84

2.7K 176 12
                                    

Udara segar menemani kayana yang duduk dibalkon kamarnya,ia menikmati sepoi Sepoi nya angin yang melewati nya.

masih dengan keadaan yang sama,kayana tetap tak diperbolehkan Alvaro keluar dari kamar,pintu kamarnya tertutup rapat hingga sensornya pun mati,yang dilakukan kayana hanya pasrah dan menerima.

"heeiii cantik!!!jangan sedih gituu!!!semangattt!!!" Teriak Farrel dari bawah.

kayana melihat ke bawah,ia tersenyum sambil mengangguk.

"ga sedih!cuma pengen nyemil aja!" Teriak kayana balik.

Farrel pun mengacungkan jempolnya ke kayana.

"bentarr yaa cantikk!!!!" Teriak Farrel lalu masuk kedalam rumah.

Tak lama kemudian sensor kamarnya pun menyala lalu terbuka lah pintu nya,dan muncul lah Farrel yang membawa beberapa Chiki dan Snack lainnya.

"inii diaaa buatt si cantikk!!!!" ucap nya agar kayana tetap merasa senang.

saat ingin meninggalkan kamar,Farrel dicegat kayana.

"sini aja duluu,,makan sama-sama yok,gue kesepian nih" ujar kayana mengsedih.

tapi Farrel menggeleng.

"gabisa,kalo gue lama-lama disini,tu sensor bakal bunyi truss ga diem-diem,gue temenin nyemil deh tapi guee makannya dibawah yaa,lu liat aja dari balkon" ucap Farrel lalu keluar dari kamar dan menutup pintu nya lagi.

kayana menatap Snack nya,ia mengambil nya dan berjalan ke arah balkon,ia menatap ke bawah dan benar dibawah sana ada Farrel yang sedang memakan chikinya.

"ngapain lu disituu,hahahaha" tawa kayana.

Sedang asyik,datang lah Jovan yang melihat Kayan dan Farrel yang sedang bercanda sambil sesekali melempar makanan nya.

"Yan!!!gausah bikin brisik!!anak gua nangis mulu dari tadi denger lo teriak-teriak!!" Sentak Jovan yang membuat kayana seketika menjadi malas.

"Lah?yang nangis anak lo kenapa jadi gue yang disalahin?ini rumah gua juga,ya bebas dong gua mau teriak lah,mau apa lah,bebass...terserah gua toh Alvaro kaga pernah ngelarang gua" ucap Kayana dengan tetap memakan snacknya.

Jovan menatap sengit adek nya itu,kayana sampai heran kenapa Jovan berubah seperti tak senang dengan ada nya kayana.

"kalo Lo gasuka sama gua,yaudah sono gausah tinggal disini!" usir kayana.

"lo aja sana,rumah ini bakal adem kalo gaada Lo!" balas Jovan.

kayana yang kesal pun melempar pot bunga kecil kearah Jovan.

"mampus!rasain tuu!!" ujar kayana lalu ia masuk dan menutup pintu balkon nya.

gadis itu menggurutu tak jelas,kalau ia bisa keluar dari kamar ini mungkin sudah tercabik-cabik Jovan.

"RASAIN LU MEMBUSUK DIDALEM KAMAR!!!" teriak Jovan sambil menendang pintu kamar kayana.

kayana tersungut-sungut,ia menyumpah serapah i kembarannya yang sangat menyebalkan itu.

****

"emm...var.....aku boleh bilang sesuatu ga?" ujar kayana sembari menyenderkan kepalanya di pundak Alvaro.

"bilang apa?" balas nya.

"soal mobil var....mobil aku yang....." kayana tak bisa melanjutkan perkataan nya karena Alvaro sudah meliriknya.

lelaki itu menggeleng.

"aku gak bakal kasih ijin kamu buat nyentuh mobil sedikitpun,titik gaada bantahan" putusnya.

KAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang