BAB:02

6.2K 617 14
                                    

Happy reading.
.
.
.
.
.
Taeyong melangkahkan kakinya kearah kelas dengan santai.
Mengabaikan tatapan seluruh penghuni sekolah.
Yg menatapnya dengan tatapan memuja.
Ya ia tahu ada yg salah disini.

"Aku melupakan peranku"
Lirihnya.
Lalu tersenyum menyeringai saat matanya melihat kearah jaehyun yg berjalan kearahnya.
"Hai"
Taeyong melambaikan tangannya kearah jaehyun.
"Hai"
Grepp..
Jaehyun menatap kearah taeyong yg menahan tangannya.
"Ada apa?"
"Kau tidak mungkin lupa denganku kan?"
"Maksudmu?"
Taeyong meroling bola matanya malas.
Sedangkan jaehyun tersenyum manis sehingga kedua lubang cacat dipipinya kelihatan membuat kaum hawa maupun uke berteriak histeris.

Banyak yg melihat mereka sinis dan heran.
Mengapa pangeran sekolah tersebut terlihat dekat dengan taeyong?

"Kau lupa aku tunanganmu"
"Hahah aku ingat sayang"
Jaehyun mengacak surai hitam lelaki didepannya yg sedang merengut.
"Maafkan aku saat kau dibully aku tidak membantumu"
"Tenanglah kau memang tidak pernah membantuku"
Jaehyun terkekeh kecil.

Plak...
Taeyong dan jaehyun serempak menatap kearah suara tamparan tersebut.
Ten dan jungwoo.
Dengan cepat taeyong berjalan kearah mereka.
"Menyingkir!"
Ucapnya dingin. Membuat beberapa orang menyingkirkan tubuhya.
"Oh"
Hanya oh? Taeyong melihat pemandangan didepannya dan hanya oh yg diucapkannya.

Pemandangan didepan akan membuatmu berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan taeyong dan teman-temannya.

Ten menjambak surai yerin yg menjerit kesakitan dengan wajah yg terlihat senang.
Sedangkan jungwoo mencekik Sowon dengan wajah yg terlihat ceria layaknya anak kecil saat dibelikan mainan baru.
Mereka gila.
"Aku sudah memperingatkanmu untuk berhenti mengganggu ku ataupun sahabatku"
"Tampaknya dia memang keras kepala dan opss kepalamu juga lumayan keras"
Ten tertawa keras saat kakinya menendang kepala Yerin dengan sadis.
Darah keluar dari hidung Yerin membuat ten terdiam.
Taeyong segera berjalan cepat kearah mereka.

Mereka kehilangan kendali jika melihat darah.
Ya mereka psikopat. Manusia yg selalu haus darah dan jeritan kesakitan.
Anggaplah mereka monster namun mereka memang seperti itu.

Grepp
Ten menatap taeyong yg menarik tangannya.
"Kenapa?"
Nada bicaranya berubah menjadi dingin dan sorot matanya yg tajam dan terkesan sadis.
Namun jika kau menatap matanya lebih teliti.
Akan ada luka dan dendam ditatapan tersebut.

"Kau akan hilang kendali ten ayo pergi"
Taeyong berbisik tepat ditelingah sahabatnya tersebut.
"Kau tahu dia anak baru eomma dan appaku kedua orangtua sialan yg membuangku bahkan hampir membunuhku"
"Ten"
"Dia harus mati"
Bugh..
"Ten!!"
Ini pertama kali taeyong membentak sahabatnya.
Ten menghentikan tendangan yg akan kembali dilayangkan olehnya ke kepala Yerin.
"Kenapa?"
Taeyong langsung menyeret tangan ten pergi menyeruak kerumuman manusia yg haus akan tontonan.

Jungwoo yg melihat temannya pergi hanya mengedikkan bahunya acuh.
Dia memang sudah melepaskan cekikannya pada sowon yg kini hanya bisa memegangi lehernya.

Bugh..
"Akh!!"
Teriakan kesakitan sowon membuat semua orang meringis mendengar suara kesakitan beradu dengan suara tendangan saat jungwoo tanpa perasaan menendang bagian kewanitaannya.

Bugh
Bugh
"Jalang sialan! Menjijikkan! Hanya sampah busuk!"
Setelah puas jungwoo menendang bagian perut dan bawahnya.
Ia tersenyum puas lalu berlalu pergi begitu saja menyusul dua sahabatnya yg pasti kerooftop sekolah.

Diam-diam jaehyun dan jhonny serta lucas tersenyum miring.

'Aku akan membalas perlakuan kedua orangtuamu untukmu ten'

"Bukahkah kita yg akan melakukan ajang balas dendam ini man?"
Pertanyaan lucas membuat ketiganya tersenyum miring.

"Pasti"

"Ini akan menyenangkan"
Ucap jaehyun sembari meremat tangannya geram saat selintas memori dimana taeyong disiksa oleh kedua orangtuanya didepan dirinya yg kala itu tidak bisa berbuat banyak.

'Aku akan mendatangkan neraka bagi mereka untukmu yongie'
.
.
.
.
.
.
TBC
DON'T FORGET VOMENT
I LOVE U ALL
BYE BYE

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang