HB Chap 19

500 66 32
                                    

      Happy Reading 🖤❤

.

========================

2 weeks later

Perth menatap datar melalui jendela kamarnya, tatapan matanya terasa kosong, seakan tak ada kehidupan di dalamnya.

Tanpa sadar tangannya meremat ponsel yg ada di genggamannya. Nafasnya naik turun, berpacu dengan kecepatan yg tak stabil.

" Siapa dia ?" gumam Perth pelan, matanya menatap lekat pada layar ponselnya.

Perth menatap lekat gambar dirinya bersama Saint, gambar yg di jadikan walpaper ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perth menatap lekat gambar dirinya bersama Saint, gambar yg di jadikan walpaper ponselnya.

" Mengapa aku tak mengingat mu ? Mengapa aku tak bisa mengingat tentang kita ?" tanya Perth kepada dirinya sendiri.

Saat ini Perth sudah berada di rumah, setelah mendapat izin dari dokter Park.
Namun sekembalinya Perth dari rumah sakit, terlihat jelas ada yg berbeda. Perth sekarang lebih suka menyendiri dan mengurung dirinya di kamar, bahkan ajakan Nanon mau pun Ohm tak pernah ia perdulikan.

Tok tok

Suara ketukan pintu, seketika membuyarkan lamunan Perth.
Pintu pun terbuka sedikit, dan Tui menampakkan wajahnya dari balik pintu.

" Sayang...boleh mommy masuk ?" tanya Tui, dari depan pintu kamar.

Tanpa menyahut, Perth pun menganggukan kepalanya.
Kemudian Tui masuk ke dalam, dan menghampiri putranya.

" Di bawah ada teman-teman mu...apa mereka boleh ke sini ?" ucap dan tanya Tui lembut.

Lagi-lagi Perth tak menyahut, dia hanya mengangguk pelan.

" Baiklah...mommy panggil mereka dulu " Tui pun keluar dari kamar Perth, dan menyuruh Nanon dan juga Ohm untuk langsung ke kamar Perth.

Sesampainya di depan kamar Perth, Nanon dan Ohm langsung masuk ke dalam, tanpa mengetuk terlebih dahulu.

" Perth..." sapa Nanon dan Ohm bersamaan.

Perth tak membalas, namun ia menampakkan senyum tipis nya. Nanon dan Ohm langsung duduk di sofa kamar, kedua nya menatap Perth dengan tatapan yg sulit di artikan.

" Ada kabar bagus Perth...aku nga jadi pindah, Pho uda putusin agar aku ngurus kantor cabang yg ada di Bangkok...." ucap Ohm

Perth hanya menatap Ohm tanpa ekspresi, wajahnya masih saja datar, tak menunjukan reaksi sama sekali.

" Uda 2 minggu lebih...ingatan mu belum kembali juga..." Nanon mendesah kecewa

" Maaf..." ucap Perth pelan

Nanon menghembuskan nafas beratnya, dia menatap Perth sambil menyandarkan punggungnya di sofa.
" Kami...aku dan Ohm, kami merasa sedih melihat keadaan mu sekarang...dan kami pun merasa sakit...karna kau tak mengingat kami..." ucap Nanon

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang