/prolog/

4.4K 264 40
                                    

❞ Dijaman sekarang sudah tak ada yang namanya orang baik dan orang jahat.❞

16 tahun berlalu, negeri Korea sudah berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16 tahun berlalu, negeri Korea sudah berubah. Pemandangannya tidak seperti dahulu lagi. Semua orang menjaga jarak. Tak ada lagi hubungan darah spesial disini. Angka kelahiran meningkat pesat, banyak anak anak terpaksa menjadi pengemis karena dibuang oleh orangtuanya. Siapa tahu hal itu juga terjadi pada gadis yang sekarang berusia 16 tahun, Winter.

Pihak kementerian masih belum buka suara tentang bantuan untuk para anak-anak yang ditinggalkan orangtuanya. Dan akhirnya mereka hanya dijadikan budak oleh satu orang dan dimintai untuk bekerja sebagai pengemis. Kejam bukan.

Hanya ada satu harapan bagi mereka, pergi ke Seoul untuk masuk ke sekolah negeri. Didaerah terpencil apalagi desa Jeongseon, tempat winter tinggal. Banyak pegunungan disana, sekolah pun masih sedikit, dan para anak-anak harus berjalan jauh untuk turun ke area yang lebih rendah untuk sekolah.

Sore ini, winter duduk ditanah, didepan toko televisi sambil memeluk lututnya. Gadis itu semakin marah karena hidupnya sangat buruk. Dia marah karena tak ada yang bisa dibanggakan olehnya.

"Aku mulai sadar, mereka yang membuangku adalah orang yang sangat jahat!" Lirih gadis itu.

"SANGAT JAHAT!!" Teriaknya.

"Huwaaaa" gadis kecil itu kini menangis. "Hiks.. hiks.."

"Dijaman sekarang sudah tak ada yang namanya orang baik dan orang jahat" Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya berbicara, mengejutkan Winter yang masih sibuk menangis.

Dengan langkah berat, Winter menoleh kebelakang, mencari sumber suara. "Nu-nuguseyo?" (Anda siapa?). Winter menyeka air matanya, membenarkan anak rambut yang menutupi wajahnya. Meskipun dadanya masih sesak.

"Tidak peduli aku siapa, ini sudah hampir malam, apa kau berani kembali ke desa mu?"

Winter hanya melirik, melihat lelaki paruh baya yang sangat kumuh itu malah membuatnya semakin ngeri dan tak percaya akan yang ia katakan.

"O-oh, tunggu" Ujar lelaki paruh baya itu lagi.

"Kenapa wajahmu terasa sangat familiar huh?" Lanjutnya.

Winter mengernyitkan keningnya, "Se-sebenarnya Anda siapa, Ahjussi?"

Lelaki paruh baya itu tiba-tiba mendekatkan tangannya kearah Winter. Gadis yang dimaksud memundurkan dirinya karena takut.

"Hei pak tua! Kenapa kau masih disini!" Seorang wanita keluar dari toko televisi, mencegah langkah Ahjussi tersebut yang akan memegang wajah Winter.

"Pergi kau sana!" Lanjut wanita tersebut sambil menodongkan sapu untuk mengancamnya.

"Tsk" tanpa menunggu apa apa lagi Ahjussi tersebut pergi dari tempat ini.

"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya wanita tersebut kepada Winter.

✔Because Of Destiny | WINTER - JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang