/08/ darah rendah

1K 172 10
                                    

Banyak banget yang sider :'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak banget yang sider :'

Yok di vote yok

Selamat membaca ◕ˇεˇ◕✿

***

Sorenya, Sungchan memberhentikan motornya yang ditumpangi oleh winter juga disalah satu kafe.

tau saja aku sudah mulai lapar

setelah keduanya menemukan tempat duduk, Winter memangku kepalanya menggunakan kedua tangannya.

"omong-omong kau belum menjawab pertanyaan ku yang tadi tentang tujuanmu yang sebenarnya" ungkap Winter memandangi Sungchan penuh tanda tanya.

"sebenarnya aku juga tidak tau jawabannya-" sekarang Sungchan mengikuti gerakan Winter yaitu yaitu memangku kepalanya menggunakan kedua tangannya. "-kau cerewet juga ya, padahal kulihat-lihat kalau dikelas penuh dengan orang tiba-tiba dirimu menjadi sangat pendiam" sambungnya.

"benarkah? Mungkin memang seperti itu" balas Winter tak memberikan ekspresi apapun.

setelah memanggil seorang pelayan dan memesan sesuatu, Winter hendak menanyakan sesuatu kepada Sungchan.

"i,itu.. sepertinya kau ada sesuatu kan dengan Jeno?" pikir winter seperti itu, karena saat Winter bertanya kepada jeno tentang itu, jeno terlihat tidak ingin membahasnya lagi.

Sungchan terlihat diam sejenak. Wajah lelaki itu kembali murung.

"benar kan?" lanjut Winter.

"kalau kau tidak ingin membahasnya aku juga tidak keberatan, tapi jika kau benar-benar tidak bisa menahannya lagi, kau boleh bercerita kepadaku" pinta Winter menyunggingkan senyumnya.

seketika suasananya menjadi sangat canggung.

setelah itu pun makanan yang mereka berdua pesan sudah datang.

***

3 bulan kemudian, saat pelajaran jam terakhir yaitu olahraga.

seisi kelas ini sudah siap dilapangan luar dan berbaris semestinya.

"selamat siang anak-anak" ujar pak Yuta.

"selamat siang pak" balas murid muridnya serentak"

"karena hari ini terlihat mendung, jadi saya akan mengajarkan olahraga basket ... jadi kalian semua boleh menuju ke lapangan basket"

"baik pak"

satu persatu murid kelas 1-1 memasuki lapangan basket, termasuk Winter juga.

dengan bijak pak Yuta mengajarkan mereka semua tentang macam-macam teknik men-dribble, dan lain lain.

menengok kearah jam tangannya, pak Yuta melihat waktu tinggal 20 menit, kebetulan juga materi yang diajarkan oleh nya sudah selesai dan sekarang terlihat para murid sudah kelelahan dan duduk dilantai dengan botol mereka masing-masing.

✔Because Of Destiny | WINTER - JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang