"𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘬𝘦𝘯𝘵𝘢𝘭 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘪𝘳"
Winter kecil yang diasuh dipanti selalu berharap bertemu dengan orangtua yang telah membuangnya.
Dalam perjalanannya memecahkan teka-teki tentang orangtuanya, Winter bertemu...
"Jadi alasan mereka berteman adalah karena mereka saling membutuhkan"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sungchan mencekal tangan Winter, "Apa kau benar dirumah sendirian?" Ujarnya.
Winter menoleh lalu mengangguk, "eoh, itu benar, kenapa memangnya?" Jawabnya.
"Tidak apa-apa, apa aku boleh minta air dingin?"
Winter kembali mengangguk, "tentu, ambilah di kulkas"
Gadis yang dimaksud masih belum menyadari sesuatu sepertinya.
Setelahnya Winter kembali menyiapkan pasta dimeja sedangkan Sungchan mengambil satu minuman kemasan dalam botol dari kulkas.
Kini mereka berdua sudah duduk di mini bar dapur Winter, bersebelahan.
Winter yang tidak terlalu memperdulikan apa yang akan dilakukan oleh Sungchan karena pikirnya lelaki itu tidak akan melakukan apapun kepadanya jadi sekarang Winter hanya fokus menikmati makanannya.
Setelah setengah makan, "kau memang tinggal disini sendirian? Atau kebetulan orangtuamu yang sedang pergi?" Tanya Sungchan.
Winter terlihat menelan makanannya dahulu, gadis itu menggeleng, "sebenarnya mereka tinggal disini, tapi karena sedang ada urusan perusahaan jadinya pergi" Balasnya.
"Aahh" lalu Sungchan mengangguk.
Tanpa sadar mereka berdua mengobrol cukup banyak sembari makan saat ini. Sesekali Sungchan terfokuskan ke wajah cantik Winter saat dirinya tersenyum, Sungchan akan ikut tersenyum pula.
*** Setelah selesai makan, Sungchan menengok kearah Jam, sudah jam 9 lebih rupanya, ia sama sekali tidak sadar sudah sangat lama dirinya mengobrol dengan Winter.
Saat ini juga, Winter teringat sesuatu. Tadi Jeno memintanya untuk membantunya mengerjakan tugas, sekarang Winter tau kenapa dulu Sungchan dan Jeno berteman. Yaitu karena mereka berdua saling membutuhkan.
Jeno yang lemah dalam pelajaran, Sungchan yang pandai dalam pelajaran. Sedangkan Jeno pandai dalam latihan fisik, Sungchan yang tidak terlalu.
Kemudian sekarang dalam otak Winter muncul ide tak terduga, bagaimana kalau dia besok mengajak Sungchan juga? Winter hanya berniat membuat mereka berdua memiliki hubungan yang baik lagi.
*** Paginya, Winter sarapan menggunakan sandwich dan berangkat menaiki taksi. Sebenarnya ia ingin mencoba menaiki bus agar lebih hemat, tapi nyatanya teman-temannya mungkin akan mengejeknya.
Sampai dikelas ia sudah melihat Jeno menoleh kepadanya sambil tersenyum, entah kenapa Jeno bisa terus berangkat sangat pagi seperti itu.
