Diam-diam Pria Kim itu mengamati raut keibuan Tzuyu yang sangat terlihat. Sejak dahulu gadis ini selalu sabar pada apapun yang rewel di dekatnya, tidak peduli pada manjanya orang-orang, Tzuyu selalu saja meladeni mereka dengan baik. Membuat hati semua orang menghangat.
Tzuyu yang sekarang semakin indah dalam hal apapun. Mencari kekurangan dari fisik ibu satu anak ini juga percuma. Belum lagi betapa cekatan dirinya menghadapi putra semata wayangnya yang memang sedang gencarnya bertanya banyak hal. Kenapa ini? Kenapa itu? Semua hal ditanyakan. Tapi Tzuyu sangat bijak dalam menjawab.
“Tata sayang, sekarang umurnya sudah berapa tahun?”
Tzuyu seketika menegang, padahal putranya yang sedang ditanyai. Tzuyu langsung sibuk mengatur ekspresi dengan wajah dinginnya. Taehyung menanyakan hal itu karena sejak pertama berjumpa hanya menebak-nebak umur Taeyang, si pencuri perhatiannya.
“Ngg... 6 tahun!”
Itu Tzuyu yang menjawab.
“Ahh—masih 6 tahun ternyata.” diamatinya wajah Taeyang yang sibuk dengan bakso ikan dan nasinya. Taeyang yang memilih duduk di samping Taehyung dibandingkan di samping mamanya dan mama tidak boleh marah, itu permintaan Taeyang. Seketika Taeyang menyelesaikan kunyahannya ingin meralat ucapan mama barusan.
“Kata maid Joo, Tata sudah 7 tahun. Iya kan, ma?”
Tzuyu menatap Taeyang lebih tajam agar tidak membahas apapun di depan pria ini.
“Memang kapan hari ulang tahun Tata?”
“Mei lalu paman. 2006 dikurangi 1999. Tujuh kan, paman?”
Alis tebal Taehyung bertaut, dilihatnya sekilas Tzuyu yang menggigit bibirnya.
“Iya benar...” ujar Taehyung dengan senyum aneh sambil mengelus puncak kepala Taeyang.
“Kau ini sangat pintar, sayang.”
“Tata kan sudah besar, paman.” anak itu berujar dengan membusungkan dada seperti iklan superhero. Persis mamanya dulu.
Tzuyu hanya diam saat cerita lain berlanjut. Taeyang dan Taehyung kini merambat mulai menceritakan tentang dirinya. Tentang bagaimana Tzuyu mendidik anaknya. Mulai dari melarang makan junk food, harus selalu membawa bekal, rajin makan sayur dan buah, serta harus wajib makan nasi saat makan siang dan makan malam. Taehyung hanya tersenyum mendengar curhatan tidak langsung Taeyang. Pasalnya, lelaki dewasa Kim tahu rasanya. Sejak dulu Tzuyu juga melakukan aturan itu pada Taehyung. Tentu saat mereka masih bersama. Menjadi sahabat karib. Ajaran yang diajarkan Tzuyu kepada Taehyung kini diajarkan Tzuyu pada putranya.
“Mama juga melarang Tata makan-makanan yang mengandung kacang lho, paman.”
Oh astaga, jangan katakan itu Taeyang!-Tzuyu panik dan membatin.
Seketika Taehyung tertarik. Persamaan lagi! “Oh ya? Kenapa sayang?”
“Sudah cukup!” Tzuyu mengucapkan itu setelah Taehyung menanyakan alasannya. Kedua lelaki itu cukup terkejut dengan tingkah Tzuyu yang tiba-tiba, bahkan wanita cantik itu tampak sibuk dengan tasnya seperti bersiap-siap.
“Terimakasih telah menemani kami makan, Taehyung.”
Kaki kecil Taeyang turun dari kursi dan langsung mendekati mamanya tanpa keraguan. Anak itu melebarkan tangan saat mamanya akan memasangkan mantel untuknya. Setelah selesai, Taeyang mendekati paman lagi.
Taehyung langsung berjongkok menyetarakan tinggi badan.
“Terimakasih traktirannya, jagoan.” ujar Taehyung sekalian pada Mama Taeyang.“Cepat sembuh ya, pahlawan super.” dielusnya puncak kepala bocah itu dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐
Fanfiction"Selamat tinggal. Maaf karena telah mencintaimu..." ujarnya sebagai penutup dari akhir cerita cinta. Diusapnya sekali lagi pipi itu lembut-mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dalam sekejam waktu, sebuah tangan menahannya. Pria itu menangkup tangan...