Siap vote dan ramein kolom komentar?? Gass,ngeengg🛵🛵
Selamat Membaca! - - - 🌵
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paginya, selepas bangun tidur Nacha langsung melesat menuju dapur, membantu Tante Kirana menyiapkan sarapan pagi.
"Selamat pagi!" Nacha menyapa Kirana dengan suara riang.
"Selamat pagi, sayang," balas Kirana dan menyambut pelukan sekilas dari Nacha.
"Masak apa tante? Nacha bantuin ya," tawar Nacha.
Kirana tidak langsung menjawab, wanita itu bergegas mendekati kulkas untuk mengambil botol jus dari dalamnya.
"Minum dulu," ucapnya seraya menuangkan jus mangga ke dalam dua gelas kaca. Menyodorkan segelas jus mangga pada Nacha dan segelasnya lagi untuk ia minum sendiri.
Nacha menerima dan duduk di kursi tinggi dekat meja dapur. "Udah beres ya masak-masaknya?" Nacha bertanya, kemudian memakan kue kering yang ada di atas meja.
Kirana menggeleng. Ia menjawab, "Belum, tinggal goreng ayamnya aja."
"Kalo gitu serahin ke Nacha aja." Nacha segera bangkit dari duduknya, mengambil minyak goreng lalu menuangkan pada wajan. "Oh ya, ngomong-ngomong tante berangkat kerja jam berapa?" Nacha bertanya pada Kirana seraya menyalakan kompor.
Kirana yang tengah memindahkan timun segar ke atas piring, langsung menghentikan pergerakannya. Ia langsung menjawab pertanyaan Nacha, "Setelah sarapan tante mandi dan langsung ke kantor."
Nacha membulatkan mulut, tangannya sibuk memasukkan paha ayam yang sudah ditepungi ke dalam genangan minyak goreng.
"Masih saling lempar kabar kan sama Kakak dan Kakak ipar?" Yang Kirana maksud adalah Ayah dan Ibu Nacha. Kirana tahu, keponakannya itu punya hubungan yang tidak terlalu dekat dengan kedua orang tuanya.
"Mereka terlalu sibuk sama urusan bisnisnya," sahut Nacha enggan.
Kirana buru-buru mengalihkan topik pembicaraan, saat menyadari pertanyaan yang ia lontarkan sebelumnya membuat wajah ponakannya murung. "Eh, temen yang nganter kamu balik semalem mirip idola tante!" terang Kirana tersenyum lebar.