39

9.5K 404 5
                                    

"gue pulang duluan yaa"

kayana berlari keluar kelas dan berlari menerobos para siswa yang berlalu lalang di koridor,ketiga temannya bingung kenapa kayana tergesa-gesa setelah bel pulang berbunyi kayana langsung membereskan tas nya lalu mengambil kunci mobilnya yang berhasil ia rebut dari alvaro setelah mereka sampai disekolah tadi.

di parkiran Maura sudah berdiri didepan mobil kayana,ia cepat-cepat menghampirinya sebelum alvaro keluar dari sekolah.

"sorry lama,ayo buruan" kayana dan maura pun masuk kedalam mobil dan kayana buru-buru melajukan mobilnya keluar dari area sekolah.

dijalan kayana hanya fokus menyetir tanpa mengajak bicara Maura.

dan duapuluh menit kemudian mereka sampai di cafe depan komplek rumah maura.

kayana dan Maura turun dari mobil dan masuk kedalam cafe mencari tempat untuk duduk.

"kita pesen minum aja dulu gue lumayan haus" ujar kayana sambil melambaikan tangannya ke pelayan.

pelayan itu menghampiri meja kayana."ada yang bisa saya bantu?".

"mbak saya pesan cappucino nya satu ya"

"lo apa ra?" tanya kayana.

"aku samain aja" jawab maura.

"yaudah mbak berarti dua yaa" kata kayana lalu pelayan itu mengangguk.

"ditunggu sebentar yaa" balas pelayan itu lalu pergi.

tak lama kemudian pesanan mereka pun datang dan mereka meminumnya sejenak.

"ada yang mau gue omongin sama lo" kata kayana sambil mengaduk minumannya menggunakan sedotan.

"lo jujur sama gue,lo suka sama alvaro?" tanya kayana yang membuat maura menatap kayana.

"gue udah tau kok soal lo yang dijodohin sama alvaro dan lo pura-pura pacaran didepan orang tua lo,dan orang tua lo mau bilang ke bunda nya alvaro tapi alvaro nya ngelarang orang tua lo" Maura terkejut mendengar perkataan kayana,bagaimana ia bisa tau tentang ini semua.

"lo harus jujur sama gue ra,lo suka kan sama alvaro kalo lo emang suka kenapa kalian gak jadian aja gue bakal ngalah kok,gue ikhlas" lanjut kayana menahan rasa sesak didadanya.

maura menggeleng lalu memegang tangan kanan kayana.

"aku emang suka tapi bukan sama alvaro tapi sama kakak kamu,jovan" ujar maura dan kayana terdiam.

"tapi orang tua aku pengen kalo aku sama alvaro itu pacaran biar aku bisa gantiin laura,aku gak bisa ngelak dan untuk sementara aku sama alvaro sepakat bakalan pura-pura pacaran sampe aku bisa nge jelasin ke orang tua aku kalo alvaro itu udah punya kamu,aku takut kalo aku langsung kasih tau ke mereka,mereka malah syok dan stress lagi karena mikirin laura" kata Maura sambil menunduk.

"maafin aku kay karena aku udah bikin kamu sakit hati tapi aku emang bener-bener gak bisa ngebantah omongan orang tua aku,aku juga gak mau terus-terusan dicap jelek sama orang-orang aku bingung harus gimana" lanjut Maura.

kayana tersenyum getir dan menarik tangannya dari genggaman Maura.

"lo gak boleh egois ra,lo harus cepet ngambil keputusan jangan mikirin perasaan orang tua lo aja lo harus sadar kalo gue ini bukan pacarnya alvaro tapi istrinya,gue udah ngijinin lo pergi sama alvaro kapan pun yang lo mau,gue gak pernah ngelarang tapi kalo gue harus pisah sama alvaro cuma gara-gara orang tua lo mau ngejodohin lo sama alvaro gue gak bisa,gue emang bisa ngalah tapi itu untuk sementara bukan selamanya,gue juga manusia yang punya perasaan yang kalo disakitin bakal marah sorry kalo gue terlalu keras disini gue lakuin ini supaya kita sama-sama tepat dalam ngambil keputusan,gue kasih waktu sama lo cuma dua bulan buat ngejelasin semuanya sama orang tua lo kalo lo emang gak mau biar gue yang ketemu sama orang tua lo dan ngomong yang sejujurnya gue bukannya jahat sama lo ra,gue cuma gak mau kita sama-sama tersakiti" ucap kayana sambil menghapus air matanya.

KAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang