Kue cokelat itu tampak manis dan nikmat bertengger diatas meja. Toppingnya yang melimpah dan berlebihan membuat daftar berlebihan yang sebenarnya, tapi sejak tadi Taehyung menelannya tanpa peduli. Memang cukup enak, tapi kalau makannya dengan brutal begitu juga agak mengerikan.
Maklum—sudah lama tidak makan kue cokelat dari chef mantan sahabat yang merangkap menjadi ibu anaknya dan sekarang menjadi wanita prioritas dihidupnya yang paling dicintai. Tzuyu bilang tadi kue itu dibuat Tzuyu bersama Tata. Kim Tae Yang bin Kim Tae Hyung. Jadi sekarang Taehyung makan seperti orang kesurupan.
“Doyan atau lapar, Kim?” tatap Tzuyu seram sembari meminum teh hangat di cangkirnya. Lemon tea terbaik. Taehyung nyengir sambil melahap kuenya lagi. Diraihnya mama Tata itu ke dalam dekapannya, mereka bersandar di sofa dengan film Netfelix di layar TV. Tzuyu bersandar nyaman di lengan hangat Taehyung, sudah cuddle-an saja. Sesat oh tersesat.
Setelah menyisakan sedikit di atas meja dan minum air, Taehyung mencium pelipis Tzuyu dengan mesra berulangkali sampai membuat Tzuyu agak ketakutan sebenarnya sekaligus senang. Tangan Tzuyu melingkar di pinggang Taehyung dan kaki mereka bertaut seperti tidak akan lepas.
Kalian tanya Taeyang dimana? Bayi manis itu akhirnya tidur setelah teriak-teriak diurut di kaki. Meminta pertolongan pada sang ayah dan ayahnya ngamuk tidak jelas kepada tukang urut dan dokter, mau tidak mau Tzuyu yang repot meminta maaf atas kerandoman ayah dan anak ini.
“Kalau aku tidak menghamilimu malam itu, apa kita akan bersantai semanis ini malam ini?”
“Bicaramu selalu kotor.” Taehyung terkekeh geli, matanya tidak lepas dari TV tapi tangannya sibuk mengusap rambut sang istri dan menciumi kepala itu.
“Kau perawan pertamaku.”
“Aku tahu.”
“Hari itu aku geli sekali melihatmu dengan dandanan aneh dan mencolok, pikirmu kau akan jadi dispatch yang berhasil mengikuti crush-mu di hari ulang tahunnya.”
Tzuyu memberenggut malu. Sialan betul! Kepala Tzuyu berputar menyembunyikan di dada Taehyung dan pria itu semakin full senyum.
“Hari itu aku sengaja minum alkohol dan merokok lagi supaya kau datang padaku dan marah-marah, tapi kau pandai menjaga dirimu untuk pada tempatnya. Aku yang tidak tahan ingin segera bicara denganmu akhirnya menyuruh Hoseok menjumpaimu agar mendatangi aku di apartemen.”
“Apa kau berpikir aku akan bersama Sehun dan bahagia selamanya?” tangan Tzuyu bergerak di dada Taehyung, menggambar sesuatu yang tidak jelas. Ia pikir itu biasa saja, namun tidak menyadari berdampak hebat pada lelaki itu.
“Mama, jika kau bersama Sehun aku akan merebutmu lagi dan lagi. Aku sebenarnya sudah curiga kau akan hamil anakku, aku menghitung masa subur mu dan mencoba peruntunganku, dan ya... Kim Taehyung tidak pernah salah.” tangan Taehyung menahan jemari yang masih bergerak itu, oh sial dia bisa melahap ibu anaknya ini jika begini terus. Tzuyu mengangkat kepalanya dan menatap Taehyung tidak percaya.
Alisnya mengerut, “Kau pria gila.”
“Aku selalu mempelajari wanita yang aku cintai Tzuyu. Dan aku melakukannya.” tatapannya menggoda membuat Tzuyu malu.
Tangan Taehyung mengelus wajah cantik itu, menatapnya tanpa banyak bicara. Tangannya berjalan di sekitar pipi, masih terlintas dulu Tzuyu punya wajah breakout sekarang lihat wanita ini masih sama cantiknya.
“Kau sangat cantik, sama seperti pertama kali aku melihatmu.”
“Kau selalu dengan mulut pintarmu itu.”
Taehyung hanya tersenyum, pandanganya lurus seperti mengenang bagaimana wanita ini pertama kali dimatanya. “Apa kau percaya bahwa aku dulu selalu melihatmu berjualan jauh sebelum kita pertama kali bicara? Aku melihatmu keluar masuk perpustakaan agar bisa menambah pemasukan dengan mengerjakan tugas senior. Kau cantik mirip mendiang mamaku, pekerja keras dan berani jadi aku suka memperhatikanmu setiap aku merindukannya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐
Fanfiction"Selamat tinggal. Maaf karena telah mencintaimu..." ujarnya sebagai penutup dari akhir cerita cinta. Diusapnya sekali lagi pipi itu lembut-mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dalam sekejam waktu, sebuah tangan menahannya. Pria itu menangkup tangan...