BAB:07

3.9K 400 5
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.
Taeyong menendang kaleng minuman disebuah gang.
Menimbulkan suara berisik dikegelapan malam.

"Sialan"
Taeyong mengeluarkan ponsel miliknya lalu memperhatikan sebuah photo seorang laki-laki seperti 30 tahun.
"Sepertinya alamatnya tidak jauh dari sini"
Taeyong mengembalikan ponselnya kesaku jaket yg ia kenakan.

"Hai manis"
Taeyong menghentikan langkahnya saat melihat sekelompok namja sedang dalam keadaan mabuk mencoba mendekatinya.
"Bukankah itu dia?"
Taeyong memperhatikan wajah lelaki itu seksama lalu tersenyum miring saat menemukan targetnya.

"Bisakah aku meminjam teman kalian?"
"Kau hanya memilihnya untuk bermain! Apa tidak lebih baik jika kami ikut bermain denganmu"
"Aku hanya ingin dia"
"Mari manis sepertinya kau tidak sabar untuk bermain denganku"
Taeyong berjalan bersama targetnya meninggalkan para namja berumur yg mengoceh tidak jelas.

Cklek...
"Ini rumahku"
Taeyong melihat seisinya lalu tersenyum.
" potong lidahnya, tusuk tenggorokannya atau tembak saja"
"Apa yg kau bicarakan manis?"
Jleb...
Darah muncrat keluar dari mulut lelaki tersebut.
Taeyong tersenyum ketika dirinya berhasil menusuk tenggorokan pria tersebut.

"Sekarang akhirnya"
Jleb...
Bruk..
Kau hanya perlu menusuk tenggorokannya dua kali maka dia akan mati.
Darah mengenang bahkan sebagian mengotori wajah dan baju milik taeyong.
Dengan cekatan ia mengambil botol bir dari dalam kulkas.

Prang...
"Bukankah ini menarik?"
Taeyong meletakkan pecahan botol bir digenggaman korbanya lalu melepas sarung tangan hitam yg ia kenakan.
"Kau terlalu bodoh!"

Brak...
Taeyong membanting pintu rumah lelaki yg sudah dibunuhnya.
"Hah...dia tidak melawan dan ini tidak menyenangkan"
Ia menghela nafas panjang lalu berjalan pergi.
.
.
.
.
.

"Telah ditemukan mayat seorang laki-laki disebuah rumah dijalan gangnam seoul.
Sepertinya korban membunuh dirinya sendiri dengan cara menusuk tenggorokannya hingga tembus karena terdapat pecahan botol bir digenggaman tangannya"

Taeyong tersenyum menyaksikan siaran berita diponselnya.
"Itu jadinya jika kau berani mengusik ketenanganku"
Ya laki-laki yg ia bunuh adalah orang suruhan ayah kandungnya lee yunho untuk memperkosanya dulu.

"Saatnya pergi kekelas"
Puk...
Taeyong melihat kearah belakang dan menemukan ten yg sedang memajukan bibirnya kesal.

"Ada apa dengan wajahmu?"
Ucapnya seraya mengerutkan keningnya melihat ten yg tidak biasanya seperti itu.

"Aku kesal dia mencuri firtskiss ku"

"What?! Siapa? Berani sekali dia mencuri firtskiss sahabatku"

"Jhonny"
Ten menatap reaksi taeyong yg berubah dari wajahnya yg dingin berubah menjadi biasa saja.

"Oh baguslah jika begitu"
Taeyong menarik tangan ten untuk berjalan bersamanya..

"Kenapa bagus?"

"Karena sebelumnya aku berniat menjodohkanmu dengan jhonny sahabat jaehyun"

"What!"

"Kenapa kau sangat terkejut sekali? Apa kau tidak suka?!"

"Tidak aku tidak menyukai ide gilamu sobat dan bye aku duluan"

"Dia marah?"
Ucapnya lalu mengedikkan bahunya acuh dan kembali berjalan.
______________❤💙❤💙___________

Jungwoo berjalan cepat saat tanpa sengaja ia menangkap ada seseorang yg paling dihindarinya sedang makan dikantin.

"Itu dia cas"
Lucas melihat kearah belakang lalu tersenyum menjengkelkan.

"Kalian yg bayar?"
Jaehyun mengangguk sedangkan jhonny menatap kearah lucas dan mengepalkan tinjunya..

"Semangat!"

"Thanks man"

Grepp..
Lucas menahan tangan jungwoo membuat lelaki manis tersebut tertolak kebelakang.

"Woo kau menghindariku?"
Ucapnya mendramatis dengan mimik wajah menjengkelkan.

"Ya"

"What? Kau tega sekali setelah mencuri hatiku kau pergi begitu saja"

Semua mata menatap pasangan yg tengah berdiri sembari saling bertatapan.

"Lucas lucu sekali hahhaha"
Jaehyun mengulum tawanya sehingga menimbulkan dua lesung pipitnya.

"Jaehyun~~"
Jaehyun menatap kearah sakura dan menatapnya datar.
Jhonny meroling matanya bosan.

"Satu lagi"
Ucapnya lalu memakan makanannya kembali.

"Jaehyun"

"Menyingkir!"

"Jaehyun aku menyukaimu"

"Aku tidak tertarik dengan mu"

"Kau tahu aku anak donatur terbesar dan seorang modeling dari brand terkenal"
Ucapnya seraya tersenyum menggoda.
Jaehyun yg mendengar hal itu hanya diam..
Dia menghembuskan nafasnya kasar berusaha mengontrol emosinya yg akan meledak.

Melihat jaehyun tidak meresponnya maka sakura menyentuh tangannya.
Sontak jaehyun melihatnya dengan dingin dan datar.

"Lepaskan tanganmu"
Lucas dan jungwoo melihat kearah jaehyun dan sakura yg bertengkar.

Semua mata penghuni kantin mulai melihat kearah mereka.

"Lihatlah semua pengamat ini"
Ucap taeyong sembari melangkah kearah meja jaehyun.
Chayeon juga melangkah mendekati sakura dan jaehyun.

"Lepaskan tanganmu"
Jaehyun kembali berbicara dingin namun sepertinya sakura masih kekeh terhadap pendiriannya.

"AKH!!!"
taeyong tersenyum saat sakura menjerit kesakitan dan melepaskan tangannya dari miliknya.

"Jangan ganggu milikku!"
Jaehyun mengerjabkan matanya saat nada bicara taeyong menjadi dingin dan datar.

Ini tanda berbahaya.
Awal dari bangkitnya sisi lain dari taeyong.

"Kau jalang murahan! Berani sekali kau menyiramku!!"

Bruk..
"Akh...!!!"
Satu tumbang disertai jeritan memilukan.
Sepi dan senyap bahkan dosen yg hendak datang membeku ditempat saat ten memukulkan tongkat baseball kearah salah satu pengganggu mereka..

"Kau-"
Ten mengeluarkan desert eagle mark xix pistol dari saku celananya.

"Kau-"Ten mengeluarkan desert eagle mark xix pistol dari saku celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dan mengarahkannya kearah jennie.


"Apa yg kau lakukan ten?!!"

"Kau takut?"

"KAU JA-"
DOR..
bruk...
Darah membasahi lantai kantin tersebut. Jennie terkapar dilantai dengan kepala berlubang. Semua penghuni kantin menjerit ketakutan bahkan yg membullnya meneguk ludah kasar.

Ten benar-benar berubah. Ia sudah menunjukkan sisi lain dari dirinya.

"Ten!!"
Dor..
Ten menatap tajam kearah seseorang yg berlari setelah menembakkan peluru  ke lengannya.

"Ten"
Taeyong hendak menyentuh ten namun...

"Don't touch me!"
Ten menyeruak kerumuman dikantin tersebut lalu berjalan santai mengejar lelaki yg sudah memancing emosinya.
Jhonny yg melihat itu segera menyusul ten.

.
.
.
.
.

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang