HB Chap 21

520 67 38
                                    

Happy Reading 🖤❤

.

========================

" Hah !!...yg bener !?" kaget Sammy, saat Ohm dan Nanon menemui nya dan menceritakan semuanya.

" Iya Sam...kita uda coba nyusul ke airport, tapi kita telat...Saint uda keburu pergi..." ucap Ohm

" Saint...hiks...hiks, Malang bener nasib mu, Saint...hiks..." isak Sammy, kemudian Sammy memeluk Ohm dan menangis dalam pelukan Ohm.

" Cup cup...uda jangan nangis, kita pasti bakalan cari cara buat nyari keberadaan Saint di singapore..." Ohm mengusap pelan punggung Sammy, berusaha menghibur hati sang pujaan.

" Idih...cari kesempatan, terus aja...teruuuus..." racau Nanon, sambil menatap jengah ke dua orang yg saat ini sedang berpelukan di depannya.

" Iri...bilang boss !!" timpal Ohm, sambil terkekeh

" Idih...nga banget aku iri sama kalian..." cicit Nanon malas

" Sono peluk tiang....tuh banyak bejejer di jalan..." pungkas Ohm

" Berisik ih kalian !!" sungut Sammy, kemudian ia melepaskan pelukannya.

" Trus...Perth gimana ?" tanya Sammy intens

" Perth uda ingat semuanya..." sahut Nanon

" Beneran ?" Sammy menatap Nanon dan Ohm tak percaya

" Beneran Sam...dia uda inget semuanya, tapi sayang... Saint nya uda keburu pergi..." lirih Ohm

" Tenang aja...aku bakalan cari cara buat ngehubungin Saint...dia sahabat ku, nga mungkin dia nolak telpon ku..." ucap Sammy

" Nomernya uda nga aktif lagi Sam...kita uda coba telpon dia, namun semuanya gagal..." sahut Nanon

Ketiganya pun lalu terdiam, larut dalam pemikirannya masing-masing.

.

.

" Sayang...uda makan ?" tanya Nuk lembut, sambil mengusap surai Saint dengan lembut.

" Uda mom..." sahut Saint singkat

" Istirahatlah...itu baik untuk kesehatan bayi mu..." nasehat Nuk, Saint hanya mengangguk pelan.

Hampir satu bulan berada di Singapore, Nuk tau kalau Saint tak pernah keluar kamar sama sekali. Seringkali Nuk melihat putri nya termenung seorang diri, dan Nuk tau apa dan siapa yg ada dalam pikiran putri nya.

" Sayang...sekali-kali kau coba pergi keluar, lihatlah suasana luar...jangan mengurung diri mu terus-menerus di dalam kamar..." nasehat Nuk

" Aku malas mom...aku lebih suka berada di kamar..." sahut Saint, Nuk menghela nafasnya perlahan, dan menatap sendu kepada putrinya.

" Apa...kau merindukan nya ?" tanya Nuk lembut

Pertanyaan mommy nya seketika membuatnya terkesiap, Saint langsung menundukkan wajahnya.

" Jawab mommy, sayang..." timpal Nuk

Kemudian terdengar isakan kecil yg keluar dari bibir Saint.
" Aku merindukan nya mom...aku sangat merindukannya..." lirih Saint, di sela isakan nya.

" Setelah kau melahirkan...kita kembali ke Bangkok. Lanjutkan lagi kuliah mu...dan hidup secara normal lagi..." putus Nuk.

Nuk sangat mengerti konsekuensi nya, membawa Saint pergi jauh dari Perth adalah perbuatan yg sia-sia, karna ia tak bisa memutuskan rasa cinta yg ada di hati putrinya kepada Perth, dan di tambah lagi saat ini ada benih cinta antara Saint dan Perth, yg mulai tumbuh di dalam perut putrinya.

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang