#010

630 248 416
                                    

Warning⚠️⚠️
Bijaklah dalam berkomentar sayang♥️

Dengan kalian vote cerita ini, berarti kalian sudah menghargai karya author, Big Thanks💐
___________________________________________

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Entah apa yang merasuki Nacha. Bagai mendapat sebuah mimpi buruk yang amat menyeramkan. Begitu nama Nevan disebutkan seketika dirinya langsung terbangun dalam posisi yang terbilang sangat epik yaitu dengan terduduk.

"Ahh!" erang Nacha, seraya memegangi kepalanya yang terasa seperti melayang, berputar, hingga sakit luar biasa akibat pergerakan yang terlalu cepat ia lakukan.

Beruntung, hal tersebut hanya berlangsung selama beberapa menit dan mampu membaik dengan sendirinya.

"Ada temen kamu. Nevan katanya," kata Kirana memberitahu.

Mendengar penuturan dari tantenya, tentu membuat Nacha sontak kembali menyeru panik, "Nevan?!"

Dengan terburu-buru Nacha langsung beranjak dari kasur untuk menuju jendela. Sesekali ia juga mengumpat karena kakinya terantuk ujung karpet hingga membuatnya hampir terjungkal.

Gadis itu hanya ingin memastikan bahwa yang di ucapkan oleh Kirana bukanlah bualan semata. Dan benar saja, dilihatnya sosok makhluk yang sempat mengikuti dirinya kemarin, Nevan.

Nacha mengacak-acak rambutnya frustasi
"Ngapain sih tuh cowo kesini!"

"Lah? ya jemput kamu dong sayang," tukas Kirana seraya ikut memandangi Nevan dari jendela kamar.

Nacha tidak menggubris, persetan dengan pikirannya sendiri. Lalu, Kirana mendekat dan ia kembali mengatakan sesuatu. Hanya saja kali ini setengah berbisik, "Pacar kamu? ganteng kok," kata Kirana seraya menyenggol lengan keponakannya.

"Pacar?!" Nacha bergidik geli, ingin rasanya ia gumoh di tempat sekarang juga. Pun seharusnya, ia tidak pernah mendengar kata-kata bodoh seperti itu.

Kirana hanya terkekeh, "Udah, kalo gitu sekarang cepet mandi terus siap-siap. Dan temui temen kamu, kasian."

Nacha mendengus, "Mending di usir aja lah tante!" celetuknya.

Kirana mengangkat alis kirinya sebagai respon, "Hargai dia, sebagai laki-laki dia udah membuktikan kalau bukan cuma ganteng doang jemput cewe depan gang."

Ucapan Kirana sontak palah membuat Nacha yang panik justru dua kali lipat menjadi tambah frustasi. Ia harus berbuat apa? sungguh Nacha tidak ingin berurusan dengan orang populer di sekolahnya. Apalagi sampai bernasib sama seperti Ana Karmelita.

Seorang gadis cantik dan lugu, korban dari pembulian yang melibatkan kekerasan fisik hingga berujung kematian. Kejadian miris yang terjadi tepat pada sekolah sebelumnya.

Berlatar belakang sebuah percintaan dari Ana dan cowo populer di sekolahnya. Hingga memicu rasa iri gadis bernama Shiren, penggemar sekaligus cewe tersohor di sekolahnya kala itu.

Motif dibunuhnya Ana lantaran iri dengan cinta yang tidak terbalas oleh si cowo populer. Hingga membuat gadis bernama Shiren itu dendam dan membabi buta tega membunuh Ana.

Raga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang