HB Chap 25

589 72 31
                                    

      Happy Reading 🖤❤

.

========================

Saat makan malam bersama, Perth dan Saint memberitahukan kepada Jira dan Tui, mengenai jenis kelamin calon bayi mereka.

Betapa girang nya Jira dan Tui, karna akan mendapat cucu laki-laki, sekaligus penerus keluarga Tanapon.

" Sayang...apa mommy mu sudah di beritahu ?" tanya Tui, mengenai kabar gembira itu.

" Sudah mom...tadi aku sudah menelpon mommy dan memberitahu nya..." ucap Saint

" Syukurlah...teruslah hubungi mommy mu, walaupun kalian tinggal berjauhan...jadi mommy mu bisa merasakan kebahagiaan sama seperti kita..." ucap Tui lembut

" Iya mom..." sahut Saint

" Son...besok daddy harus pergi ke Jepang, tolong datang ke kantor daddy sesekali...itu pun jika kau tidak sibuk di kantor mu..." beritahu Jira

" Baiklah...berapa lama daddy di sana ?" ucap dan tanya Perth

" Sekitar 3 minggu..." sahut Jira

" Lama sekali...apa mommy ikut ?"

" Tidak...mommy mu tidak ingin ikut "

" Kenapa mom ? Apa mommy tidak takut jika berjauhan dari daddy...3 minggu bukan waktu yg sebentar loh mom..." cicit Perth

" Mommy percaya daddy mu nak...daddy mu tak akan mungkin macam-macam di sana..." timpal Tui

" Dasar bocah nakal...bilang saja kau ingin mommy mu ikut...biar kau bebas di rumah, iya kan !?" cibir Jira

Perth hanya terkekeh, tebakan daddy nya sangatlah tepat. Sementara Saint hanya tertunduk malu, mendengar obrolan antara ayah dan anak itu.

.

.

Pagi-pagi sekali Jira sudah berangkat menuju ke bandara, dengan di antar sopir kantor.
Sedangkan Perth berangkat ke kantor, seminggu cuti dari tugas kantornya, membuat pekerjaannya menumpuk.

Di rumah besar itu Saint merasa sedikit kesepian, walaupun Tui tidak bekerja, namun wanita paruh baya itu pun mempunyai segudang kesibukan.

Saint hanya bisa menghubungi Sammy, karna hanya Sammy sahabatnya yg masih dekat dengannya.

Sore itu setelah pulang kuliah, Sammy mengunjungi Saint di rumah keluarga Tanapon. Keduanya saling melepas rindu, padahal baru kemarin mereka bertemu di Cafe.

" Rumahnya besar sekali Saint...tapi terlalu sepi..." cicit Sammy

" Kau benar Sam...untung saja kau datang ke sini, kalau tidak aku pasti kesepian..." ucap Saint

" Nanti kalau baby mu lahir...rumah ini pasti akan sangat ramai oleh suara tangisannya...jadi kau tak kesepian lagi..." mendengar ucapan Sammy, seketika Saint langsung terdiam.

" Hei...ada apa ? Apa aku salah bicara ?" tanya Sammy ragu

" Tidak Sam...bukan begitu, hanya saja...setelah menikah...aku ingin tinggal di rumah mommy. Aku kasihan sama mommy...di rumah mommy pasti akan kesepian...karna hanya ada bi Nira di rumah..." lirih Saint

" Iya juga sih...apa Perth tau tentang ini ?" Saint menggeleng pelan

" Ppe belum tau...kami belum bicara tentang ini..."

" Bicarakan dulu dengannya...biasakan bicara berdua dulu sebelum kau memutuskan sesuatu..." ucap Sammy memberi saran. Saint pun menyetujui saran dari Sammy, karna menurutnya komunikasi sangatlah penting di dalam suatu hubungan.

HEART BEAT ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang