/30/ berubah

743 112 8
                                    

Jeno pergi meninggalkan koridor ini dengan langkah berat, tidak melewati pintu terbuka ruangan yang sedang ramai itu, melainkan Jeno berbalik arah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno pergi meninggalkan koridor ini dengan langkah berat, tidak melewati pintu terbuka ruangan yang sedang ramai itu, melainkan Jeno berbalik arah.

Sementara Winter masih terdiam setelah dipeluk oleh 'orangtuanya' yang asli.

"Setelah ini eomma akan mengantarmu pulang, appa akan mengendarai mobilmu ke apartemen" Ucap Rose mengelus rambut Winter.

Gadis yang dimaksud mengangguk patuh.

***

Paginya, kondisi apartemen sudah sepi, mungkin Jiho dan Jaehyun tinggal dimansion mereka tanpa diketahui oleh Winter sebelumnya, ya sebelumnya tapi kini Winter sudah tau kalau mereka selama ini tinggal di mansion.

Setelah selesai bersiap, Winter mengambil tas nya lalu keluar tanpa teringat ada suatu benda yang masih tertinggal di ranjangnya.

Sebelum benda tersebut berdering kencang membuat tubuh Winter yang hampir sampai pintu luar kembali lagi.

Menenkan tombol hijau, Winter lalu menempelkan ke telinga. "Wae, oppa?" ujarnya sambil berjalan menuju kulkas, mengambil sepotong roti tawar untuk mengganjal perutnya yang masih kosong.

"aku akan mengantarmu kesekolah, temui aku di parkiran, oke?" Sahut Minhyung berdiri bersender ke mobil mewahnya.

"arrasseo, aku segera kesana" jawab Winter sambil mengunyah roti tawarnya.

tut

iya ya, bagaimana pun juga pasti Minhyung-oppa akan sering berurusan denganku.

Setelah sampai Winter melambaikan tangannya kearah Minhyung dibalas senyuman oleh lelaki itu.

Lantas Winter membuka pintu belakang tapi Minhyung memegang lengan gadis itu. "Apa kau mau duduk dibelakang, apa aku masih supirmu?" Minhyung menaikan satu alisnya.

Akhirnya Winter menutup pintunya lagi, "apa aku yang harus menyetir?"

Minhyung terkekeh, "maksudku duduk disebelahku" lelaki itu kunjung membukakan pintu depan agar Winter masuk.

"Aah seperti itu, gomawo"

Kini mereka berdua sudah duduk berdampingan dengan Minhyung yang mengendarai mobil ini.

"Oh iya, apa oppa tidak sibuk?" Tanya Winter memulai pembicaraan, agar tidak sunyi. Ya meskipun Winter agak merasa Minhyung adalah orang berbeda, dia bukanlah Mark yang dikenalnya dulu. tapi dengan berusaha melupakan kebenaran jika Minhyung adalah kakak Jeno, Winter masih bisa menganggap lelaki itu adalah Mark yang baik dan rendah hati.

Minhyung menggeleng, "tidak juga, akhir-akhir ini saham perusahaan sedang seimbang setelah bantuan dari Jaehyun-ahjussi. Dia memang pria yang hebat"

Dengan wajah polos Minhyung memanggil Jaehyun dengan sebutan ahjussi bukan tuan lagi, sedikit mengejutkan bagi Winter.

"Bagaimana kabar tuan Donghyuck, apa dia masih marah kepadamu?"

✔Because Of Destiny | WINTER - JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang