65

9K 338 5
                                    

pagi menjelang siang yang kaku dan senyap satu rumah tapi tak saling bercengkrama satu darah tapi tak saling sapa menyapa sudah dilakukan oleh kayana selama beberapa hari ini.

Ia selalu bersikap sombong,kejam dan egois tapi itu saat berhadapan dengan Jovan dan Kimberly tidak dengan alvaro.

Untung ada Valerie yang menemaninya,ia sengaja membujuk jessica dan dimas supaya mereka mau langsung pulang ke indonesia dan menitipkan Valerie lebih lama disini dan akan dijemput oleh dimas dan jessica dua bulan lagi,sungguh gila kayana ini:v.

"mommyy.....tuuuu.....mommmyy....tuuuu" ucap Valerie sambil menunjuk-nunjuk mainan nya yang jatuh kebawah.

"iniii sayang" kata kayana mengambilkan.

mereka sedang rebahan diruang tengah dengan kayana yang duduk dibawah sambil mengerjakan tugas kuliahnya sedangkan Valerie berada diatas sofa.

"hai vale,lagi ngapainn" kata Kimberly yang duduk disebelah Valerie.

"kay,kamu dipanggil sama jovan tuh katanya dia pengen ngobrol berdua sama kamu" ucap Kimberly dengan logat kebule-bulean nya.

lantas kayana menoleh dan mendongak untuk melihat Kimberly.

"wait,,gue gak sah denger...Allan?manggil gue? emang dia siapa berani nyuruh gue,kalo dia butuh gue ya dia lah yang dateng ke gue,enak aja gue yang suruh dateng ke dia" kata kayana menaikan nada bicaranya.

Kimberly pun memanggil jovan dengan panggilan 'sayang' yang membuat kayana muak seketika.

Jovan pun datang dan duduk disebelah kayana ia menghadap ke kayana sedangkan yang ingin diajak bicara malah tak menganggap ada orang.

"yan besok gue mau nikah sama kim,gue harap lo dateng yaa"

seketika kayana langsung meletakkan laptopnya.

"gak bisa,gue masih ada urusan yang lebih penting dari itu,gue mau jalan sama allysa ke Disney tuh sama valerie juga" ucap kayana dengan nada sengaja.

Jovan tersenyum kecewa,pernikahan nya akan menjadi pernikahan terburuk jika kayana benar benar tak datang.

"oh iya,berarti gak akan lama lagi lo bakal keluar dong dari rumah ini,iya dongg masa enggak sih" kata kayana sambil membayangkan.

"enggak,gue bakalan tetep disini sama lo sama hidup gue,sampai kapan pun" ujar Jovan berpegang teguh.

kayana kembali fokus pada tugasnya,sesekali ia menengok ke arah Valerie agar ia tak disentuh oleh Kimberly.

"gampang aja sih,kan pilihannya cuma ada dua lo yang pergi atau gue yang tinggal,gue yang pergi atau lo yang tinggal,dan lo udah milih pengen tinggal berarti gue yang bakal bilang ke alvaro buat pindah dari sini,se simpel itu kan hidup kita sekarang" ucap kayana sambil tertawa.

dengan hati yang sangat sakit Jovan harus tetap tersenyum mendengar setiap kata-kata kembarannya yang selalu menusuk hatinya dalam dalam.

"biar tambah simpel kita hidup bareng-bareng biar semuanya tenang,gue sama alvaro udah sepakat kok,kalo pun rumah ini kurang besar buat ditinggalin orang banyak,kita pindah ke mansion yang lebih besar dari ini" kata jovan terus berusaha.

dirinya sangat tidak mau meninggalkan kayana karena cuma dialah yang Jovan punya.

"lo sepakat sama alvaro kan,bukan sama gue ya kalo lo emang mau tinggal bareng gapapa tapi gue enggak,gue masih mampu tinggal sendiri" kata kayana dengan nada super santainya.

perkataan kayana memanglah sangat santai tapi membuat semua orang pusing memikirkannya.

"telat sih lo ngomongnya,gue sama Alvaro udah siap-siap semuanya,besok kita udah harus pindah ke mansion soalnya rumah ini udah gue kasih ke karyawan gue yang lagi butuh rumah,lo mau liat mansion nya gak?atau kita mau pindah sekarang aja?" tawar jovan.

KAYANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang