“Di senja kala itu, aku mendatangi taman itu, tetapi papa menangkapku dan mengirimku ke Jepang. Apa kau tahu?”
Tzuyu diam. Dadanya tiba-tiba terasa sesak, seperti ada beribu kilo batu yang menimpanya. Tzuyu menunduk, sejajar dengan pria itu. Kenapa? Kenapa Taehyung membuka luka-luka ini lagi? Kenapa harus sekarang?
“Aku tahu—” ujar Tzuyu tenang, seolah tidak ada kebohongan disana.
“Oh. Kukira kau tidak tahu...” Taehyung menunduk sebentar, lalu dilihatnya lagi wajah cantik Tzuyu yang pucat.
“Aku mencarimu setelah papa meninggal 3 bulan. Setelah kita berpisah. Aku ke Daegu, tetapi rumahmu kosong dan kata tetanggamu, ayahmu sudah meninggal dunia dan kau hilang entah kemana. Kau dimana saat itu?”
“Mungkin aku sudah pindah kesini. Bisakah kau berikan kuncinya padaku Kim Taehyung?” Tzuyu benar-benar tidak kuat lagi. Dadanya benar-benar sakit. Nafasnya tertahan di tenggorokan. Sungguh! Tzuyu bersumpah tidak ingin mengetahui kebenaran dibalik ketidaktahuannya. Dia sudah kepalang basah membenci pria ini. Benci-sebenci-bencinya. Pria penghancur kehidupan dan masa depannya. Dia dan seluruh keluarganya merenggut seluruh kebahagiaan dan hidupnya. Tidak papanya, tidak kakaknya, bahkan dia sendiri. Ayah kandung dari anak yang tertidur di dalam mobilnya itu.
Sebentar lagi dia akan menikah dan hidup bahagia dengan pria yang menyelamatkan seluruh kehidupannya dan putranya. Lalu kenapa tiba-tiba laki-laki ini datang dan membuka semuanya? Tzuyu tidak ingin tahu kebenaran apapun yang tidak dia ketahui sampai mati. Tidak! Tzuyu tidak bisa karena dia akan mati merasa bersalah kalau sampai kebenaran yang selama ini dia yakini hancur begitu saja. Tzuyu ingin bahagia bersama Oh Sehun. Titik!
Tzuyu tidak ingin menyesali pernikahannya kelak dengan Sehun hanya karena pria terkutuk ini.
“Aku akan mengantarmu. Aku kan sudah bilang...” Taehyung bersikukuh tidak memberikan kunci mobil Tzuyu, ia masih ingin memastikan wanita ini masih bisa dijangkau hatinya.
“Masuklah. Wajahmu pucat.”
Tzuyu bergeming, kesabarannya telah menipis sejak tadi.
“Jangan keras kepala, bisakah berikan kunci mobilku? Kau pesan saja taxi untuk mengantarkanmu. Kau seorang CEO. Suruh orang kepercayaanmu menjemputmu dari sini.” Tzuyu emosi, kata-katanya kasar, mata Tzuyu sinis menatap Taehyung.Taehyung membalas tatapan itu dengan sendu sejak tadi. Dia benar-benar menginginkan wanita ini kembali ke dalam kehidupannya. Jika ia boleh berlutut untuk dimaafkan, Taehyung akan lakukan. Tapi Sehun...
Taehyung memasukkan kedua tangannya pada saku mantelnya, dengan kedua tangan yang menggenggam benda yang salah satunya milik Tzuyu yang berharga sejak lama.
Hening.
“Yu, siapa ayah Taeyang?”
Deg!
Sepersekian detik jantung Tzuyu berhenti, dengan darah mengalir seutuhnya ke otak membuatnya merinding. Pertanyaan muncul tiba-tiba seperti petir menggelar tanpa mendung.
“Aku tidak harus menjawab semua pertanyaanmu, Kim—”
“Kenapa selalu menghindar?”
“Si-siapa?”
“Dirimu.” Taehyung menembus tatapan Tzuyu.
“Tidak! Aku tidak menghindar. Kumohon, aku lelah!"”
Taehyung tidak akan menyerah, ia kepalang basah dan uring-uringan akibat ulah Tzuyu dan semua kecurigaannya selama ini.
“Kenapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐
Fanfiction"Selamat tinggal. Maaf karena telah mencintaimu..." ujarnya sebagai penutup dari akhir cerita cinta. Diusapnya sekali lagi pipi itu lembut-mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dalam sekejam waktu, sebuah tangan menahannya. Pria itu menangkup tangan...