Happy reading
.
.
.
.
.
Jeno mengepalkan tangannya ketika menatap jaemin yg tengah berciuman dengan sungmin digedung tempat misi jaemin berada.
"Sialan"
Rutuknya lalu berjalan kearah jaemin.
Plak...
Jaemin menatap jeno tidak percaya.
"Kau bahkan berani berciuman dengan orang lain"
Jaemin mengusap pipinya yg merah padam serta bibirnya yg terluka.
"Bukankah kita sepadan kau berciuman dengan yeji dan aku dengan sungmin"
"Aku dipaksa"
"Tapi kau juga menikmatinya kan"
Jeno menatap kearah lain menghela nafas panjang lalu kembali menatap jaemin.
"Ini yg kau bilang misi? Cih...ternyata kau menjijikkan"
Jaemin mengusap air matanya lalu menatap mayat sungmin yg berada dibawah kakinya.
"Kau membunuhnya?"
"Ya aku membunuhnya"
"Kau membunuhnya dan aku juga akan membunuh yeji"
"Lakukan dan kita akhiri disini"
"Hanya karena ciuman? Jeno kau juga melakukannya"
"Aku tidak pernah memakai apa yg sudah dipakai orang lain dan kau menjijikkan"
"Jeno!"
Jeno melenggang pergi meninggalkan jaemin yg memanggilnya.
Tanpa mereka sadari beberapa anak buah tuan lee mengarahkan snipernya kearah jeno sejak awal tadi.Grep...
Jaemin memeluk jeno yg sudah berada diluar gedung.
"Lepaskan"
"Jeno kumohon hiks"
Sebenarnya jeno tidak tega namun ia sangat kesal sekarang.
"Jen-"
"Lepas"
Dor..
Jaemin tersenyum ketika timah panas bersarang dipungungnya.
"Jeno"
Bruk...
Jeno menatap sekitarnya. Nihil orang yg menembak kekasihya telah pergi.
"Nana bertahanlah"
Jeno menggendong jaemin yg kini sudah berada diambang kesadaran.
Darah terus mengucur dari punggungnya membasahi baju jeno yg kini sudah berlerai air mata.
.
.
.
.
Jeno mengusak rambutnya frustasi saat setelah dokter mengatakan bahwa kekasihnya dinyatakan koma.
"Nana"
Jaehyun datang bersama taeyong dan jungwoo serta yg lainnya.
"Jeno bagaimana keadaan nana?"
Jeno diam lalu menghela nafas panjang. Dia ragu untuk menyatalan keadaan jaemin namun darah yg ada dibajunya bisa menjelaskan sebagaimana parah keadaan jaemin sekarang.
"Dia koma"
Deg
Lucas langsung memeluk jungwoo yg pasti syock mendengar berita ini.
"Maafkan jeno uncle jeno tidak bisa menjaga nana"
"Ini bukan salahmu jeno berhenti menyalahkan dirimu sendiri"
Jungwoo menghapus air matanya lalu memeluk taeyong.Jeno diam menatap bajunya yg terdapat noda darah milik jaemin.
Bahkan aroma parfum jaemin masih menempel dibajunya.
Perlahan ia meremas bajunya.
Geram terhadap orang yg sudah berani melukai kekasihnya.
Ia berdiri dari duduknya.
"Aku akan mencari orang yg menembak nana"
"Baiklah hati-hati"
Lucas menepuk pundak jeno pelan.
Jeno tersenyum lalu melangkah pergi.
"Akan aku buat kau merasakan apa itu neraka"
.
.
.
.
.
Mark menghela nafas panjang ketika haechan yg menangis dipelukannya dengan ingus yg pasti menempel dibajunya.
Ia jijik namun karena kekasihnya yg menangis ia hanya diam ketika bajunya digunakan untuk mengelap ingusnya.
"Chan jangan menangis terus jaemin akan baik-baik saja"
Mark mengusap surai hitam milik haechan dengan lembut.
Mereka bahkan mengabaikan tatapan milik orangtua mereka yg menatap moment mereka.Bahkan lucas dan jhonny yg berdehem sedari tadi seakan dianggap angin lalu oleh mark.
"Berhenti menangis atau aku akan memakanmu sekarang"
Haechan diam meskipun isakannya masih ada.
"Nana"
"Sssttt...dia akan baik-baik saja"
Mark kembali menghela nafas.
Mendiamkan haechan lebih payah dibandingkan mendiamkan seorang bayi.
"Aku mau bermain"
Bisiknya.
Mark melotot ketika mendengar bisikkan haechan lalu tersenyum miring.
"Ayo"
😧😧
.
.
.
.
TBC
voments
Saranghae
....nanti malam ya up cerita yg lainnya.
Terimakasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER?✔
Acción"Kau belum tahu kau berhadapan dengan siapa chayeon ssi" "Kau hanya anak cupu yg telah merebut jaehyun oppaku!! kau jalang sialan!!" "Ulangi!" "Kau jalang-" PLAK.. Lee taeyong namja psikopat yg terjebak dipakaian ala nerd yg ia pakai melabui pandang...