HB Chap 13

634 82 60
                                    

Happy Reading 😊

.

========================

Usai kelas terakhir, Saint buru2 merapihkan buku2 nya, dan bergegas keluar dari kelasnya.
Sammy yg melihat itu pun melakukan hal yg sama, setelah selesai merapihkan barang2 nya, Sammy pun langsung bergegas menyusul Saint.

" Saint tunggu...buru-buru amat sih lo..." ucap Sammy, dengan nafas ngos-ngosan

" Aku mau ketemu Perth..." sahut Saint datar

" Aku ikut...aku juga mau ketemu Nanon dan Ohm..." ucap Sammy

Saint mengernyitkan keningnya, tak mengerti arti ucapan Sammy. Namun ia pun tak perduli, karna saat ini di pikirannya hanyalah Perth seorang.

Namun nasib baik tak berpihak pada Saint dan Sammy, karna kedua gadis itu tak menemukan ketiga pria yg mereka cari.

" Perth nga ada..." kecewa Saint

" Nanon Ohm juga nga ada...kemana mereka..." gumam Sammy

" Apa mereka sudah pulang ?" Sammy mengangkat kedua bahunya, tanda tak tau.

" Coba kita cari di lapangan basket yuk...siapa tau mereka ada di sana..." Saint pun mengangguk, dan mengikuti langkah kaki Sammy menuju ke lapangan basket.

Sesampainya di lapangan basket, benar dugaan Sammy. Ketiga pria itu ada di sana, ketiganya sedang berlatih basket.

Saint dan Sammy menunggu ketiganya di bangku tribun, memperhatikan ketiganya berlatih bola basket.

" Nanon ganteng juga ya..." gumam Sammy pelan, namun cukup terdengar oleh Saint.

" Kamu naksir Nanon ?" tanya Saint tiba-tiba, seketika membuat Sammy terkejut.

" Apaan sih...siapa juga yg suka, aku tuh cuma kagum aja...karna wajahnya yg ganteng..." cicit Sammy

" Terserah...aku kan cuma tanya..." sahut Saint datar.

Hampir satu jam Saint dan Sammy menunggu, akhirnya latihan basket pun selesai.
Perth, Nanon dan Ohm langsung membereskan barang2 nya, kemudian masuk ke ruang ganti untuk membersihkan tubuh mereka.

15 menit kemudian, ketiganya keluar dari dalam ruang ganti, dan berjalan menuju ke tribun.

" Ngapain kalian di sini ? Bukankah kelas kalian selesai dari tadi..." ucap Perth dengan raut wajah datar.

" Aku ada perlu sama Nanon dan Ohm..." sahut Sammy

" Trus...lo ngapain di sini ? Kenapa nga pulang duluan ?" tanya Perth kepada Saint

" Aku...aku tunggu kamu Ppe...kita pulang sama-sama ya..." ucap Saint pelan

" Seharusnya nga usah nungguin gw latihan basket...lo kan bisa pulang sendiri..." balas Perth

" Ppe..." lirih Saint

Sammy, Nanon dan Ohm hanya terdiam, dan saling melemparkan pandangan.
Mereka bisa dengan mudah menyimpulkan, bahwa saat ini sedang ada masalah dalam hubungan Perth dan Saint.

" Kalian bicara dulu deh...kita2 mau ke sana dulu sebentar..." ucap Ohm, kemudian Ohm menarik tangan Nanon dan juga Sammy, agar segera menyingkir dari tempat itu.

Sepeninggalan ketiga temannya, Perth dan Saint langsung duduk di salah satu kursi yg ada di pinggir lapangan.

Sesaat keduanya hanya terdiam, sibuk dengan pikirannya masing2.

" Ppe...maafin aku..." ucap Saint lirih, sambil meremas kedua tangannya.

Kedua mata Perth melirik ke arah tangan Saint, yg saling meremas kuat. Timbul rasa kasihan terhadap gadis itu, Perth menyadari tidak seharusnya ia meluapkan kekesalannya kepada Saint.

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang