Happy reading 😊
.
========================
" Tidak...ku mohon Tuhan, jangan kau ambil anak-anak ku...seperti kau mengambil suami ku..." lirih Nuk
" Kesempatannya sangat kecil Nuk...Saint benar-benar membutuhkan donor itu secepatnya, penyakitnya semakin parah...dalam bulan ini ia sudah colaps 2 kali, dan itu sangat tidak baik untuknya..." Dokter Kim menatap iba kepada sepupu nya, nasib Nuk memanglah tidak begitu beruntung...setelah di tinggal mati oleh suaminya, kini ia harus di hadapi dengan keadaan kedua anaknya yg sangat memprihatinkan.
" Lalu...bagaimana dengan Pete ?" tanya Nuk lemas
" Pete sedang di tangani oleh dokter Hans...lukanya di kepalanya cukup serius, tapi kau jangan kuatir...dokter Hans adalah dokter yg handal...dia pasti bisa menyembuhkan Pete..." Nuk hanya mengangguk pelan, sambil menahan isak tangisnya.
Saint sudah di pindah ke kamar rawat, dan di jaga oleh Nuk. Sedangkan Pete saat ini baru saja selesai menjalani operasi, dan sudah di pindah juga ke sebuah kamar rawat.
Perth, Nanon dan Ohm, masih setia menunggu Pete hingga sadar.
Sudah hampir 5 jam mereka menunggu Pete, namun Pete belum sadar juga.Pagi beranjak siang, Nanon dan Ohm pun pamit untuk pulang. Saat ini hanya Perth yg masih setia menunggu Pete di kamarnya, sejak tadi pagi Nuk belum kembali lagi ke kamar Pete, karna Nuk harus menjaga Saint di kamar rawatnya.
" Pete...bangun dong, maafin gw...andai aja gw ga terima tantangan dari Nick...lo pasti ga celaka kya gini..." di tatapnya lekat Pete, kemudian di gengamnya tangan Pete yg terbebas dari jarum infus.
" Ughhh..." terdengar suara lenguhan Pete, Perth langsung menoleh ke arah ranjang.
" Lo uda sadar ?" tanya Perth intens
" Di mana gw ?" tanya Pete lemas
" Lo di rumah sakit...semalem lo kecelakaan, luka lo parah banget...dokter aja sampe ngoperasi lo..." jelas Perth
" Perth...tolong jangan bilang nyokap sama adik gw, klo gw kecelakaan..." ucap Pete lirih
" Telat man...nyokap sama adik lo uda tau..." timpal Perth, Pete terkejut mendengarnya
" A_apa...mereka uda tau..." gumam Pete
" Bahkan...adik lo juga lagi di rawat di rumah sakit ini...nyokap lo lagi jagain dia sekarang..." wajah Pete semakin memucat, manakala mengetahui jika Saint juga sedang di rawat.
" Saint..." gumam Pete sendu
" Ga usah khawatir...adik lo cuma pingsan doang...bentaran lagi juga sadar, justru...lo harus khawatirin diri lo sendiri..." Perth menimpali
Pete hanya terdiam, hatinya gelisah memikirkan Saint. Perth hanya tau jika Saint hanya mengalami pingsan, karna Perth tak tahu menahu tentang penyakit yg Saint derita selama ini.
" Ponsel gw mana ? Gw mau telpon nyokap gw..." Perth memberikan ponsel Pete, yg sedari tadi di simpan oleh nya.
" Nih...layarnya agak retak gara-gara kecelakaan semalem...tapi masih bisa di pake kayaknya..." jelas Perth
Pete langsung meraih ponselnya, dan menelpon mommy nya.
Tak lama kemudian Nuk pun datang ke kamar Pete, dan langsung menangis dalam pelukan putranya.
" Pete...gw balik dulu ya, ntar malem gw balik lagi...nyokap gw juga uda nelponin gw terus...nyokap nyuruh gw cepetan balik..." ucap Perth, Pete pun mengangguk
![](https://img.wattpad.com/cover/265285373-288-k843402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT ( END )
FanfictionCinta sepihak...Sungguh sangat menyesakkan, apa lagi jika kau mencintai sahabat mu sendiri. Itulah yg Pete Supapong rasakan, mencintai seorang pria yg tak lain adalah sahabatnya sendiri. Cinta sepihak...sungguh sangat menyakitkan, membuat dilema dal...