Setelah itu Sungchan berdiri.
Saat ini juga Winter menoleh ke soal yang ada di bukunya, tiba-tiba gadis itu langsung mencekal tangan Sungchan.
"Apa kau paham nomor 8?" Pintanya.
Lelaki yang dimaksud memasang wajah nakal
***
Di privat ruangan di sebuah restoran. Seorang wanita dan pria bertemu.
"Dendam ku masih belum mereda hanya karena ini. Aku tidak mau tau, intinya cepat berikan gadis itu atau aku akan melakukan sesuatu terhadap anakmu!" Pekiknya menatap lawan bicaranya dengan sangat tajam, lalu meminum segelas bir.
"Beri aku waktu"
***
Saat akhir pekan, pukul 11.00
Winter sudah izin pada Mark untuk berjalan-jalan keliling Seoul ini, tapi sendirian karena ia ingin menenangkan diri juga.
Gadis itu mengenakan baju bertema autumn, rok langsungan diatas lutut berwarna coklat tua dan blouse berwarna beige didalamnya serta yang paling penting, tas selempang.
Kira-kira seperti ini :
Sekarang Winter sudah siap untuk berjalan-jalan!
Aku sangat suka perasaan ini.
Winter terlihat menyukai berjalan sendirian, tanpa gangguan apapun dan yang pasti tidak ada yang mengenali dirinya selama dia sendirian seperti ini.
Sampai didepan toko serba ada, Winter menemukan kucing orange sedang mengeong kearahnya. Ia lalu menyunggingkan senyumannya.
Gadis ini langsung menunduk, mengelus kepala kucing tersebut beberapa kali. Lalu kucing itu mengelilingi kaki Winter.
Menggendong kucing tersebut dan membawanya di tempat duduk umum, ia memangku kucing tersebut dan Winter kembali mengelus kepalanya.
"Apa kau sendirian kucing?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Because Of Destiny | WINTER - JENO
Fanfic"𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘪𝘳" Winter kecil yang diasuh dipanti selalu berharap bertemu dengan orangtua yang telah membuangnya. Dalam perjalanannya memecahkan teka-teki tentang orangtuanya, Winter bertemu...