Happy reading.
.
.
.authour sengaja mempercepat cerita agar mark dan jeno yg memegang peran utama dalam cerita. Jadi Mohon dimaklumi.Beberapa tahun kemudian....
Tap
Tap
Tap
Suara tapak kaki bernada tersebut membuat mereka langsung melihat kearah yg baru datang.
"Mark hyung!!!"
Panggilan itu membuatnya menoleh kearah sumber suara.
"Kenapa kau diam saja? Dia memangilmu loh"
Mark menoleh kearah pria chubby yg berdiri didekatnya.
"Hm aku tahu"
Mark melangkah mendekati jeno yg digelayutin oleh yeoja maupun namja kurang bethyun ditaman.
"Menyingkir"
Haechan tersenyum saat melihat jaemin duduk disebelah kursi jeno dan mark.
Dengan langkah pasti ia melangkah mendekati jaemin yg tengah menatap ponselnya lekat.
"Hei!!"
Jaemin terlonjak hingga ponselnya jatuh.
"Haechan!"
Ucapnya lembut.
Jaemin atau sering dipanggil nana memang dikenal dengan tutur dan prilakunya yg sopan dah lembut.
"Maafkan aku nana"
"Ok"
Haechan duduk disebelah jaemin yg memainkan kembali ponselnya.
"Kau tahu anak dari uncle jaehyun?"
Jaemin mematikan ponselnya lalu menatap kearah haechan yg juga menatapnya.
"Tidak tahu tapi aku rasa mereka tampan seperti ayahnya"
"Ya mereka sangat tampan"
"Apa kau pernah bertemu dengannya secara langsung chan?"
"Tidak pernah bertemu dengannya secara langsung tapi aku yakin mereka sangat tampan"
Jaemin menghela nafas panjang lalu menyimpan ponselnya ditas ransel berwarna pink miliknya.
"Hai jeno"
Jaemin menoleh kesebelahnya.
"Sedang apa dia?"
Haechan mengikuti arah pandangan jaemin lalu tersenyum.
"Menggoda pangeran sekolah hahaha"
Minki melihat kearah jaemin dan haechan dengan tatapan sinis.
"Kenapa kau melihatku? Aku tahu kau pasti iri"
Haechan kembali tertawa mendengar pernyataan minki yg kini bergelayut manja dilengan jeno.
"Untuk apa aku iri minki? Tidak ada yg pantas ku irikan dari dirimu"
Jleb...
Haechan menatap jaemin tidak percaya..
Walaupun dengan nada bicara yg lembut disertai dengan senyuman menawan miliknya tetap saja akan terasa sakit jika perkataan yg dilontarkan seperti itu.
Mark dan jeno tersenyum miring tanpa mereka sadari.
"Berani sekali kau denganku?!! Kau kira kau siapa!!"
Ucap minki lantang bahkan dia sudah berdiri seolah menantang.
"Aku na jaemin bukankah kau sudah mengetahui diriku"
Haechan menahan tawanya saat melihat minki yg semakin menahan amarahnya..
"Sudahlah chan mari kita tinggalkan jalang ini"
Jaemin beranjak dari kursinya lalu berjalan santai melewati minki.
"Hahahha dah..jalang semoga berhasil mendapat mangsa"
"Orderanmu banyak"
Jaemin tersenyum saat melihat jeno dan mark lalu membungkuk hormat.
"Manis sekali"
Celetuk jeno membuat minki langsung melihat kearahnya..
"Lebih manis aku dibanding jalang itu jeno"
Ucapnya manja membuat mark memutar bola matanya malas.
"Mari kita kekelas"
"Kajja"
"Yak jeno"
Dengan kesal minki mengikuti langkah jeno dan mark.
.
.
.
.
Haechan dan jaemin melangkah keluar dari kelas terakhir mereka.
"Kau tahu aku tidak menyangka jika disini ada banyak namja tampan"
Ucap haechan dengan tidak sadar bahwa dirinya juga adalah namja.
Jaemin yg mendengar perkataan haechan menghentikan langkahnya.
"Ada apa na?"
"Kau tahu tadi yg duduk disebelah kursi kita?"
Haechan mengangguk.
"Dia mirip dengan uncle jaehyun dan taeyong".
"Ah..aku baru sadar sekarang apa jangan-jangan mereka anaknya yg sering dibicarakan itu?"
Jaemin mengedikkan bahunya tidak tahu.
"Aku lelah"
"Aku ingin pulang dan memeluk papa ten"
"Itu papaku na!"
"Aku tahu tapi aku rindu dengannya"
"Mau main kerumahku hm? Kebetulan hendery juga dirumah"
"Sejak kapan ia pulang?"
"Semalam ia mengatakan padaku bahwa jepang tidak menarik"
"Ah..."
Haechan memang memiliki adik bernama hendery. Namun tidak banyak yg mengetahuinya karena hendery memutuskan untuk menempuh pendidikan dijepang.
"Baiklah aku akan main kerumahmu lagipula sudah lama aku tidak main kerumahmu"
"Ya kajja kita kekantin"Sesampainya disana jaemin maupun haechan membulatkan matanya saat melihat adanya pembullyan diuniversitas elit tersebut.
"Na jaemin"
"Ya?"
"Kenapa ada pembullyan disini?"
"Aku tidak tahu"
Jaemin melangkah menjauhi area pembullyan terjadi.
Brugh..
Jaemin mengepalkan tangannya karena dengan sengaja minki melemparkan telur kekepalanya.
"Ops...maafkan aku jaemin"
Ucapnya dengan nada sedih yg dibuat-buat.
Dengan cepat jaemin menghampiri minki.PLAK...
semua aktivitas yg terjadi dikantin terhenti ketika melihat jaemin menampar minki hingga terhuyung kebelakang.
"Kau-"
PLAK..
Mark dan jeno menatap kearah haechan dan jaemin datar.
"Kau!!!"
"Apa?!"
Jaemin menarik kursi disebelahnya.
"Jaemin jangan!!"
Semua orang meringis melihat jaemin yg mengangkat kursi besi tersebut dan mengarahkannya ke kepala minki.
"Jaem"
Minki menutup matanya takut.
Grepp...
Bruk...
jeno membuang kursi tersebut kelantai lalu memeluk jaemin.
"Jeno!!"
Minki terkejut karena jaemin yg dipeluk bukan dirinya.
"Kau terlalu mudah terpancing emosi sayang"
Bisiknya.
Jaemin melihat kearah jeno dengan tatapan bertanya.
"Kau gila?"
"Kajja"
Jeno menarik tangan jaemin berjalan kearah kursinya.
Haechan hanya diam sembari mengikuti langkah mereka berdua.
"Sepertinya ada jejak uncle jaehyun dan taeyong"Sepertinya perkataan haechan benarkan?
.
.
.
.
.
TBC
DON'T FORGET VOMENT
I LOVE U ALL
BYE BYE❤💙💙❤
![](https://img.wattpad.com/cover/265767668-288-k720211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER?✔
Боевик"Kau belum tahu kau berhadapan dengan siapa chayeon ssi" "Kau hanya anak cupu yg telah merebut jaehyun oppaku!! kau jalang sialan!!" "Ulangi!" "Kau jalang-" PLAK.. Lee taeyong namja psikopat yg terjebak dipakaian ala nerd yg ia pakai melabui pandang...