BAB:19

1.9K 180 2
                                    

Cittt....
Haechan keluar dari mobil sportnya dengan senjata dikedua tangannya. Ia menatap gedung putih bekas gedung pemerintahan dengan cat yg sudah memudar.
Didepannya seorang anak laki-laki yg ia kenal beberapa hari laluadisupermarket.
"Hai...manis akhirnya kau datang juga"
Tuan jung melangkah maju kearah haechan yg hanya tersenyum remeh.
"Kau semakin manis saja bagaimana jika kita bermain dahulu? baru aku akan memberikan anak yg kau maksud"
Ucapnya seraya membelai pipi haechan yg sedari tadi menahan amarahnya.
Plak...
"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu"
Ia menatap anak buah tuan jung yg kini mengarahkan senjatanya kearahnya.
"Cih...aku tidak yakin jika kau adalah pria sejati tuan jung"
Ejeknya.
"Dasar jalang sialan!!! Jangan coba- coba mencari masalah atau aku akan membunuhmu!!"
"Cobalah"
Haechan mengarahkan pistolnya kearah salah satu anak buahnya.
Dor...
Bruk...
"Headshoot"
"Tembak"
Genjatan senjata tampaknya tidak seimbang.
"Sialan"
Haechan membuang sembarangan pistolnya lalu menghindari serangan peluru yg diletuskan.
Hingga..
Krak...
"Akh!!!!"
Bruk...
Jleb...
Sreaks...
"Akh!!!!"
"Hide and seek"
Ucapnya lalu berlari kearah lorong yg gelap.
"Dimana dia? Apa kau yakin jika dia ada disini?"
"Itu dia-"
Jleb...
Bruk...
Haechan menyelinap kesatu ruangan keruangan yg lain.
Jleb...
"Hmmpppp!!!"
Suara teriakan tertahan dan tusukan menggema disetiap sudut gedung.
"Ada air disini"
"Itu bukan air namun darah"
"Dia ada-"
Jleb...
"Hmmmppp!!!!"
Bruk...
Tuan jung semakin kalut mendengar suara badan berjatuhan dengan teriakan tertahan menggema..
"Kau salah memilih lawan tuan"
Bruk...
Haechan menjatuhkan tubuh terakhir lalu mengusap darah yg menyiprat kewajahnya.
Tap
Tap
Tap
"Jangan mendekat!!! Aku akan membunuhmu"
Haechan terkekeh sadis saat mengetahui bahwa korbannnya saat ini sangan ketakutan.
"Aku tidak akan membunuhmu tenanglah"
"Ka-kau iblis!!!"
Haechan mengambil salah satu pistol yg ada dimayat yg ia bunuh.
"Aku akan membunuhmu dengan sekali tembakan jika kau mau"
Tuan jung semakin kalut hingga tangannya bergetar.
"Aku harus lari"
Dor..
Bruk...
"Akh!!!"
Haechan berjongkok tepat didepan tuan jung yg berusaha menyeret tubuhnya.
"Sepertinya kakimu perlu aku obati"
"Ti-tidak kumohon lepaskan aku"
Jleb...
"Akh!!!!"
"Hahhaha...ini menyenangkan"
Haechan menyayat panjang kaki pria tua yg kini pasrah akan kematian yg akan menjemputnya .
"Tapi bermain denganmu membuatku bosan"
Jleb...
Sreaks..
"AKKKHHH!!"
teriakan kesakitan milik tuan jung terdengar hingga keluar gedung.
Haechan tersenyum layaknya bocah lima tahun yg mendapat hadiah dari ibunya saat ia menusuk dan memotong bagian bawah tuan jung.
"Apakah sakit? Oh maafkan aku kau tidak akan bisa punya anak"
Ucapnya dengan mimik wajah yg dibuat sedih.
Namun dengan cepat mimik itu tergantikan dengan senyum iblis.
"Karena kau akan mati..hihihi"
"Kau ingin aku mengambil bola matamu ya"
Jleb...
"Akhh..."
Hanya teriakan lirih yg dikeluarkan tuan jung saat matanya ditusuk oleh haechan.
"Bola matanya hancur"
Dengan bibir mengerucut ia berucap seperti itu..
"Tapi ada satu lagi kan? Aku harus melakukan operasi untuk melakukan donor mata"
Jleb...
Sreaks..
"Jadi ini bola mata?"
Haechan mematap bola mata yg ia tarik keluar dari tempatnya.
"Matamu menjijikkan!"
Haechan memasukkan bola mata tersebut kedalam mulut tuan jung yg sudah kritis sedari tadi.
"Bye bye...sampai jumpa dineraka"
Haechan berjalan keluar meninggalkan mayat mengenaskan yg ia jadikan mainan sedari tadi.
Menghampiri seorang bocah yg diikat disebuah tiang.
"Kajja kita pulang"
"O-ok"
Mungkin anak kecil tersebut takut dengan haechan yg memakai baju  berlumuran darah.
"Jadi siapa namamu?"
"Park ji-jisung"
"Ah...nama yg bagus aku lee haechan atau kau bisa menanggilku chan hyung papa akan menyukaimu karena aku imut sekali"
Jisung hanya diam membiarkan haechan yg mencubiti pipinya gemas.
.
.
.
.

TBC
VOMENTS I LOVE U ALL
BYE BYE

MONSTER?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang