HB Chap 14

561 74 40
                                        


Sorry baru up lagi ✌
Jgn marah ya...klo marah ntar mae ngambek nih 🥺

Kita langsung aja ya
Jangan lupa jejaknya 👇

.

Happy Reading 🖤❤

.

========================

Waktu berjalan tanpa terasa, sudah hampir satu bulan Perth tinggal di rumah keluarga Supapong. Hubungannya dengan Saint pun semakin dekat, walau kadang terjadi pertengkaran kecil akibat sifat Perth yg terlalu over protektif terhadap kekasihnya itu, namun semuanya bisa di selesaikan dan selalu berakhir dengan manis.

" Siapa ?" tanya Perth, seusai Saint berbicara di telpon dengan seseorang.

" Mommy..." ucap Saint pelan

" Apa katanya ?" tanya Perth lagi, Saint menatap sendu kepada kekasihnya

" Lusa mommy akan pulang...urusannya di Singapura uda selesai..." jawab Saint

Perth terdiam, kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.
" Uda jangan sedih...kita kan masih bisa ketemu, walaupun mommy uda pulang..."

" Tapi Ppe...Ppe pasti pulang ke rumah kan, aku...aku nga bisa sering-sering ketemu Ppe lagi..." sendu Saint

Perth langsung merengkuh bahu kekasihnya, dan mengecup pucuk kepalanya.
" Uda jangan sedih...mommy pasti nga masalah sama hubungan kita, atau...lo mau, gw ngomong sama mommy...tentang hubungan kita sekarang..."

" Aku nga tau...terserah kamu aja..." sahut Saint pelan

.

.

Dua hari kemudian, Nuk pun kembali dari Singapura.
Saat ini mereka bertiga sedang makan malam bersama, Nuk sengaja memasak hidangan yg istimewa untuk acara makan malam kali ini.

" Gimana Perth...Saint ngerepotin kamu nga ?" tanya Nuk, di sela menyantap makanannya.

" Mommy..." rajuk Saint

" Nga kok mom...dia nga ngerepotin aku, ya...walau kadang-kadang nyebelin juga sih..." ucap Perth, sambil melirik kekasihnya

" Aww...sakit Saint !!" Pekik Perth, saat Saint mencubit lengannya dengan kencang, hingga beberapa anak rambut yg ada di lengannya ikut tercabut

" Abisnya...Ppe kok bilang gitu sih..." ucap Saint, sambil mempoutkan bibirnya.

Nuk menatap intens interaksi keduanya, sambil mengulum senyumnya.
" Ehem...Ppe ya, mommy baru tau...kalau kamu manggil Perth dengan panggilan Ppe..."

Saint seketika langsung terdiam, dan menundukan wajahnya.

" Mom...ada yg ingin aku katakan..." tiba-tiba Perth meraih tangan Saint, dan mengenggamnya dengan erat

" Kami...aku dan Saint, kita uda pacaran..." sambung Perth, seketika Saint terhenyak dan mengangkat wajahnya

" Sejak kapan ?" tanya Nuk intens, namun raut wajahnya tak menyiratkan keterkejutan sama sekali.

" 3 minggu mom...hampir satu bulan ini..." sahut Perth

Nuk menghembuskan nafasnya perlahan, menyadarkan punggungnya di kursi, dengan kedua tangan yg ia silangkan di dadanya.
" Apa kalian serius ? Atau cuma main-main ?" tanya Nuk intens, dengan nada seakan menginterogasi kedua anak muda yg ada di depannya saat ini.

" Aku serius mom...aku beneran cinta sama Saint..." sahut Perth cepat

" Perth...kamu kan tau, cuma Saint yg saat ini mommy miliki...mommy sangat sayang padanya...dia segalanya untuk mommy...setelah kepergian Pete, cuma Saint yg jadi prioritas mommy saat ini...mommy nga mau ada orang yg nyakitin hatinya, mommy mau ia bahagia..." Nuk menjeda ucapannya, dan dia menatap Saint dengan lembut

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang