[Daegu 1998.]
Taehyung menatap Tzuyu yang sejak tadi sibuk dengan beberapa tugas dan buku-buku. Mereka berdua kini tengah ada di perpustakaan kampus dengan beberapa mahasiswa dari jurusan lain, yang jelas tujuan dan harapan mereka untuk datang ke kampus.
Tzuyu yang disibukkan dengan titipan pr dari kakak tingkat membuatnya tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitar. 3 hari tak bertemu Taehyung dia sengaja, karena tak ingin Taehyung bertanya-tanya tentang lukanya yang lebam. Dan 2 hari terakhir Tzuyu memang sedang dalam masa recovery kesehatannya dan bekas luka yang belum mengering. Hari ini Tzuyu datang pagi sekali untuk menitipkan dagangannya di kantin dan mulai mengerjakan pekerjaan yang dibayar yaitu mengerjakan tugas para senior.
Taehyung yang memang kalang kabut tidak menjumpai sahabatnya akhirnya bertemu dengan Tzuyu di perpustakaan ini. Sudah 3 hari belakangan juga Taehyung datang ke tempat yang tidak pernah dia datangi ini. Dia hanya tahu Tzuyu sering kemari, tempat kerja, dan pasar ikan untuk membeli keperluan membuat kue dan belanjaan sehari-hari. Tapi hasilnya nihil. Tzuyu juga tak bisa dijumpai di tempat-tempat itu. Mau berkunjung ke rumahnya, Tzuyu juga tidak pernah beritahu.
Dan sepertinya doanya terjawab lebih cepat kali ini. Gadis itu disana, masih sama polosnya dengan kegiatan belajar yang biasa ia lakukan.
Sejak tadi Taehyung tak berhenti mengamatinya. Ingin langsung menanyakan perihal semua sisa lebam di wajah Tzuyu, tapi semua orang di kampus ini akan curiga, Tzuyu juga akan kena masalah kalau sampai Taehyung salah gerakan. Tadi saja penjaga perpustakaan dan beberapa anak lain keheranan dibuatnya karena masuk ke dalam perpustakaan ini. Taehyung itu kan anak pemilik kampus, dia tidak akan sembarangan masuk ke tempat umum seperti ini. Taehyung punya perpustakaannya sendiri bahkan ruang istirahat yang sengaja dibuatkan untuknya oleh ayahnya sendiri.
Seperti menurun dari kakak kandung beda ibunya, Krystal Kim. Krystal juga dulu dibangunkan perpustakaan khusus dan tempat istirahat untuknya dan teman-teman dekat Krystal sendiri. Semenjak Krystal lulus, kini Taehyung juga diperlukan sama seperti kakaknya oleh ayahnya, Tuan Kim sendiri.
Jadi masuk ke dalam perpustakaan merupakan sebuah tanda tanya besar kepada Taehyung oleh penduduk kampus.
Tak terasa waktu sudah berjalan dua jam. Tzuyu kini mengemas barangnya untuk kembali melanjutkan petualangan hidup selanjutnya dan sekalian mengembalikan buku-buku ini kepada senior dimana biasa mereka rencanakan dalam bertemu ulang.
Taehyung bahkan mengikuti Tzuyu sampai terkantuk-kantuk dan tepat sekali di jalan sepi ini untuk mencegat anak gadis itu.
Tin!!
Tzuyu tersentak kaget pada siapa yang sembarangan membunyikan klakson di belakangnya. Tidak lihat jalanan masih lempang apa? Kenapa seenaknya mengklekson. Padahal jelas juga Tzuyu jalan di trotoar.
Tzuyu mendelik tajam ke belakang melihat siapa orang kaya lain yang tak punya tata krama dan setelah dilihatnya siapa yang turun Tzuyu membulatkan matanya, terlalu terkejut.
"Ki-Kim Taehyung...?" cicitnya pelan seraya refleks menutup lebam di wajahnya dengan beberapa buku.
Taehyung berdiri diam tepat di hadapan Tzuyu. Style yang terlalu mahal untuk datang belajar ke kampus. Tapi mau dikemanakan semua uang orangtuanya? Jangan pernah samakan standard mu dengan orang lain Tzuyu. Kau ini lucu sekali.
Wajah Taehyung tampak berseri di bawah terpaan sinar matahari, sangat bersinar seperti malaikat. Tzuyu tersenyum dibalik buku karena ketampanan pria ini.
"Masuk!"
Tzuyu tersadar seketika dari mimpi indahnya setelah mendengar kata bernada perintah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐
Fanfiction"Selamat tinggal. Maaf karena telah mencintaimu..." ujarnya sebagai penutup dari akhir cerita cinta. Diusapnya sekali lagi pipi itu lembut-mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dalam sekejam waktu, sebuah tangan menahannya. Pria itu menangkup tangan...