#023

344 80 244
                                    

Siap vote dan ramein kolom komentar??
Gass,ngeengg🛵🛵

Selamat Membaca!
-
-
-
🌵

Sudah berjam-jam lamanya Nacha tidur diatas ranjang empuknya. Terhitung dari sejak ia pulang sekolah, sampai sekarang sudah pukul 7 malam. Beberapa kali ia terbangun untuk sekedar makan, minum dan memenuhi kewajiban sholat lima waktunya.

Setelah cukup istirahat, badannya jauh terasa lebih enteng. Pusing yang dideritanya juga sudah mereda, hanya saja ingus di dalam hidung Nacha belum kunjung sembuh.

"Tante??" Nacha memanggili Kirana. Namun, tidak ada sahutan, kondisi rumahnya sepi. Bahkan Nacha mengecek ruang menonton televisi sekalipun, tetap tidak menemukan Kirana disana.

Gadis itu, beralih pada ruang dapur untuk mengambil segelas susu rasa vanilla dalam lemari pendingin. Membawanya ke dalam ruang kamar. Tidak lupa juga membawa brownies cokelat kesukaan.

"Dimana sih tante?" monolognya. Dua detik kemudian otaknya mengingat sesuatu. "Ah!"

Sesegera Nacha meraih ponsel yang tergeletak di atas bantal. Mengecek siapa tahu Kirana mengirimkan sebuah pesan untuknya.

Benar saja, ada satu notifikasi pesan dari Kirana.

From : Tante Kirana

Sayang, maaf tante ada panggilan lembur mendadak. Butuh obat ada di laci dapur paling atas. Cepet sembuh ponakan tante♥️

Ngomong-ngomong tentang obat, Nacha jadi ingat saat pagi tadi di sekolah. Nevan membawakan tolak*ngin untuknya, bahkan air mineral dan roti yang Nevan berikan sama sekali belum Nacha sentuh. Masih tersimpan rapi di dalam tas.

Dengan gesit, gadis itu merogoh tasnya. "Ini dia." Menemukan benda yang ia cari di dalam sana.

Seulas senyum terbit tanpa sadar dari bibir menawan Nacha. "Gue heran, kenapa ada sekolah menengah yang punya murid seberandal mereka itu sih? Kalo udah gini, bukan SMA Adhistama lagi namanya, tapi lebih cocok masuk kategori kandang macan."

Lagi-lagi senyum Nacha merekah, ia terkekeh mengingat perilaku hangat dari seorang Nevan. Maklum saja, Nacha sudah lama tidak berkutat dengan yang namanya jatuh cinta.

Lihat!

Betapa gilanya Nacha, karena mendadak gadis itu mendekap semua benda yang pagi tadi Nevan berikan selama beberapa menit. Sebelum akhirnya, membuka bungkus roti berisi selai coklat dan memakannya. Melupakan brownies serta susu vanila yang baru ia ambil.

Entah kenapa Nacha tidak bisa menahan kebahagiaan nya. Buru-buru ia mengambil ponsel, bersiap mengabadikan beberapa gambar dari benda yang Nevan berikan, tetapi mendadak Nacha membeku.

"Haruskah?"

Ia bertanya pada dirinya sendiri, nyaris tanpa suara. Tidakkah semua yang ia lakukan sangat berlebihan, terkesan lebay dan sangat alay.

Nacha menarik satu napas, kemudian ia berusaha menegaskan pada dirinya sendiri untuk kembali pada titik kewarasan yang ia punya. "Sadar, Na!"

Seteguk, dua teguk hingga tiga teguk Nacha meminum air mineral. Setelahnya, beralih pada satu sachet ramuan herbal yang marak sekali di iklan televisi. Meminumnya hingga nyaris tak bersisa.

Raga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang