cerp22.

671 120 52
                                    

“Pa—”  gumam Tata sebelum akhirnya, bocah itu kehilangan kesadaran.

“Tata, putraku. Bertahan ya, sayang. Buka matanya, nak. Tata, papa mohon...” diciumi Taehyung dengan gelagapan kening putranya, menyisakan darah lain di bibir dan wajah Pria Kim itu.

Paman... Tata janji akan membawa mama untuk paman.

🥀

Sesampainya di Rumah Sakit, Tata langsung ditangani dan dibawa ke ruang UGD. Taehyung terpekur di lantai seperti orang gila sambil terus menangis, sambil menunggu Tata dimasukkan ke dalam ruang operasi untuk pengobatan lebih lanjut.

Seorang ayah yang menyaksikan sendiri putranya terseret beberapa meter karena tertabrak dihadapan wajahnya. Taehyung takut, marah, panik, cemas, dan hancur. Segala perasaan tidak mengenakan di dunia ini kini memburu perasaannya. Dia adalah Ayah yang gagal jika sampai putranya kenapa-napa.

Jika dia tidak egois dan tidak datang ke pernikahan Tzuyu, Tata pasti akan baik-baik saja sekarang, tidak perlu mengejarnya seperti tadi dan jika saja... Hanya beragam penyesalan dan pengandaian yang terus-menerus ada dipikiran Taehyung.

Tak lama, Sehun dan keluarganya pun datang, tak lupa ibu dari anak yang kritis di dalam ruang operasi.

“Bagaimana? Bagaimana keadaan Tata?” cecar Sehun dengan nada panik. Disanalah Hoseok menjelaskan segalanya. Segala yang terburuk yang mungkin terjadi. Kemungkinan seperti ditemukan adanya organ yang rusak atau  cacat otak karena adanya benturan, dan yang terburuk adalah kematian. Tzuyu menangis sejadinya, hati ibu mana yang tidak hancur mendengar semua hal gila ini. Dalam pelukan Seohyun wanita itu berteriak meraung-raung, apa lagi yang harus dia hadapi saat ini? Kenapa hanya dia terus yang harus menerima segala macam cobaan?

Seohyun memeluk erat berusaha menguatkan. Tzuyu menangis, begitupun dengan Seohyun. Tata sudah dianggap seperti anak lelakinya sendiri, Tata juga sudah dianggap seperti keponakan kandungnya walaupun Tata bukan anak Sehun. Tata yang manis dan berhati baik dan Seohyun juga seorang ibu yang tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika putri-putrinya dalam keadaan yang sama.

Memerlukan sejam untuk dokter keluar dan semua orang langsung berdiri. Semua orang tampak kacau dan cemas.

“Dengan keluarga dari anak Chou Taeyang?”

Taehyung langsung muncul tepat dihadapan dokter diikuti yang lain merapat ke sisi yang lain.

“Bagaimana putraku?!” cecarnya tak sabaran.

“Tuan tenang dulu, kami disini membutuhkan golongan darah AB positif. Pasien kehilangan banyak darah. Jika kalian bisa menyediakan 3 kantung untuk malam ini, pengobatan lain bisa dilakukan. Kebetulan golongan darah AB positif sedang kosong disini untuk saat ini.”

Tzuyu terjatuh lemas, dan Sehun menahan wanita itu berdiri. Tzuyu sendiri bergolongan darah A. Dia tidak punya orang terdekat yang punya golongan darah serupa. Jangankan pendonor dari keluarga. Keluarga saja dia tidak punya.

Tapi mereka melupakan satu hal.

“Aku!!! Aku!!! Golongan darahku AB positif.” ditarik Taehyung kerah baju dokter itu dengan kasar.

“Tidak mungkin!” pekik Seohyun tertahan. Seohyun tak percaya dugaannya benar. Karena selama ini hanya Sehun, ayah mereka dan Tzuyu yang tahu siapa pemilik Taeyang sesungguhnya. Dan itu... Oh astaga! Taehyung adalah ayah Taeyang?!

“AKU AYAHNYA. AKU AYAH BIOLOGISNYA. AMBIL APAPUN YANG KAU PERLUKAN DARI TUBUHKU UNTUK PUTRAKU!!!” meskipun Taehyung berteriak seperti orang gila, matanya tidak berhenti menangis. Taehyung hanya membutuhkan putranya dan keselamatan Tata adalah nomor satu dalam hidupnya. Jika sampai Tata kenapa-napa, Taehyung tidak akan memilih untuk hidup lagi dan menyusul anak tunggalnya itu.

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang