hari-hari Winter disekolah masih sama, semua orang terlihat membeci Winter, mungkin lebih tepatnya jijik terhadap gadis itu.
bahkan pernah suatu hari saat ketua kelas menagih uang kas, dia memilih untuk tidak menagih ke Winter karean tidak ingin dekat dekat dwngan gadis itu. untung saja ada Jeno yang bersedia membayar milik winter sekalian. memangnya sehina itu ya, orang miskin dimata mereka.
"Hoam.." Winter menguap sambil melakukan sedikit peregangan setelah guru penjaga ujian terakhir keluar.
lalu Jeno berbalik kebelakang dan tersenyum ke Winter. Gadis yang dimaksud juga tersenyum, arti senyum mereka saat ini adalah senyum kebebasan.
tidak sadar pula Winter sudah sekolah disini selama 1 tahun.
setelahnya bel istirahat langsung berbunyi.
triiiiiing triiiing
Winter berdiri duluan, "ayo kekantin" ujarnya.
"ayo" balas Jeno ikut berdiri.
saat sedang sibuk berjalan, Winter terfokuskan pada suatu poster yang ada di papan informasi sekolah, poster tersebut memberitahukan tentang lomba yang akan diadakan beberapa hari lagi. dan yang paling mengejutkan baginya adalah nama seorang guest star yang diundang, dia adalah roseanne.
seketika gadis itu tersenyum antusias.
"lihatlah, lee jeno!" ujarnya bersemangat.
Jeno mengagguk ikut memasang wajah antusias.
untuk masalah tempo hari, Winter sudah tidak peduli dengan itu, lagian itu memang kebenarannya bukan? Intinya yang sekarang akan dilakukan oleh gadis itu adalah fokus mengikuti salah satu lomba yang ada, yaitu bernyanyi.
setelah mereka berdua duduk dimeja kantin untuk mendiskusikan itu, Winter teringat ucapan jeno yang waktu itu.
"jadi apa yang akan kau katakan setelah ujian?" Tanya Winter dengan makanan yang penuh dimulutnya.
Jeno balas menggeleng, "kau sudah tau kok"
Winter membuka mulutnya paham, "Aahh lomba ini, lalu apa yang harus kulakukan?"
"Tsk, habiskan makanan mu dulu, nanti pulang sekolah kita bicarakan"
Winter awalnya mengerutkan keningnya ingin tahu caranya sekarang, tapi setelah melihat wajah Jeno yang seperti memaksa, "Ng-oke"
***
Sorenya, saat pulang Jeno dan Winter memutuskan untuk bicara dikafe yang ada didalam Roseanne's house.
mereka berdua berjalan menuju ke pintu masuk.
Namun saat sedang berjalan, gadis itu melihat Rose juga baru memasuki pintu masuk, spontan Winter menunduk, "Annyeonghaseo" sapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Because Of Destiny | WINTER - JENO
Fanfiction"𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘪𝘳" Winter kecil yang diasuh dipanti selalu berharap bertemu dengan orangtua yang telah membuangnya. Dalam perjalanannya memecahkan teka-teki tentang orangtuanya, Winter bertemu...