“Jangan marahi putramu, aku yang ingin kesini.”
“Untuk apa?”
“Aku rindu Tata.” Dan dirimu— Taehyung menatap lekat wajah Tzuyu yang berubah masam.
Tidak akan ada yang berubah. Tzuyu tetaplah Tzuyu, si gadis keras kepala seperti dulu yang ia ketahui. Bahkan putranya Tata juga mewarisi sifat ibunya yang keras kepala itu, sedikit.
“Bagaimana kabarmu, Yu?”
Tzuyu melipat tangan di depan dada saat Taehyung mendekat kehadapannya. Tidak pria itu pedulikan calon suami Tzuyu yang tepat disebelah wanita itu, yang masih diam memperhatikan.
“Tidak perlu berbasa-basi, kau bisa pulang sekarang. Putraku harus istirahat!” Tzuyu mengontrol emosinya sekuat tenaga. Mengusir pria ini se-sopan yang Tzuyu bisa dan wanita itu berusaha kuat untuk itu.
“Sebentar lagi kalian akan menikah. Kau mau hadiah apa dari sahabatmu ini, Yu?”
Tzuyu diam karena terkejut mendengar penuturan Taehyung. Entah kenapa sekarang dirinya dilingkupi rasa kecewa yang hampir membuatnya menangis. Kenapa dia harus sedih saat Taehyung menanyakan hal ini padanya? Semua orang mengharapkan kado pernikahan dari sahabatnya, bukan? Tapi bukan ini reaksi yang Tzuyu mau dari pria ini. Setidaknya coba sekali saja membujuk Tzuyu untuk... Tzuyu menggeleng kencang. Pemikiran macam apa itu? Mama Tata itu mengutuk dirinya sendiri.
“Tidak perlu! Lagi pula kau tidak diundang.” ketus Tzuyu.
Taehyung tersenyum, setiap kata yang keluar dari mulut Tzuyu harus siap dihadapinya dengan hati yang luas. Pria ini sangat mencintai wanita yang ada dihadapannya. Dan dia memaafkan setiap kata-kata kasar yang Tzuyu arahkan padanya, Taehyung merasa pantas untuk itu karena perilaku brengseknya di masa lalu yang tidak termaafkan.
“Sehun, kau tidak keberatan kan aku menghadiri pesta pernikahanmu?”
Sehun masih diam tapi alisnya mengerut saat ditanya begitu, mencoba memahami apa yang dilakukan cinta masa lalu Tzuyu ini.
“Sebenarnya apa mau mu, Miyamoto?”
Taehyung tersenyum. Itu panggilan Tzuyu dulu padanya. Hanya wanita ini yang memanggilnya nama belakang mendiang papanya. Miyamoto.
Taehyung semakin percaya diri, dilihatnya mata Tzuyu mulai bergetar dengan beberapa kedipan agar air mata yang ditampung tidak jatuh dari kelopak mata indah itu.
Tolong, jangan biarkan aku pergi begitu saja, Taehyung. Tolong bicara padaku setidaknya untuk menghentikan semua ini.
Kenapa kita tidak saling jujur saja agar semua ini lebih mudah, Tzuyu?
“Kau mau mendengarkan ceritaku?” Taehyung maju selangkah untuk lebih intens menatap mata ibu macan dihadapannya ini.
“Tidak!!” diikuti Tzuyu yang mundur selangkah.
“Aku akan tetap bercerita.”
Taehyung menarik lengan Tzuyu, sehingga wanita itu sejenak menabrak dadanya. Mata pria itu sama pedihnya dengan mata wanita dihadapannya. Dia sungguh merindukan wanita ini. Wanita yang tidak sempat ia bahagiakan ini. Bertahun-tahun mencarinya. Hampir satu dekade dan saat berhasil ditemukan, tega sekali dia meninggalkan Taehyung, tega sekali wanita ini akan menikah dengan pria lain! Tega sekali dia memiliki anak dengan orang lain, sedangkan Taehyung bahkan tidak bisa mencintai siapapun lagi semenjak kepergiannya.
Kau egois Tzuyu! Kau egois menggali lubang dan meninggalkannya begitu saja. Kau jahat karena kau pergi meninggalkan lubang itu, lubang dimana hanya kau yang bisa menyembuhkannya! Kau jahat!
KAMU SEDANG MEMBACA
༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐
Fanfiction"Selamat tinggal. Maaf karena telah mencintaimu..." ujarnya sebagai penutup dari akhir cerita cinta. Diusapnya sekali lagi pipi itu lembut-mungkin untuk yang terakhir kalinya. Dalam sekejam waktu, sebuah tangan menahannya. Pria itu menangkup tangan...