Dua hari ga up...rasa sebulan 😂Adakah yg masih nungguin ?
Pasti ada ya...Oke, tanpa bla bla...kita langsung aja
Tapi jgn lupa jejaknya 👇.
Happy Reading 😊
.
========================
Perlahan kedua mata cantik itu, mengerjap dengan indah. Tangannya mengucek perlahan, mencoba menyamankan cahaya mentari yg menerobos masuk melalui tirai jendela.
" Ugghhh...Sshhh..." suara lenguhan dan desisan, keluar dari bibir sensualnya.
" Astaga...apa yg aku lakukan ?" batin Saint, saat menyadari saat ini ia sedang berada di dalam pelukan Perth, dan tanpa mengunakan apa2, hanya sebuah selimut tebal yg menutupi tubuh mereka berdua.
Pergerakan yg Saint lakukan, membuat Perth terbangun. Kedua matanya terbuka, dan melihat Saint yg saat ini sedang menatapnya.
" Sa_int..." panggil Perth dengan suara seraknya.
" Ppe...apa yg telah kita lakukan ?" ucap Saint lirih
Perth menghembuskan nafasnya perlahan, dan menatap Saint lekat.
" Gw bakalan tanggung jawab...lo nga usah takut..."Saint membuang wajahnya ke samping, mencoba memutuskan kontak matanya dengan Perth.
Bukan, sungguh bukan ini yg sebenarnya ingin ia dengar." Hei...lo kenapa ? Lo marah sama gw !?" Perth menyadari perubahan sikap Saint, dari gerakan tubuhnya yg seakan mencoba menghindari tatapannya.
" Nga...aku nga apa-apa..." Saint langsung turun dari ranjang dengan berbalut selimut, dan masuk ke dalam kamar mandi.
Perth mengaruk tengkuknya yg tak gatal, sedikit tak mengira jika reaksi Saint akan seperti itu.
Cepat-cepat ia memakai celana boxer dan kaos singletnya, kemudian beranjak dari ranjang.Degg
Penglihatannya terusik pada sesuatu di atas ranjang.
" Darah...Oh Shit..." batin Perth, menyadari jika noda merah yg ia lihat di atas seprai putih, adalah noda darah dari Saint." Saint...buka pintunya, gw mau ngomong sama lo..." di ketuknya pintu kamar mandi berulang-ulang.
" Nanti aja...aku mau mandi dulu, aku harus ke kampus pagi ini..." sahut Saint dari dalam
Perth mendesah kecewa.
" Oke...gw juga mandi di kamar sebelah, tunggu gw di bawah ya...kita ke kampus bareng..." tanpa menunggu jawaban dari Saint, Perth langsung keluar dari kamar Saint dan masuk ke kamar sebelah, kamar Pete yg ia tempati.Sepanjang perjalanan keduanya masih saling terdiam, terlalu sibuk dengan pikirannya masing2.
Tak terasa, sampailah mereka di depan fakultas seni. Saint langsung turun, dan bergegas masuk ke dalam." Tunggu..." Perth menarik pelan tangan Saint, membuat gadis itu menghentikan langkahnya.
Perth pun turun dari motornya, dan membawa Saint ke tempat yg tak terlalu ramai.
" Gw minta maaf...tentang kejadian semalam..." ucap Perth, Saint hanya bisa terdiam sambil menundukan kepalanya.
" Ngomong dong Saint...lo jangan diem aja, gw terima klo lo mau marah...ataupun pukul gw, gw terima semua itu...tapi tolong, jangan diemin gw kya gini..." ucap Perth dengan nada frustasi.
Saint perlahan mengangkat wajahnya, dan menatap Perth dengan mata berkaca-kaca.
" Aku...aku..." likuid bening menetes dari sudut mata Saint.Tangan Perth perlahan menghapus air mata yg menetes di pipi Saint.
" Jangan nangis...hati gw sakit ngeliatnya..."

KAMU SEDANG MEMBACA
HEART BEAT ( END )
FanficCinta sepihak...Sungguh sangat menyesakkan, apa lagi jika kau mencintai sahabat mu sendiri. Itulah yg Pete Supapong rasakan, mencintai seorang pria yg tak lain adalah sahabatnya sendiri. Cinta sepihak...sungguh sangat menyakitkan, membuat dilema dal...