuat jahat padanya. Sebenarnya hatinya terbuat dari apa? Itu yang ada dipikirannya saat ini.

" Bel minta maap. Gala gala Bel, pectanya jadi lucak. Halucnya Bel ndak ikut. Halucnya Bel dikamal aja. Bel juga minta maap buat lahil. Kalau Bel ndak lahil, Papa, Kak Henly, Kak Challec, sama Kakak pacti bahagia kalena Bunda macih ada " Bella mulai menangis merasa bersalah.

David yang tak kuat mendengar ocehan Bella pun mencium kening Bella lembut.

" Jangan pernah bilang seperti itu lagi " Ujar David tak mau dibantah

Bella menganggukkan kepalanya lucu, membuat David terkekeh karena gemas.

Bella tidak sengaja menekan pergelangan tangan David yang membuatnya meringis menahan sakit.

" Tangan kakak kenapa? " Ujar Bella merasa bersalah karena tidak sengaja menekan luka yang ada ditangan David.

" Kena panah waktu perang " Hanya itu yang bisa David jawab. Dan Bella percaya.

Karena David tak mungkin menjawab yang sebenarnya jika seluruh tubuhnya dicambuk, tapi hanya bagian tangan yang masih belum sembuh total. Itu merupakan hukuman yang diberikan Chris karena telah melukai putrinya.

Tapi bagi dirinya, hukuman seperti itu tidak sepadan dengan Bella yang harus berjuang untuk hidup.

David yang melihat Bella mengucek matanya pun menahan tangan mungil Bella.

" Ngantuk.. " Bella sepertinya merasa ngantuk karena sehabis kelelahan menangis, dan juga sehabis sadar dari koma.

David membaringkan Bella dikasurnya dan menutupi tubuh mungil Bella sampai sebatas dada.

" Kak David.. cucu Bel " Rengek Bella karena merasa ngantuk.

David hanya mengangguk dan menyuruh pengawal memintakan dot kepada Anna.

Setelah 1 menit, pengawal tadi datang dengan membawa dua botol dot susu. Jaga-jaga jika susu dibotol pertama sudah habis.

Bella menerima dot dari David dan memejamkan mata sambil menghisap dotnya.

David hanya memperhatikan pipi Bella yang bergerak lucu. Mengelusnya pelan dengan jarinya dan mencium pipi itu dengan lembut. Seakan Bella adalah barang yang mudah rapuh jika tidak diperlakukan dengan lembut.

☆°°☆°°☆

TBC
☆ [ VOTE ]

11 April 2021

Innocent Villain [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang