BAB: 01

7K 699 17
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.
Taeyong membolak-balikan buku yg baru saja ia pinjam diperpustakaan sekolah.
Brak...
Taeyong menatap beberapa orang yg menggebrak mejanya.
"Mungkin semalam kau bisa mengalahkanku"
Taeyong membenarkan letak kacamatanya lalu kembali membaca buku.

"Sialan"
Chayeon hanya tersenyum mengejek.
Bruk..
Buku yg dipinjam taeyong terjatuh mengenaskan dibawah kaki chayeon.
"Ambilah"
Seisi kelas mulai kembali mengolok-olok dirinya.

"Dia tidak akan berani chayeon"
"Hahaha jalang sialan!"
"Ayo ambil"
Taeyong mengepalkan tangannya geram lalu berjalan kearah chayeon dan teman-temannya.
"Opss aku rasa bukumu terijak ku"
"Hahahhaa"
Ten dan jungwoo berjalan kearah chayeon.
Brak..
"Ouh"
Jungwoo menarik tangan taeyong untuk berdiri.
"Berlian sepertimu tidak pantas untuk berlutut dihadapan sampah sepertinya"
Ten melipat dadanya dan menatap chayeon tajam.
"Kau pikir kau siapa?!"
"Oh ya? Lantas kau siapa? Oh aku baru ingat kau adalah jalang penggoda bahkan ayahku sendiri kau menggodanya"
Sarkasnya.
Chayeon melototkan matanya saat ten berbicara seperti itu didepan umum.
Membuat beberapa orang kasak-kusuk membicarakan dirinya.
"Kau jalang sialan!"
Plak...
Ten menyentuh pipinya yg ditampar oleh chayeon.
Taeyong membuang kaca matanya dan langsung menggulung kemeja yg ia pakai.

"Kau keterlaluan sialan"
Suara taeyong yg dingin serta tatapan tajam taeyong yg mengarah kearahnya membuat chayeon meneguk salivanya kasar.
Semua orang terkesima saat melihat visual seorang lee taeyong. Seorang monster kegelapan malam.
"Mari kutunjukkan padamu seperti apa orang yg kau anggap jalang"
Bugh..
Bugh..
Bugh..
Tanpa menunggu jawaban dari chayeon, taeyong langsung memukuli chayeon brutal.
Beberapa orang yg ikut membully taeyong mundur ketakutan saat melihat boss mereka terkapar mengenaskan dilantai.

Grepp
Ten menarik taeyong menjauh dari chayeon yg sudah tidak berdaya dengan lebam disekitar wajahnya.
"Lepas"
Ujarnya dingin membuat ten melepaskan cekalannya.
"Kau bisa membuatnya mati"
Taeyong berhenti lalu menatap seluruh orang dikelas tersebut.

"Bukankah jika dia mati itu lebih baik? Aku benar kan?"
Taeyong menyeringai saat menangkap raut ketakutan seisi kelas.
Mereka baru tahu siapa lee taeyong dibalik baju cupunya.

"Kenapa diam saja?"
"Kau gila"
"Aku memang gila dan salahnya kalian menganggu orang gila menurutmu apa yg orang gila lakukan jika ada yg mengganggunya?"
Hening.
Hanya ada suara hembusan nafas ketakutan dari mereka.

"Yongie hentikan!"
Taeyong menatap kearah taeyung saudara kembarnya.
"Kau kenapa bisa disini?"
"Aku merindukanmu"
Taeyong hanya tersenyum miring lalu melangkah mendekati taeyung.

"Kau tidak ingin memelukku?"
Grepp
Taeyung menghirup rakus aroma tubuh taeyong.
"Aku merindukanmu saat berburu mangsa"
Bisiknya.
"Aku juga merindukanmu sayang"
Bisiknya.

"Hai hyung"
Ten memeluk adik dari sahabat kecilnya yg kebetulan tinggal diamerika dan baru pulang sekarang.
"Aku merindukanmu"
"Ya aku juga merindukanmu"
"Tapi kau tidak tambah tinggi hyung"
"Sialan"
Ten melepaskan pelukannya dan jungwoo yg memeluk taeyung gantian.
Mengabaikan tatapan seisi kelas yg melihat mereka.

"Selamat bergabung kembali"
.
.
.
.
.
TBC
NEXT
DON'T FORGET VOMENT
I LOVE U ALL
BYE BYE❤❤💙

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang