WARNING⚠️⚠️
Bijaklah dalam berkomentar sayang♥️
Dengan kalian vote cerita ini, kalian sudah menghargai karya author, Big thanks 💐
___________________________________________Selamat Membaca 🌵
-
-"Ah bego!" Nacha memukul jidatnya sendiri,
"Gila, udah jam 8 malem, ngapain aja sih gue daritadi di dalam sini, sialan!"
Nacha merutuki dirinya sendiri yang udah kelewat bego,karena terlalu lama berada di toko buku hingga membuat dirinya terlambat pulang dan pastinya membuat khawatir orang rumah. Cepat-cepat Nacha membawa salah satu novel bergenre thriller pada meja kasir untuk segera ia bayar. Salah satu genre novel kesukaannya, untuk menemani kegabutan yang setiap malam selalu hadir melanda.
Setelah proses transaksi selesai, dia segera keluar toko buku dan bergegas untuk pulang.
"Untung aja nih toko searah sama jalur pulang, lagian kenapa sih gue bodoh banget! kelamaan milih novelnya, sampe ga sadar waktu. Mikir dong Na, lo itu orang baru pasti dengan keterlambatan lo bakal bikin tante Kirana cemas mikir yang engga-engga!" Nacha bermonolog menyalahkan diri sendiri, lalu ia buru-buru mempercepat langkahnya.
Gadis itu tidak bisa memberi kabar pada Kirana, selaku tantenya. Ia juga tidak bisa memesan ojek online untuk sekedar mengantarkannya sampai ke rumah dengan cepat. Hal itu dikarenakan, ponsel yang dibawa oleh Nacha kehabisan baterai. Jadi, sama sekali tidak berguna di situasinya saat ini. Yang bisa dilakukannya hanya terus berjalan mengikuti jalur yang sama seperti saat berangkat sekolah tadi pagi.
"Coba aja kemaren pas papah nganterin gue, gue malak dulu tuh kunci mobil, pasti ga akan pulang jalan kaki gini. Mana gatau jalur pulang yang rame lagi. Sumpah, masa iya harus pulang lewat gang sempit, sepi dan panjang itu lagi? cari mati lo na, gila!"
"Tapi, mau gimana lagi? saat ini cuma itu jalan satu-satunya yang gue tau. Pokoknya besok gue gamau lagi lah ikut saran tante Kirana buat lewat jalan pintas ke sekolah. Serem kalo buat pulang malam." Tiada hentinya gadis ini mengoceh di sepanjang jalan. Beruntung, saat ini kondisi jalanan agak sepi jadi tidak ada yang memperhatikan dirinya berbicara sendiri.
Bisa-bisa Nacha akan dikira sebagai orang yang tidak waras karena acap bicara sendiri tanpa adanya lawan bicara.
Tidak berselang lama, Nacha sampai di depan gang sepi dengan space sempit, ditambah minimnya penerangan di dalam gang tersebut semakin membuat nuansanya tampak seram. Tidak masalah buat Nacha kalau harus lewat gang itu pagi atau kala siang hari. Hanya saja, dia cukup penakut untuk lewat gang sesepi itu pada waktu segelap ini.
"Sumpah, gue bukan takut sama setan atau makhluk halus. Lebih pada manusia liar yang suka jadi bahan pemberitaan di tv tentang kasus pembunuhan atau ngerinya pemerkosaan. Shit, ngapa jadi creepy gini sih!"
"Oke, gapapa bismillah Na."
Setelah menarik satu napas panjang dan menguatkan tekadnya, Nacha mulai berjalan menembus gang kecil itu. Mengubah sikap cemennya menjadi sikap yang lebih berani, membuang pikiran negatifnya dan mengganti dengan pikiran yang positif.
Kali aja kan nanti ditengah-tengah gang ada Justin Bieber atau Adipati Dolken lagi pada nongkrong. Atau justru palah bakalan nemu duit merahan jatuh. Ya, as you know lah rejeki ngga ada yang tau?
Tapi, yang lebih penting dari itu semua adalah 'Berdoa'. Semoga bisa pulang dalam keadaan utuh dan selamat.
Aamiin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raga
عاطفية⚠️HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!! BANYAK MENGANDUNG KATA KASAR DAN ADEGAN KEKERASAN!! BUKAN UNTUK DITIRU!!⚠️ ©cover by tiadesign ••• Teruntuk cowo Adhistama, Raga Driangkara yang berhasil jadi urutan pertama pada lembar BK sebagai predikat anak bermasal...