BAB:22

1.6K 154 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
Jleb...
"Arrrghhh!!!"
sreaks...
Jeno menarik pisau yg menancap dimata rowon.
Darah membasahi sprei berwarna putih tersebut.
Jaemin mengeluarkan gunting dari saku celananya..
"Mari operasi dia"
Rowon bergidik ketakutan. Ia berusaha memundurkan langkahnya walaupun rasa sakit sudah mendera tubuhnya.
"Jang-jangan kumo-kumohon"
"Kau berisik sekali bagaimana jika nanti ada yg datang"
"Kumohon"
Jleb...
Sretss....
Jaemin tersenyum ketika melihat hasil karyanya.
"Jika seperti ini kau tidak akan bisa berbicara lagi"
Jeno mengacak surai jaemin gemas.
"Kau pintar sekali mari kita main dokter-dokteran"
"Baiklah aku operasi bagian dada dan kau perutnya dr jeno."
"Hahah baiklah dokter jaemin"
Jleb..
Sreks...
Jleb...
Jleb...
Sreks..
"Kita akan mengakhiri penderitaanmu"
Jleb..
Jaemin melihat kearah rowon yg sudah tidak bernyawa.
Tring...
Jaemin mengambil ponselnya dengan tangan yg masih berlumuran darah.
"Kita harus pergi sekarang"
"Kenapa?"
"Haechan diserang disebuah desa diseoul"
Jeno mengambil tisu basah lalu membersihkan darah ditangannya serta pisaunya.
"Bersihkan darahnya ditanganmu lalu kita pergi"
"Hm"
"Ayo kita susul haechan"
Jeno melihat kearah karya mereka lalu tersenyum miring.
"Tunggu"
Jeno membakar selimut berwarna putih tersebut.
"Kajja kita biarkan saja terbakar"
Jaemin melempar semua botol alkohol yg ada dimeja kelantai.
"Kajja"
Kalian tahu sendiri kan kenapa jaemin memecahkan alkohol kelantai.

Jeno menutup pintu kamar yg perlahan terlalap api.
"Kita harus segera pergi sebelum bar ini meledak"
"Haechan tidak marah?"
"Tidak asalkan kita menggantinya"
Jeno berlari menarik jaemin menyeruak lautan manusia yg mencari kesenangan satu malam..
"Apinya pasti sudah membesar"
"Hm"
Jeno mengendarai mobilnya keluar dari area tersebut dengan kecepatan diatas rata-rata.
Jaemin menatap kearah bar besar tersebut.
"Maafkan aku paman tapi salahmu sendiri menggoda papaku"
Jaemin meninggalkan area bar yg akan terbakar.
"Selamat tinggal semua"
Brum...
.
.
.
Citt...
Jaemin keluar dari mobilnya dan menghampiri haechan yg sedang bersandar dimobilnya.
"Haechan"
Haechan melihat kearah jaemin lalu tersenyum manis.
"Maaf aku terlambat"
"It's ok"
"Kau bilang kau dalam bahaya?"
"Hm memang"
"Lalu kemana mereka semua?"
Haechan mengedikkan bahunya acuh sembari tersenyum miring.
"Ayo pulang jisungku sudah menungguku"
"Baiklah "
.
.
.
.
"Haechan!"
Haechan menoleh kebelakang lalu tersenyum.
"Tunggu aku"
"Apakah kita akan dihukum?"
"Tidak tahu"

"Jaem"
Grepp...
Haechan menarik tangan jaemin yg hampir saja membuka pintu kelas.
"Kenapa?"
Haechan memberi kode untuk melihat keatas.
"Aku rasa mereka ingin bermain-main dengan kita"
"Baiklah aku akan meladeninya"
Brak..
Byur...
Haechan menarik tangan jaemin masuk kedalam kelas.
"Kenapa dia tidak basah injun?"
"Aku tidak tahu"
Minki menghampiri jaemin yg sedang memainkan ponselnya.
Brak...
Haechan melihat kearah minki dengan tatapan datar dan dingin miliknya..
"Yak jalang!!! Jauhi jeno sekarang!! Kau tidak pantas berada disampingnya"
Jaemin hanya melihat sekilas lalu  memainkan ponselnya kembali.
Prang....
Jaemin melihat kearah minki yg tertawa-tawa dengan teman-temannya"
"Kau ingin aku menggantinya?"
Plak...
Bruk...
"Oh my good"
Jaemin menghampiri minki yg masih meringis.
Tubuhnya menabrak meja cukup keras saat jaemin menamparnya.
Plak...
Bruk..
"Akh!!"
Seisi kelas bergidik ngeri saat dengan kejamnya jaemin kembali menampar minki hingga terlentang dilantai.
"Jangan menggangguku jika kau tidak ingin mati"
Criett....
Jaemin melihat kearah haechan yg berjalan menghampiri dirinya.
"Ayo jaem misi disekolah sudah selesai saatnya misi yg lainnBYE
BUGH
Jaemin menendang perut minki kuat.
"Aku akan rindu dengan kalian semua"
Ucapnya dengan senyum miring yg terpatri dibibir tipisnya.
.
.
.
.
.
.
TBC
VOMENTS
I LOVE U ALL
BYE BYE


MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang