cerp12.

820 138 74
                                    

[Daegu 1999.]

“Terimakasih sudah membantuku.” ujar Tzuyu dengan wajah sok tegarnya. Ini sudah seminggu semenjak kejadian itu.

Tzuyu sudah cerita semuanya saat gadis itu diundang ke apartemen Sehun pertama kali. Awalnya Tzuyu sangat takut karena saat bangun, dia sudah bersih dan tidur di tempat tidur super empuk dan di dalam ruangan yang super megah. Semua kisah hidupnya yang tidak dia lewatkan sedikit pun, bersamaan dengan kondisi ayahnya sudah diceritakan pada Sehun.

Sehun sudah membawa ayah Tzuyu ke rumah sakit yang lebih layak untuk dapatkan pengobatan. Dan selama ayahnya opname di rumah sakit, Tzuyu ada disini. Tinggal bersama Sehun dan 2 pembantu lainnya agar Tzuyu tidak ragu dan takut pada Sehun.

Sehun tidak cerita banyak tentang kehidupannya. Karena pria itu sibuk mengurusi Tzuyu. Gadis itu tampak lebih bersih dan cantik, sudah menjadi lebih terawat meskipun masih seminggu dalam naungan orang kaya seperti Sehun.

Sehun tahu tanpa harus dijelaskan. Bahwa gadis ini sedang tidak baik-baik saja. Tzuyu selalu menuruti semua yang Sehun katakan, karena Tzuyu percaya bahwa Sehun adalah orang baik. Tapi, tak sekalipun Tzuyu meletakkan hatinya pada sembarang orang. Ingat! Hati gadis miskin ini sungguh mahal.

“Apa kau mencintainya?”

Lihat! Dia banyak melamun dan memandang kosong pada apapun. Dia pucat dan sering tidak mau disuruh makan.

“Apa kau benar-benar masih mencintai pria brengsek itu?”

Tzuyu langsung menatap tajam Sehun dengan mata yang berair.
“Kenapa kau sejahat itu? Jangan katakan hal buruk tentang Taehyung. Dia sahabatku.”

Sehun menghela nafas saat diam-diam air mata mulai mengalir deras di pipi Tzuyu. Kenapa para gadis suka sekali menyiksa diri mereka sendiri? Kenapa kaum hawa lebih suka mengejar-ngejar adam yang tidak pernah memperdulikan mereka dan mengabaikan adam-adam lain yang mencintai mereka dan tidak akan pernah menyakiti mereka?

Apa letak pesona kaum adam ada di bagaimana handalnya mereka menyakiti? Bukan bagaimana cara mereka menyayangi dan menjaga dengan setulus hati.

“Kau harus bangkit dan jadilah wanita yang mandiri. Kau satu-satunya harapan ayahmu! Apa kau akan melupakan semua janjimu pada ayahmu hanya karena seorang pria yang baru kau temui beberapa semester lalu?”

“Tzuyu... Jika dia tidak menyakitimu. Aku akan mendukungmu. Tapi lihat bagaimana si bajingan itu hanya diam dan menontonmu seperti acara di sirkus? Dia sama sekali tidak membantumu. Tentu saja! Kau tahu kenapa? Karena gadis disebelahnya itu. Nenek lampir Manoban itu adalah pacarnya! Jodohnya! Semua pria di dunia ini akan lebih memilih membela kekasihnya ketimbang sahabatnya. Berhentilah bersikap naif!”

Tzuyu menggeram dengan air mata yang semakin deras, “Kau tidak mengerti!!”

“KAULAH YANG TIDAK MENGERTI!!!” Tanpa sadar Sehun berteriak kesal dihadapan Tzuyu. Kenapa gadis ini sangat keras kepala? Kenapa logika selalu tertutup saat kau sedang jatuh cinta?

Melihat Tzuyu yang terkejut menatapnya, Sehun dipenuhi rasa bersalah. Tentu Tzuyu akan takut, tentu. Tentu saja.

“Maaf... Tapi, terima-tidak terima, kau harus menerima fakta ini. Chou Tzuyu... Kim Taehyung tidak menyukaimu. Dia hanya menganggapmu sebagai temannya. Bahkan bukan sahabatnya! Seorang sahabat, tidak akan diam saja saat sahabatnya ditindas. Tapi lihat bagaimana dia. Sadarlah dan renungkan ini. Jadilah wanita yang dewasa dan mandiri serta bijak dalam memahami segala hal.”

Hening sejenak. Dan Tzuyu masih terpekur diam memandang kosong ke depan.

“Diluar sana... Banyak yang memimpikan gadis sepertimu. Gadis baik dengan segala semangatnya. Tidak peduli dari keluarga mana kau berasal. Hati yang baik tidak akan menua ditelan waktu. Kecantikan dan harta duniawi hanya semu. Tapi jiwa dan kebaikan itu berasal dari diri sendiri. Kau harus berubah. Jangan menemui dia lagi tanpa sepengetahuanku!”

༄ᵗᵃᵉᵗᶻᵘ; 𝗖𝗮𝗿𝗽𝗲 𝗗𝗶𝗲𝗺🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang