77

9.6K 379 47
                                    

Sengit sekali kayana dengan lelaki yang duduk didepannya ini,selalu saja dirinya dibuat geram setiap harinya,alvaro selalu membuat hatinya panas.

kayana harus duduk didepan alvaro dan diperintah untuk diam mendengarkan semua perkataan alvaro tanpa boleh memotongnya sedikit pun.

"aku mau kamu kasih handphone kamu ke aku" kata alvaro sambil mengatungkan tangannya meminta.

kayana menggeleng."gak!".

"kasih sekarang sama aku" pinta nya kembali.

kayana menyembunyikan handphonennya dibelakang agar tak diminta oleh alvaro.

"kamu mau kasih atau aku yang ngambil?aku lihat-lihat kamu selalu aja ngebantah aku,kamu udah mulai gak ngehargain aku ya kay" kata alvaro dengan nada tajam.

suasananya berubah menjadi suwung:v.

"kamu bisa menilai kan selama ini kamu bersikap semau kamu,tanpa aturan,aku ngomong aja kamu gak pernah dengerin kata-kata aku,kamu gak ngerti kan perasaan aku gimana?aku ngerasa gagal jadi suami kay!aku tanya sama kamu sekarang,aku harus bersikap seperti apalagi biar kamu mau nurut sama aku?jawab!" kata alvaro dengan meratap.

tidak pernah alvaro se kecewa ini padanya mungkin memang kayana yang keterlaluan,gadis itu mulai bereaksi menanggapi perkataan suaminya.

"apa kamu mau aku bersikap kasar ke kamu?jangan bilang aku gak bisa ya kay!kamu mau ngrasain?tolong letakin handphone kamu di depan aku,sekarang!" ucap alvaro sambil menunjuk mejanya.

Sudah kena marah oleh alvaro tetap saja kayana tak memberikan handphonennya,ia tak mau jika semua kontak dan sosial medianya dihapus oleh alvaro mengingat jika ada pesan dan harap steven kepada kayana yang selalu menyatakan perasaannya dan segera ingin mengajak kayana kencan.

Tapi tatapan alvaro yang begitu membunuh membuat kayana akhirnya menyerahkan handphonennya diatas meja.

"setelah ini aku gak mau ada bantahan lagi apapun alasannya" kata alvaro sambil mengambil handphone kayana dan mengambil kartu dari dalam nya dan mematahkannya.

Dengan malang kayana hanya menerima nasibnya.

"dasar egois!kamu boleh deket sama siapa aja kenapa aku enggak,dia yang suka sama aku tapi aku nya enggak terus kenapa kamu sampe se posesif ini?terus apa kabar sama sekretaris kamu dia ngedeketin kamu tapi kamu diem aja kan aku suruh pecat dia kamu gak bisa kan itu namanya apa kalo gak egois!" erak kayana.

Tak ada yang gunanya Kayan berkata seperti itu toh alvaro orang yang selalu berpegang teguh pada putusannya.

"itu soal kerjaan kay!kamu gak bisa seenaknya aja itu menyangkut kehidupan kita,coba kalo gak ada adel mungkin semua urusan kantor berantakan karena gak ada yang ngatur jadwal dan sebagainya kamu tolong dong jangan berpikir kayak anak kecil" kata alvaro berusaha memberi pengertian.

sudahlah..kayana sudah tak mau mendengarkan alvaro,ia beranjak dan melemparkan tubuhnya keatas kasur.

"Terserah kamu kay!aku capek ngomong sama kamu tapi gak pernah kamu hargain" kata alvaro lalu mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari kamar dengan murka.

dibalik bantal kayana mendengar ada suara pintu kamar yang tertutup dengan keras,ia bangun dari tidurnya dan menoleh kearah pintu,ternyata alvaro marah.

"duh,tambah panjang nih urusannya" ucap kayana lalu berlari keluar dari kamar.

ia melihat dari atas alvaro yang keluar dari rumah dengan segera kayana berkilat jalan menuruni tangga dan berlari keluar rumah.

"Alvaro!!var!tunggu dulu!" ucap nya berlari kearah garasi tempat alvaro pergi.

"ALVAROOO!!!!!" kayana meneriaki suaminya yang sudah melaju keluar dari rumah.

Karena dianggap percuma akhirnya kayana hanya menatap mobil alvaro yang semakin tak terlihat dengan pandangan lirih.













guys maaf part ini aku buat sedikit banget,tapi di part selanjutnya tenang aja.... Hehe......

maaf ya kalo up nya lama tapi sekali up cuma sedikit tapi ini memang aku sengajain karena di part selanjutnya aku bakal bikin part yang panjang dan banyak kejutan" lainnya....

Makasii udah nungguinnn.....aku mau ngasih tau kalo jangan lupa vote dan komen yaaa....

follow juga akuu....

Bye...see u...
.

TBC.



KAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang