#013

436 129 215
                                    

Warning⚠️⚠️
Bijaklah dalam berkomentar sayang♥️

Dengan kalian vote cerita ini, berarti kalian sudah menghargai karya author, Big Thanks💐
_________________________________________

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Tongkrongan Laskar 📍

Terdengar suara aliran air yang dituangkan melalui botol ke dalam gelas. Dialah Leon Hazard, sang penuang minuman haram berkedok alkohol.

Terlihat di depan Leon sudah ada Renal, manusia paling ditakuti se-Laskar. Perokok aktif dan penyuka minuman alkohol bermerek apapun. Dari yang termurah sampai termahal pun ia suka, hanya menyesuaikan duit yang ada di dalam dompet maupun saldo atm nya.

Leon atau yang biasa dipanggil Leo, laki-laki itu kini duduk menyebelahi bosnya. Memberikan segelas minuman alkohol yang ia tuang beberapa detik tadi pada gelas khusus untuk Renal.

"Jadi, lo mau cerita apa?" tanya Renal seraya menghembuskan asap rokok. Membiarkan asap tebal berterbangan di udara.

"Ngajakin gue bolos, kalo cuma buat denger ocehan ngga penting. Gue najis Le,"

"Bahas lo yang berhasil di pukulin Raga? atau bahas lo yang gagal nangkep cewe Adhistama?"

Leo menghela napas panjang, sebelum akhirnya berkata, "Gagal nangkep cewe Adhistama."

"BEGO!!" teriak Renal, emosi parah. Bahkan rokok yang sedang asyiknya ia hisap di lemparkan begitu saja ke sembarang arah.

Renal menjekal rahang Leo keras, "NGGA GUNA LO!!" ucap Renal, lalu menekan tulang pipi Leo dengan kukunya kasar, hingga meninggalkan bekas disana.

Leo tidak memberontak sampai Renal melepaskan cengkeraman dengan sendirinya.

Terlihat seteguk dua teguk hingga lima teguk Renal meminum bir yang sudah diberikan Leo.

"Udah hampir kena, tapi lep .... " Leo berusaha memberi penjelasan. Tapi, ia kalah dengan emosi yang sudah lebih dulu menguasai Renal.

"Lepas?!" tanya Renal.

"Goblok!" serunya lagi.

"Kali ini beda Ren, cewe yang lepas sebelumnya memang mereka berhasil kabur sendiri. Tapi, yang satu ini ada campur tangan dari Raga."

Renal menyimak penjelasan singkat dari Leo, menaruh kembali gelas berisi setengah bir itu di atas ubin yang dingin. Entah kenapa saat Leo menyebut nama petarung Adhistama ucapan tersebut menjadi terdengar menarik di telinga Renal.

"Cantik dan menarik. Gue yakin dia murid baru Adhistama," tambah Leo, kemudian menyeruput bir di dalam gelas.

Renal menarik salah satu alisnya, "Lo yakin?"

Hanya sebuah senyuman yang ditunjukkan Leo sebagai jawaban atas keyakinan dalam dirinya.

"Raga terlibat dalam penolongan si cewe?" tanya Renal lagi. Namun, belum sempat di jawab oleh Leo, Renal palah tertawa seperti orang yang kehilangan akal.

"Itu yang gue mau bego!" kata Renal masih dengan gelak tawanya. Lalu menepuk-nepuk pipi Leo beberapa kali. Leo menatap bingung dengan tingkah aneh Renal, sebelumnya sangat marah tapi sekarang ia justru seperti orang gila yang overdosis obat.

"Tandai tuh cewe!" kata Renal sebagai bentuk perintah nya. Yang disambut anggukan mantap oleh Leo.

🍂

Raga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang