HB Chap 15

464 49 15
                                    

Happy Reading 🖤❤

.

========================

Saat makan malam, Perth tak banyak bicara, dia hanya terdiam sambil menyantap makan malamnya.

Jira mengambil sesuatu dari dalam saku celananya, dan meletakannya di depan Perth.
" Ini...ambillah " ucap Jira datar

Perth melihat ponselnya yg sejak kemarin di sita daddy nya, dan kini ponsel itu ada di depannya.
" Dad..." gumam Perth, tangannya bergerak ragu ingin mengambil ponselnya.

" Daddy kembalikan ponsel mu..." ucap Jira datar

" Ta_tapi...kenapa dad, masa hukuman ku kan belum selesai ?" sahut Perth

" Ponsel mu terus berdering...berisik sekali " pungkas Jira

" Apa...artinya...aku boleh mengunakan ponsel ku dad ?" tanya Perth ragu, Jira mengangguk pelan

" Kau bebas menelpon siapa pun...tapi hukuman yg lainnya masih berlaku..." sahut Jira

" Kalau temannya ingin ke sini...apa boleh ?" tanya Tui menyela percakapan antara Perth dan Jira

Jira langsung menoleh kepada istrinya, dan tersenyum tipis.
" Jangankan teman...kekasih nya pun boleh..." pungkas Jira

" Uhuk uhuk..." Perth langsung tersedak

" Aisshh...anak ini, kalau makan tak hati-hati..." Tui langsung memberikan segelas air putih kepada Perth, dan Perth pun langsung meminumnya hingga tersisa setengah gelas.

" Daddy...kenapa daddy bilang begitu ?" tanya Perth ragu

Jira tak menghiraukan pertanyaan putranya, ia masih sibuk menghabiskan makan malamnya

" Phi...anak mu bertanya pada mu na..." ucap Tui lembut, Jira pun menghentikan makan nya, lalu menatap intens kepada Perth

" Jangan kau pikir...aku tak tau, diam-diam mommy mu meminjamkan ponselnya kepada mu..." ucap Jira

Perth terkesiap, tak menyangka jika daddy nya akan mengetahui hal itu.
" Maafkan aku dad..." sesal Perth, sambil menundukan wajahnya.

" Apa susahnya bilang pada daddy...jika kau sangat merindukan kekasih mu itu, dan dengan senang hati...daddy akan mengembalikan ponsel mu..." pungkas Jira

" A_apa dad ?" kaget Perth, tak menyangka jika daddy nya akan berbicara seperti itu.

Jira mengangguk pelan, seraya tersenyum.

" Calon menantu kita sangat cantik Phi..." ucap Tui, sudut matanya melirik kepada putra nya.

" Tentu saja...aku yakin, pilihan putra ku tak kan pernah salah..." pungkas Jira

Senyum tipis terhias di wajah Perth, saat ini hatinya sedang berbunga-bunga, karna mengetahui jika kedua orang tua nya tak mempermasalahkan tentang siapa orang yg ia cintai.

.

.

Pagi-pagi sekali, Perth telah siap dengan seragam kampus nya. Hari ini masa skorsing nya telah habis, dan ia bisa kembali lagi belajar di kampus.

Saat tiba di kampus, Perth tak langsung menemui kekasihnya. Karna pagi itu ada kuis mendadak dari dosen pembimbingnya, maka Perth menunda rencananya untuk menemui Saint.

Hampir 2 jam mengikuti kuis, di tambah lagi ada tambahan jam pelajaran dari prof Off. Maka kelas pun berlanjut, hingga menjelang jam makan siang.

" Perth...tunggu !!" seru Nanon, kemudian terburu-buru menyusul Perth yg sudah lebih dulu keluar dari kelas bersama Ohm

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang